YANG MUDA YANG TAK MUDA

YANG MUDA YANG TAK MUDA

GENERASI MUDA = INVESTASI?

YANG MUDA YANG TAK MUDA

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

WARREN BUFFET(Warren Buffet I Investor.Id I investor.id)

“The best investment you can make is an investment in yourself” (investasi yang terbaik adalah investasi dalam dirimu sendiri) - Warren Buffet

Mungkin kata-kata mutiara tersebut akan sangat cocok untuk membuka tulisan ini. Siapa sih, yang tidak tau tentang investasi? Di zaman yang serba ada ini, teknologi dan kepintaran sumber daya manusia memberikan peluang besar bagi semua orang untuk melakukan apapun termasuk berinvestasi. Tapi, tunggu dulu, investasi yang akan dibahas kali ini bukanlah investasi yang hanya berupa kekayaan properti ataupun uang, namun investasi bangsa kita saat ini. Ya, merekalah yang kita sebut sebagai generasi muda.

Sebelum pembahasan ini dilanjutkan, pertanyaan utamanya adalah, bagaimana bangsa ini bisa berhasil dalam ‘menginvestasikan’ generasi muda? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, generasi muda adalah sebuah investasi penting bagi masa depan bangsa kita ini, Menurut sensus tahun 2020 yang dikutip dari kemendikbud.go.id, generasi muda (golongan Gen Z) adalah golongan dominan sebanyak 27,94 % yang berarti sekali lagi, generasi muda memiliki arti penting dalam pembangunan negeri.

Kembali ke topik pembahasan, bila diibaratkan dengan proses ‘investasi’ tentunya dalam proses tersebut terdapat elemen-elemen berupa hal yang diinvestasikan, pelaku investasi dan hasil dari investasi. Lalu apa hubungannya dengan generasi muda saat ini? Mari kita bahas satu-persatu.

Pertama, hal yang diinvestasikan.

Kita semua tentu sudah paham kemana arah pembicaraan ini. Pemeran utama dalam pembahasan kali ini tak lain dan tak bukan adalah generasi muda itu sendiri. Mari kita lihat kembali lagi bagaimana peran sesungguhnya dari generasi muda sebagai ‘investasi’ dari bangsa ini. Hampir semua orang nampaknya akan sangat setuju bahwa generasi muda zaman sekarang memiliki cukup banyak kekurangan walau di sisi lain juga memiliki segudang kelebihan.

Kekurangan-kekurangan itu bisa kita lihat dari bermacam-macam hal. Salah satu yang tak begitu transparan, contohnya degradasi moral, yaitu menurunnya kualitas sikap atau perilaku yang menimbulkan stigma masyarakat terhadap generasi muda bahwa mereka memiliki karakter yang kurang sopan dan tidak bertata krama. Bahkan, mengutip dari data yang diluncurkan oleh Microsoft, Indonesia menduduki tingkat terbawah sebagai negara Asia Tenggara paling tidak sopan di media sosial yang notabenenya diisi oleh sebagian besar kaum muda.

MICROSOFT'S CEO(CEO Microsoft I Medcom I medcom.id)

“The results of Microsoft's research in a report entitled 'Digital Civility Index (DCI)' put Indonesian netizens in 29th place out of 32 countries for the level of politeness of netizens in Southeast Asia”

Dengan adanya tamparan keras seperti hal diatas, sudah semestinya generasi muda mulai menyadari nilai mereka sebagai harapan bangsa ini. Mengembangkan nilai atau kualitas diri sendiri dapat dilakukan dengan berbagai macam hal, salah satunya yang paling sederhana adalah membekali diri sendiri dengan ilmu pengetahuan serta mengikuti kegiatan positif, bisa berupa program kreatif atau kompetisi yang mengasah bakat & kemampuan seperti lomba menulis artikel SohIB ini! Namun, apakah hanya generasi muda yang memiliki peran dalam membangun semua ini? 

Kedua, pelaku investasi.

Selain dari peran utama generasi muda dalam memperkokoh tembok-tembok masa depan negeri ini, para orang tua, pendamping atau bahkan orang-orang yang berwenang & memiliki ‘kuasa’ sebenarnya memiliki andil yang cukup besar.

Bayangkan saja, bagaimana jadinya bila para generasi muda tumbuh dan berkembang tanpa arahan serta hubungan yang harmonis dengan orang orang di sekitarnya. Dikutip dari jurnal pendidikan kewarganegaraan volume 7 nomor 1 tahun 2017, pola asuh anak sejak dini bahkan akan mempengaruhi bagaimana proses perkembangannya kelak karena hal tersebut adalah sesuatu mendasar yang fundamental dari kehidupan seseorang.

POLA ASUH ANAK(Pola asuh anak I Klik Dokter I klikdokter.com)

Bahkan salah satu negara dengan kualitas generasi muda terburuk di dunia (dari segi pendidikan, ekonomi, dan sebagainya) yaitu Somalia, menjadi negara yang terpuruk karena orang-orang ‘berkuasa’ yang melakukan korupsi dan tindakan-tindakan yang tidak adil kepada masyarakatnya. Seperti yang dituliskan pada artikel di media Bali Tribun News ini.

KEMISKINAN SOMALIA(Kemiskinan Somalia I Faktual News.Co I faktualnews.co)

Jadi, sudah terlihat betul bagaimana peranan golongan di luar generasi muda juga memiliki bagian dalam membentuk ‘investasi’ ini. Maka kedepannya, diharapkan orang-orang di sekitar generasi muda semakin menyadari bahwa keberadaan mereka sebagai pengaruh yang positif sangatlah penting untuk keberlangsungan negeri ini.

Ketiga alias yang terakhir, hasil investasi.

Setelah generasi muda sebagai ‘hal yang diinvestasikan’ juga mendapat dukungan dari ‘pelaku investasi’ yang lain, tentunya akan ada hasil yang diharapkan dari proses panjang ini. Hasil yang dimaksud sudah tentu berupa hal-hal yang berdampak positif bagi bangsa ini. Mulai dari segi sosial, pendidikan, budaya, atau ekonomi, dengan adanya generasi muda sebagai investasi yang unggul, maka sedikit demi sedikit masa depan akan tertata dengan generasi penerus sebagai fondasinya.

Bercermin dari masa-masa sebelumnya, Indonesia sudah mengalami banyak keterpurukan dan bisa bangkit kembali sedikit demi sedikit dengan rasa persatuan dan keyakinan dari tiap-tiap golongan masyarakatnya.

KERUSUHAN 1998(Kerusuhan 1998 I CNN Indonesia I cnnindonesia.com)

Memang, perubahan besar tak selalu bisa diwujudkan begitu saja tanpa adanya langkah demi langkah kecil yang dimulai dari sedini mungkin, karena itu semua kembali lagi kepada peranan kita semua, dari yang muda, maupun yang tak muda.