Transisi Menuju Pulih Bersama

Transisi Menuju Pulih Bersama

Pulih Bersama | freepik (pch.vector)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Pandemi | poxabay (cromaconceptovisual)
Pandemi | Pixabay (cromaconceptovisual)

Dua tahun belakangan ini, kita berada pada situasi yang sulit karena pandemi covid-19. Banyak hal yang berubah, mulai dari ekonomi yang terus menurun, banyak pedagang pinggir jalan yang harus berhenti berjualan, banyak juga pekerjaan yang harus dikerjakan dari rumah, dan banyak UMKM yang harus gulung tikar karena sedikitnya penghasilan serta banyak pula para pencari nafkah yang kehilangan pekerjaan mereka. Tak hanya dari bidang ekonomi saja, pendidikan di Indonesia selama pandemi pun harus belajar dari rumah, yang pastinya banyak menimbulkan dampak negatif bagi para pelajar dan mahasiswa. Pandemi covid-19 juga telah menciptakan budaya baru seperti menjaga jarak, memakai masker, selalu mencuci tangan, dan mengerjakan sesuatu dari rumah. Pandemi ini berpengaruh besar pada kesehatan. Banyak orang yang harus berjuang akibat terpapar dan banyak pula orang yang gugur karena tidak bisa bertahan. Coba kita bayangkan, sudah berapa anak yang harus terpisah dari orang tuanya, sudah berapa orangtua yang harus terpisah dari anaknya, dan sudah berapa orang yang terpisah dari pasangannya? Pastinya, kesehatan mental kita juga menjadi terancam selama pandemi covid-19. Namun, keadaan mulai kembali normal sejak 2022 ini dan sudah banyak vaksinasi yang tersebar merata untuk mencegah terpaparnya corona.

Ya, meskipun saat ini pandemi covid-19 sudah mulai menurun dan keadaan perlahan kembali pulih, tetap akan ada luka yang belum sembuh dan sisa luka yang belum hilang. Keadaan belum benar-benar pulih, sebab memulihkan keadaan tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, sesama warga negara harus saling merangkul untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Hal ini sejalan dengan tema yang diusung dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, yaitu Recover Together, Recover Stronger. Dalam tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk saling bahu-membahu dan saling mendukung untuk pulih bersama, pulih lebih kuat, dan hidup berkelanjutan.

Pemulihan finansial setelah corona | freepik (freepik)
Pemulihan Finansial Setelah Corona | Freepik (Freepik)

Upaya pemulihan dan bangkit dari covid mulai terasa. Mulai dari kasus covid yang semakin melandai, vaksinasi yang merata ke seluruh daerah, sektor ekonomi yang mulai membaik, perusahaan-perusahaan yang mulai bangkit, bidang pariwisata yang sudah mulai berjalan seperti biasa. Satu contoh yang dapat kita lihat transisinya, yaitu dari bidang UMKM. Dalam perekonomian Indonesia, UMKM merupakan pilar terpenting. Pada saat covid sedang melanda, UMKM dibuat terpuruk, hanya sebagian kecil yang tumbuh secara positif. Sebagian besar mengalami dampak buruk seperti penghasilan yang menurun karena mobilitas masyarakat yang dibatasi, kesulitan membayar tagihan listrik, melunasi pinjaman, menggaji karyawan hingga berujung melakukan PHK, sulit mencari bahan baku, memperoleh modal, bahkan sampai ada yang gulung tikar. Namun, menuju ke keadaan normal ini, perlahan mulai membaik. UMKM diberi bantuan melalui restrukturisasi pinjaman, tambahan bantuan modal, dan dukungan pembiayaan lainnya. Hal ini merupakan salah satu aksi nyata dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selain itu, dengan dibukanya kembali tempat pariwisata, juga sangat mempengaruhi UMKM untuk pulih. Pemerintah juga terus berupaya mendorong para pelaku UMKM untuk berkembang ke platform digital melalui Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Bagi para pembaca, jika kalian memiliki UMKM, jangan lupa untuk bergabung ke platform digital, ya! Ini merupakan satu contoh saja. Masih banyak program pemerintah lainnya yang berdampak positif untuk pemulihan dari pandemi. Lalu, apakah hanya pemerintah saja yang bisa berperan dalam pemulihan ini?

Pulih Bersama | freepik (pch.vector)
Pulih Bersama | Freepik (pch.vector)

Tidak hanya pemerintahan, sebagai warga negara, kita juga memiliki peranan penting untuk bangkit dari keterpurukan. Dapat kita mulai dari kesadaran diri sendiri. Walaupun kita sudah jatuh akibat pandemi, kita tidak boleh terus-menerus merasa jatuh. Untuk bangkit dari keterpurukan harus memiliki kemauan yang kuat dalam diri sendiri. Agar kita bisa melangkah lagi menuju kehidupan yang lebih baik. Jika tidak memiliki kemauan untuk bangki, maka kita akan terus berada di lubang yang sama. Selain itu, semangat gotong royong sangat diperlukan agar saling bahu-membahu untuk hidup lebih baik.

Seperti yang sudah kita rasakan dua tahun terakhir ini bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, langkah kecil untuk hidup berkelanjutan adalah dengan terus menjaga kesehatan seperti rajin mencuci tangan yang merupakan budaya akibat adanya pandemi. Kita juga harus selalu menumbuhkan rasa empati terhadap bumi, sebab bumi adalah rumah bagi kita semua. Karena sedikit kepedulian akan ada banyak dampak yang dirasakan.

Covid-19 belum sepenuhnya menghilang. Maka dari itu, masih sangat diperlukan kesadaran untuk selalu hidup sehat agar covid-19 tidak kembali menjadi pandemi. Dari pandemi ini, kita semua harus memetik sebuah hikmah dan terus belajar dari sebuah musibah. Kita harus bangkit dan tidak boleh terbelenggu oleh masa lalu. Kita pasti dapat pulih bersama, pulih lebih kuat untuk hidup berkelanjutan.