Alasan Tulisan Kita Tidak Dimuat di Platform Menulis, Karena Jelek?

Alasan Tulisan Kita Tidak Dimuat di Platform Menulis, Karena Jelek?

Menulis tidak akan terjadi apabila hanya diam saja | Sumber: Unsplash (Super Snapper)

Berkarya tulis di media online saat ini sedang gencar dilakukan. Beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah mempunyai portofolio menulis, mengukur kemampuan tulisan kita (seperti apakah layak ditayangkan atau tidak), dan mendapatkan masukan dari editor.

Namun, kamu tahu tidak, kalau berkarya di platform daring tidak bisa serta merta langsung submit begitu saja karena ada aturan yang berlaku. Kemudian, apakah karya kita yang tidak dimuat dalam website tersebut menandakan tulisan kita tidak bagus?

Sshh.. jangan overthinking dulu! Bisa jadi, hal itu disebabkan karena beberapa hal di bawah ini:

1. Tulisanmu Tidak Sesuai dengan Nilai atau Visi Misi Website

Perhatikan tujuan dari website ini dibuat. Biasanya, pihak penyedia platform akan memberikan sedikit deskripsi tentang perusahaan di laman “Tentang Kami”. Dari situ, SohIB dapat mengetahui identitas situs dan apa yang ingin dicapai dari karya-karya yang ditulis.

Seven Summits di Indonesia, Gunung Tertinggi Favorit Pendaki

2. Penulis Tidak Memperhatikan Aturan Menulis Platform

Seringkali, penulis mengabaikan poin kedua tersebut, padahal, biasanya aturan menulis sudah disediakan dari situs tempat kita berkarya, lo. Sayang sekali apabila ada yang masih kurang teliti akan hal itu. Terlebih lagi, biasanya website sudah menyantumkan aturan menulisnya dengan jelas dan sebetulnya, ini mempermudah kita dalam menyusun tulisan yang baik dan sesuai kaidah menulis secara profesional.

3. Tulisanmu Tidak Sesuai dengan Rubrik yang Tersedia

Situs-situs yang tersebar lazimnya sudah memiliki kategorisasi yang memudahkan pembaca menemukan artikel yang dikehendaki, seperti lifestyle, ekonomi, olahraga, dan lainnya. Bisa saja, sebetulnya tulisanmu sudah baik, hanya tidak sesuai dengan pembahasan yang perusahaan inginkan.

4. Mengandung Plagiasi dan Sumber yang Dicantumkan Tidak Jelas

Hayoo, siapa yang masih melakukan duplikasi karya? Selain melanggar hukum, kamu sama saja juga mencuri ide dan hasil kerja keras orang lain demi keuntungan sendiri. So, jika memang niat SohIB mengutip suatu data karena ingin menguatkan informasi yang ditulis, perhatikan tata cara mengambil tulisan orang lain yang benar dan tidak merugikan.

5. Konten Gambar Tidak Relevan dengan Isi Tulisan

Kehadiran gambar sebagai konten visual tidak bisa diabaikan begitu saja. Banyak lo, penulis yang abai akan poin ini, sebab dikira tidak akan begitu diperhatikan. Namun, editor cukup memperhatikan peran penting gambar atau bentuk visual lainnya yang disisipkan dalam tulisan. So, perhatikan relevansinya, ya.

6. Sumber Gambar Tidak Ada

Sama halnya dengan plagiasi tulisan, tidak menyantumkan gambar yang diambil juga sama saja sedang mengambil karya orang lain tanpa izin. Bahkan, pada pedoman sibernya, setiap platform menulis dengan tegas tentang aturan tersebut.

Sehingga, apabila kamu tidak mungkin membuat izin tertulis pada pemilik gambar, sangat disarankan untuk SohIB mempermanis tulisan dengan gambar yang disediakan oleh platform penyedia gambar nonberbayar. Dengan catatan, tetap dicantumkan siapa yang mempunyai konten tersebut.

Cara Membuat Password Akun yang Aman, Harus yang Ribet?

7. Tulisan Tidak Rapi dan Membingungkan

Poin selanjutnya adalah tulisan kita kurang rapi, misalnya tidak jelas mana kalimat pembuka, apa tujuan dibuatnya tulisan, struktur tulisan berantakan, tidak ada inti tulisan, dan lainnya.

Sebetulnya, hal tersebut dapat dipelajari dengan cara terus berlatih menulis dan membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Penuhi unsur 5W+1H (what, where, when, why, who, dan how) untuk memudahkan kita dalam memetakan tulisan. Dengan demikian, susuanan karya akan lebih rapi dan terstruktur.

8. Pembahasan Sudah Ada Sebelumnya

Sebelum kamu memutuskan untuk mengambil satu tema, tidak ada salahnya bagimu untuk mengecek terlebih dahulu, apakah platform ini sudah menuliskan tulisan yang serupa atau tidak. Sebab, dikhawatirkan akan ada kesamaan nilai tulisan antar-penulis, meskipun dari karya orang yang berbeda.

9. Tulisan Terindikasi Sensitif

“... Tidak memuat isi bohong, fitnah, sadis dan cabul; Tidak memuat isi yang mengandung prasangka dan kebencian terkait dengan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta menganjurkan tindakan kekerasan;...”

SohIB pernah mendengar deretan kata ini? Biasanya, paragraf tersebut tercantum dalam pedoman siber perusahaan. Nah, bisa saja, karya yang kamu tulis mengandung unsur-unsur negatif di atas, sehingga tidak bisa di-publish.

10. Kaidah Penulisan Tidak Diperhatikan

Biar bagaimanapun, tujuan kita menulis tidak hanya membagikan informasi kepada pembaca, tetapi juga membuat mereka paham dengan apa yang kita tulis. Tentu saja, ini artinya kamu harus bisa menyampaikan kalimat dengan baik dan benar.

Itulah mengapa, mempelajari kaidah penulisan seperti EYD sangat penting demi kemajuan kompetensi menulis kita. Bahkan, profesionalitas SohIB dalam menyajikan tulisan juga bisa dinilai dari hal ‘sekecil’ pengetahuan tentang aturan menulis, nih.

Selain itu, perkaya tulisan dengan berbagai perbendaharaan kata. Jangan sampai, SohIB melakukan spamming dengan menuliskan kata yang sama berulang-ulang.

Semoga tulisan ini bermanfaat demi kemajuan kemampuan menulismu, ya!

Mendagri Tito Sarankan Masyarakat Ganti Beras, Ini 8 Karbohidrat Alternatif Pengganti Nasi!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)