Digitalisasi Youth Movement - Inovasi Adaptif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Digitalisasi Youth Movement - Inovasi Adaptif untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Motivation [ photo by Clark Tibbs on Unsplash ]

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Youth movement atau gerakan pemuda merupakan gerakan terorganisir yang dibuat untuk menyuarakan keperluan akan perubahan pada masyarakat, baik itu dalam aspek ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, dan politik. Pada awalnya, youth movement hanya terbatas pada aksi demonstrasi yang biasa terjadi di negara-negara demokrasi termasuk Indonesia. Tetapi seiring perkembangan zaman, youth movement mulai berevolusi untuk beradaptasi dengan munculnya perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang canggih. Hal ini dapat dilihat pada banyaknya akun-akun yang melakukan kampanye untuk menyuarakan pendapat terkait permasalahan tertentu melalui media sosial seperti Instagram dan Twitter.

Aksi Demonstrasi | Unsplash [ @alexradelich ]

Sejak awal perjuangan kemerdekaan, generasi muda dianggap sebagai kelompok revolusioner yang menjadi sumber sekaligus pelaku dari perubahan. Mereka cenderung lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan mampu melahirkan pokok-pokok pikiran baru dari sudut pandang mereka terkait berbagai permasalahan di dunia. Paparan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih juga membuat generasi muda memiliki pemikiran yang lebih terbuka, inovatif, dan kritis. Mereka tidak segan untuk menyuarakan pendapat mereka kepada dunia melalui berbagai perangkat dan fasilitas yang tersedia. Mereka juga aktif berperan dalam mencari solusi terkait berbagai permasalahan di dunia dengan memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan mereka. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran generasi muda sebagai acuan untuk memulai suatu era yang baru, yang lebih fleksibel dan sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

Youngsters Huddling Together | Unsplash [ @sosogue ]

Generasi muda berperan sebagai agen perubahan di masyarakat. Mereka mampu membuat perubahan-perubahan yang signifikan melalui media-media sederhana dan suara mereka cenderung lebih didengarkan karena status mereka yang akan meneruskan perkembangan dunia. Penerapan digitalisasi yang secara bertahap memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dapat dimanfaatkan oleh generasi muda yang melek teknologi untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Mereka dapat membentuk komunitas, berdiskusi melalui forum-forum nasional maupun internasional, serta menyebarluaskan konten yang positif terkait urgensi perubahan dalam masyarakat menggunakan platform-platform online yang telah disediakan. Misalnya saja, jauh sebelum disahkannya RUU TPKS (Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual), muncul beberapa akun-akun media sosial yang melakukan kampanye untuk mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pengesahan undang-undang ini sebagai bentuk perlindungan terhadap korban. Mereka mendorong pemerintah untuk bertindak cepat dan tegas melalui tulisan-tulisan ataupun video di media sosial yang ditonton oleh jutaan masyarakat lainnya. Masyarakat yang penasaran kemudian akan mengikuti dan menelusuri tuntutan mereka. Gerakan ini, yang umumnya diprakarsai oleh generasi muda, menggambarkan secara detail terkait urgensi perubahan yang mereka inginkan sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman mereka. Setelah undang-undang tersebut disahkan, akun-akun media sosial tersebut juga memberikan apresiasi sekaligus memberikan pendapat pribadi mereka. Terdapat pula beberapa kelompok yang menganalisis substansi dan manfaat dari undang-undang tersebut secara objektif untuk memperkuat motif mereka. Hal ini tentu dapat memberikan pengetahuan dari berbagai sudut pandang kepada masyarakat sehingga mereka dapat lebih memahami mengapa perubahan tersebut dituntut untuk terjadi. Bahkan masyarakat akan cenderung lebih terkesan pada kampanye dan diskusi yang terjadi di depan mata mereka sendiri dibandingkan liputan media yang terpotong atau menggunakan istilah ilmiah sehingga sulit untuk dipahami dengan cepat.

Contoh Pemanfaatan Media Digital untuk Melakukan Youth Movement | Unsplash [ @mparzuchowski ]

Selain untuk menyuarakan pendapat terkait isu yang telah terjadi di masyarakat, generasi muda dapat memperkenalkan isu lain yang tidak kalah pentingnya tetapi belum banyak dibahas. Mereka juga dapat memanfaatkan tren youth movement melalui media digital untuk memberikan pengetahuan lebih kepada sesama generasi muda ataupun masyarakat luas. Pengetahuan yang dimaksud dapat berupa mentorship, sharing pengalaman atau tips dan trik untuk melakukan aktivitas tertentu dengan lebih praktis. Meskipun terdengar sepele, tindakan ini dapat menguatkan konotasi bahwa youth movement merupakan suatu tindakan positif dan dapat memberikan manfaat lebih baik sebagai sarana maupun fasilitas bagi generasi muda dalam membuat suatu perubahan yang berarti bagi masyarakat.

Perlu dicatat pula meskipun generasi muda dapat memanfaatkan media sosial untuk melakukan youth movement, gerakan tersebut harus dilakukan berdasarkan kepedulian yang nyata terhadap permasalahan-permasalahan yang saat ini sedang dihadapi masyarakat, bukan sekedar mengikuti tren untuk menunjang popularitas. Beberapa tahun ke depan, youth movement akan terus menjadi tren yang berkembang dan menyesuaikan diri dengan perangkat-perangkat sekitar yang ada. Diharapkan bahwa perkembangan tren youth movement ini dapat menuju ke arah yang positif, bukan sekedar untuk memperoleh popularitas belaka.