Ecolosgar: perwujudan Profil Pelajar Pancasila SMPN 1 Garut sebagai upaya gaya hidup berkelanjutan

Ecolosgar: perwujudan Profil Pelajar Pancasila SMPN 1 Garut sebagai upaya gaya hidup berkelanjutan

Ecolosgar: perwujudan Profil Pelajar Pancasila SMPN 1 Garut sebagai upaya gaya hidup berkelanjutan

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel #Makin Tahu Indonesia

Pengelolaan sampah merupakan masalah yang tak kunjung dapat diselesaikan bangsa ini. Menurut Direktur Jendral Pengelolaan Sampah,  Limbah, dan B3 (Bahan Bebahaya dan Beracun) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tuti Hendrawati Mintarsih, menyebut total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Berdasarkan data Jenna Jambeck  (2018), seorang peneliti sampah dari Universitas Georgia, Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah China yang mencapai 262,9 juta ton. Belum lagi, sampah plastik di Indonesia menjadi sumber utama penumpukan bobot sampah, terlebih plastik diuraikan dalam waktu 1 millenium atau sekitar 1.000 tahun. Konsep zero waste perlu diterapkan untuk meminimalisir sampah, terutama sampah plastik. Salah satu konsep zero waste adalah melakukan daur ulang sampah plastik menjadi barang-barang lain yang berguna (Recycle.) Maka dari konsep di atas beberapa penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan kembali plastik yang tidak terpakai dan yang telah dibuang ke lingkungan. Dalam hal ini menggunakan salah satu konsep 3R yaitu Recycle yang berarti melakukan daur ulang terhadap sampah plastik

Pada tahun pelajaran 2021/2022 SMPN 1 Garut melaksanakan program Sekolah Penggerak untuk kali pertama. Program Sekolah Penggerak adalah program untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capain hasil belajar peserta didik secara holistic baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Salah satu ciri khas program Sekolah Penggerak adalah melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek dan adanya Proyek Pelajar Pancasila. Salah satu Capaian Pembelajaran IPA kelas 7-9 yang berada di Fase D, yaitu: “Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim”. Atas dasar itu, MGMP IPA SMPN 1 Garut merencanakan untuk mengembangkan Ecolosgar (Ecobrick Love SMPN 1 Garut) sebagai upaya pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan juga dalam rangka menanamkan sikap kepedulian terhadap ancaman pencemaran juga perubahan iklim. Diharapkan dengan dilaksanakan proyek ini dapat mencapai dimensi-dimensi pelajar Pancasila beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha, Esa dan berakhlak mulia, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif.

Kegiatan ini praktis dilaksanakan pada semester genap atau dimulai pada bulan Januari 2022 dan berakhir pada bulan Mei 2022 dalam beberapa tahapan kegiatan. Tahap pertama adalah sosialisasi proyek Ecolosgar yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik kelas VII di kelas masing-masing yang pada akhir bulan Januari 2022. Hal-hal yang disampaikan pada saat sosialisasi berupa latar belakang, tujuan, manfaat, mekanisme pembuatan ecobrick hingga evaluasi dan assesmen program. Pada tahap ini juga dilaksanakan pembagian kelompok kerja pada penyelesaian proyek digitalisasi yaitu dalam membuat poster dan video kampanye kepedulian lingkungan serta perubahan iklim.

Pelaksanaan sosialisasi proyek Ecolosgar | dokumentasi pribadi

Tahap kedua adalah pembuatan dan penyetoran ecobrick pada bulan Februari hingga Maret 2022. Target pembuatan ecobrick ini bagi setiap siswa minimal 4 buah dengan ukuran botol 650 ml atau 250 gram. Pada tahap ini sempat terdapat kendala karena kasus Covid-19 varian Omicron yang mulai merebak sehingga mengharuskan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas dihentikan. Alhasil target penyetoran ecobrick yang awalnya pada akhir Maret tertunda hingga awal Mei 2022. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh (PJJ), kami tetap memantau perkembangan pembuatan ecobrick siswa dan pada saat deadline pengumpulan ecobrick dapat terkumpulkan dengan baik. Selain proyek pembuatan produk ecobrick, output lainnya adalah pembuatan poster dan video tentang kampanye kepedulian lingkungan serta perubahan iklim. Produk digital tersebut dibuat oleh masing-masing kelompok yang sudah dibagi pada tahap pertama. Produk digital yang sudah dibuat tersebut kemudian dibagikan melalui sosial media yang dimiliki oleh peserta didik untuk mengedukasi masyarakat umum lainnya.

Kegiatan setoran Ecobrick | dokumentasi pribadi

Setelah ecobrick dari peserta didik terkumpulkan, tahap selanjutnya adalah penyusunan botol ecobrick menjadi produk akhir yang kita rencanakan, yaitu Ecolosgar (Ecobrick Love SMPN 1 Garut). Kegiatan ini dilaksanakan pada akhir bulan Mei 2022 mengingat sudah dekatnya pelaksanaan Evaluasi Sumatif (PAT) Kelas VII pada 6 Juni 2022.

Kegiatan merangkai Ecolosgar  | dokumentasi pribadi

Adapun hasil akhir dari proyek Ecolosgar (Ecobrick Love SMPN 1 Garut) adalah photobooth yang bertuliskan            (Love) SPENSA GARUT yang dipasang di halaman SMPN 1 Garut sebagai wujud kebanggan siswa dan seluruh warga. Hal ini pun juga dapat menarik minat dari tamu yang berkunjung ke SMPN 1 Garut untuk menyempatkan foto dengan background photobooth ini.

Proyek akhir Ecolosgar  | dokumentasi pribadi

Evaluasi dari pelaksanaan proyek Ecolosgar (Ecobrick Love SMPN 1 Garut) ini adalah menanamkan pembiasaan kepada siswa dalam memilah sampah organik dan anorganik baik di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah. Kemudian juga siswa diajak untuk memanfaatkannya menjadi barang yang berguna untuk kehidupan, dan juga untuk mengembangkan jiwa wirausaha dimana hasilnya akan digunakan untuk penataan lingkungan sekolah.

Hal ini juga sejalan dengan program sekolah sehat yang sedang dijalankan oleh SMPN 1 Garut. Sedangkan Profil Pelajar Pancasila yang tertanam dalam proyek Ecolosgar (Ecobrick Love SMPN 1 Garut) dalam mewujudkan gaya hidup berkelanjutan antara lain beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha, Esa dan berakhlak mulia, bergotong-royong, bernalar kritis, dan kreatif. Berikut adalah penjelasan singkatnya:

  1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Melalui Projek Profil Pelajar Pancasila siswa diharapkan dapat menanamkan sikap beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menumbuhkan sikap rasa peduli dan cinta terhadap lingkungan. Peduli dan cinta terhadap lingkungan merupakan salah satu bentuk wujud beriman dan bertaqwa dalam kehidupan.

  1. Gotong Royong

Gotong royong merupakan salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan bersama. Melalui projek ini sikap gotong royong yang dapat dikembangkan seperti adanya kerja sama antar anggota serta saling membantu jika terdapat kesulitan atau kendala yang dihadapi, selain itu projek ini tidak akan berhasil tanpa ada kerjasama  maksimal antar anggota kelompok.

  1. Bernalar Kritis

Dalam projek ini diharapkan dapat menanamkan karakter bernalar kritis dalam diri siswa melalui proyek yang diberikan, siswa dapat menggali potensi dan pengetahuan secara masing-masing sehingga mampu mengembangkannya serta menerapkan dalam sebuah karya yang bisa berguna.

Kunjungan Study Banding SMP Islam Al Azhar Bekasi dengan  latar Ecolosgar  | dokumentasi pribadi
  1. Kreatif

Projek yang dihasilkan dapat melatih kemampuan kreatif siswa karena hal-hal yang tadinya dianggap tidak berguna ternyata dapat dimanfaatkan dan menambah nilai, melalui projek ini bisa menjadi solusi dari permasalahan sampah yang dihadapi di lingkungan.