Setiap tahun, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (FIS UNJ) mengadakan acara Gerakan FIS Mengabdi. Pada tahun 2023, kegiatan ini telah mencapai edisi ke-8. Gerakan FIS Mengabdi 8 diadakan mulai tanggal 5 hingga 12 November 2023 di Kampung Cianten, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Bogor.
Gerakan FIS Mengabdi biasa disingkat dengan GFM. Pengabdian tersebut bukan pertama kali bertempat di Kampung Cianten ini. Terhitung sudah berjalan tiga kali, yaitu pada GFM 6, 7, dan 8.
Tentu, dengan tiga kali kembali ke sana, merupakan upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Gerakan FIS Mengabdi (GFM) ke-8 mengusung tema "Merpati," yang bermakna Merakit Bakti Pada Negeri. Kegiatan ini terfokus pada empat bidang, yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi kreatif.
Saya memiliki tanggung jawab dalam bidang ekonomi kreatif, didampingi oleh dua relawan, Uli dan Nana. Salah satu inisiatif kontennya adalah menciptakan produk baru dengan maksud untuk mengembangkannya dan meningkatkan nilai jualnya, sekaligus memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.
Kampung Cianten, terdapat komunitas “Kelompok Sugih Tani” yang menyediakan kekayaan alam, memiliki keistimewaan dengan hasil utama berupa cabai merah kering. Meskipun menjadi mata pencaharian utama bagi banyak warga, sebagian besar dari mereka hanya terbatas pada penjualan cabai merah kering tanpa adanya inovasi lebih lanjut dalam pemanfaatannya.
Gerakan FIS Mengabdi (GFM) ke-8 hadir sebagai pendorong perubahan di Kampung Cianten. Kami, sebagai anggota GFM 8, melihat peluang baru dengan mengolah cabai merah kering menjadi produk bernilai tambah, yaitu chili oil. Inovasi ini tidak hanya memberikan variasi pada produk yang dihasilkan, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemasaran dan peningkatan nilai ekonomi bagi warga kampung.
Melalui langkah-langkah inovatif seperti ini, kami berharap dapat membuka wawasan baru bagi warga Kampung Cianten, memperkenalkan mereka pada potensi pengembangan produk lokal yang lebih beragam, serta meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat di kampung ini.
GFM 8 tidak hanya menjadi gerakan pembawa perubahan, tetapi juga menjadi katalisator untuk memacu kemajuan dan peningkatan kreativitas di tengah-tengah sumber daya alam yang melimpah.
Chili oil, atau minyak cabai, merupakan salah satu elemen kunci dalam masakan Asia yang dikenal dengan cita rasa pedas dan aromanya yang khas. Diproduksi dengan mencampurkan minyak dengan cabai merah kering, chili oil memberikan sentuhan pedas yang tak tertandingi dan aroma yang memikat.
Penggunaannya luas, terutama ditemukan di restoran dan pusat perbelanjaan yang menghidangkan berbagai hidangan Asia. Misalnya, di restoran mi ramen, dimsum, dan berbagai tempat makan lainnya, chili oil menjadi tambahan yang tak tergantikan untuk memberikan pengalaman makan yang lebih kaya dan menggoda.
Keunikan chili oil tidak hanya terletak pada cita rasanya yang pedas, tetapi juga pada teksturnya yang lebih lembab jika dibandingkan dengan sambal umumnya. Hal ini disebabkan oleh penambahan minyak pada tahap akhir pembuatannya, menciptakan lapisan yang lembut dan menyatu dengan kelezatan cabai merah kering.
Kehadiran chili oil dalam dunia kuliner memberikan dimensi baru pada sensasi rasa, menciptakan harmoni yang menyenangkan antara pedas, hangat, dan khasiat cabai. Sebagai produk yang mudah diakses di berbagai tempat makan, chili oil terus menjadi favorit pencinta masakan pedas dan menjadi elemen tak terpisahkan dalam menjelajahi kelezatan hidangan Asia yang beraneka ragam.
Berikut adalah resep chili oil yang kami tawarkan, dirancang untuk memberikan kemudahan dalam penyajiannya dan tetap menghasilkan rasa yang lezat. Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti cabai merah kering, minyak goreng, bawang putih yang sudah dicincang halus, garam, penyedap rasa secukupnya, gula, dan daun jeruk.
Berikut adalah cara membuat chili oil yang sederhana dan tetap lezat. Pertama, blender kasar cabai merah kering dan letakkan hasilnya di wadah tahan panas seperti mangkok beling. Tambahkan garam, gula, penyedap rasa, dan daun jeruk secukupnya, lalu sisihkan.
Selanjutnya, tuangkan minyak ke dalam wajan dan masukkan bawang putih. Nyalakan kompor dengan api kecil, masak hingga bawang putih berwarna kecokelatan tanpa menjadi gosong. Angkat dan sisihkan minyak panas tersebut. Selanjutnya, tuangkan minyak panas ke dalam wadah berisi cabai kering, aduk rata, dan tunggu hingga dingin.
Setelah itu, SohIB dapat menuangkannya ke dalam botol untuk disajikan atau dijual. Proses ini menghasilkan chili oil dengan cita rasa khas dan aroma yang menggugah selera. Resep tersebut menjanjikan pengalaman memasak yang sederhana, tetapi memuaskan.
Hasil akhirnya adalah chili oil dengan cita rasa yang khas, memberikan sentuhan pedas, dan aroma yang menyenangkan untuk meningkatkan kenikmatan berbagai hidangan.
Selain melakukan inovasi dalam pengolahan cabai merah kering menjadi chili oil, kami juga memberikan perhatian serius pada aspek packaging dan pemasaran produk. Dalam pengemasan produk chili oil, kami memilih menggunakan wadah berbentuk botol plastik yang praktis dan mudah digunakan oleh konsumen.
Untuk memberikan identitas yang kuat pada produk, kami merancang dan menempatkan logo dengan cermat di luar wadah. Logo tersebut tidak hanya berfungsi sebagai merek, tetapi juga sebagai representasi dari nilai dan kualitas produk yang kami hasilkan.
.jpg)
Dalam hal pemasaran, kami memilih pendekatan yang modern dengan memanfaatkan konten promosi video di platform TikTok. Melalui video singkat, kami ingin menghadirkan produk chili oil kami secara menarik dan informatif kepada audiens yang lebih luas.
Dengan strategi ini, kami berharap dapat membangun citra positif bagi produk kami, meningkatkan daya tarik konsumen, dan pada akhirnya, memperluas pangsa pasar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kampung Cianten.
#Makin Tahu Indonesia
1