Mengenal Proses Budidaya Durian, Komoditas Lokal Punya!

Mengenal Proses Budidaya Durian, Komoditas Lokal Punya!

Pohon Durian | Sumber GDM Organik

King’s of Fruit atau rajanya buah-buahan menjadi salah satu sebutan buah durian. Bukan tanpa alasan, buah durian memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan buah lainnya.

Mulai dari aroma dan rasanya yang khas serta bentuk kulit buahnya yang tajam membuat buah durian sangat mudah dikenali. Sebagai komoditas lokal di daerah Asia, tanaman durian telah secara intensif dibudidayakan dan komersial dikembangkan.

Adapun tanaman durian memiliki manfaat bagi peningkatan kualitas lingkungan dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat.

Mengutip penelitian yang dilakukan oleh Gaol, dkk (2015), salah satu metode yang digunakan dalam budidaya durian adalah dengan sistem agroforesty sederhana atau polikultur, sistem budidaya yang menggabungkan antara tanaman kehutanan, yaitu durian dengan coklat atau pisang, sebagian dengan tanaman kelapa atau kemiri.

Tanaman durian dapat tumbuh di dataran rendah hingga 100 meter di atas permukaan laut, tapi lebih optimal pada ketinggian 400—600 meter di atas permukaan laut.

Pembibitan

Teknik pembibitan pada tanaman durian secara umum adalah teknik generatif, atau pembibitan dengan menggunakan biji. Adapun biji yang dipilih dari pohon atau indukan yang tua, lebat buahnya, dan bebas hama dan penyakit. Hal ini ditujukan agar memperoleh bibit yang sehat. Tahap pertama pembibitan adalah proses penyemaian.

Proses penyemaian dilakukan dengan mempersiapkan polybag berdiameter 10—15 cm yang telah diisi dengan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang (1:1) hingga memenuhi ¾ bagian polybag.

Siram media semai dengan air hingga basah, lalu tanam biji dan ditutup dengan pelepah kelapa, lakukan penyiraman setiap hari untuk mempercepat proses perkecambahan. Proses ini membutuhkan waktu 3—4 bulan, kemudian bibit yang tumbuh akan dipilih untuk dipindahkan ke lahan yang lebih luas.

Pra-tanam

Sebelum anakan dari hasil semai dipindahkan, lahan yang akan ditanami terlebih dahulu dibersihkan dari semak, sisa-sisa perakaran dan tumbuhan liar, untuk memperlancar pertumbuhan bibit.

Kemudian lubangi lahan sebagai tempat tanam dengan kedalaman 50 cm dan diameter 50 cm, hal ini dilakukan untuk mempermudah perkembangan akar bibit tanaman durian.

Teknik penanaman

Proses penanaman durian dilakukan di lahan yang luas, setidaknya sediakan jarak 10 x 10 meter. Jarak tanaman juga bergantung pada kondisi tanah, apakah baru atau sudah pernah ditanami.

Pemupukan

Teknik pemupukan yang dilakukan untuk tanaman muda atau dengan umur tidak lebih dari 4 tahun, pupuk ditabur mengelilingi batang tanaman. Sedangkan untuk tanaman dewasa atau lebih dari 4 tahun, pupuk ditanam di sekitar tanaman dengan terlebih dahulu menggali parit melingkar sedalam 10—20 cm dengan jarak 1 meter dari batang (diameter 2 meter).

Pupuk yang diberikan yaitu pupuk urea atau ponska dengan takaran menyesuaikan umur tanaman. Tanaman durian berumur 1—4 tahun diberi takaran 250g per batang, setelah umur 5 tahun diberi takaran 500g per batang.

Kemudian setelah memasuki fase berbunga (9 tahun) akan diberi takaran 1kg per pohon, lalu pohon durian berumur 15 tahun diberi takaran 2kg per pohon.

Pupuk diberikan selama 3x dalam setahun, yaitu Februari, Juni, dan Oktober.

Pemanenan

Tanaman durian dapat dipanen setelah berumur kurang lebih 10 tahun. Tidak seperti kebanyakan buah, durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Rata-rata buah yang dihasilkan pada umur 10 tahun yaitu 1—2 buah per pohon per hari, dan akan meningkat setiap tahun hingga mencapai produktifitas optimal pada umur 40 tahun, yaitu mencapai 6-7 buah per pohon per hari.

Jika ditotal, maka pohon durian dapat berbuah hingga 366 buah per pohon per tahun. Pada penelitian lain disebutkan bahwa pohon durian mampu berbuah hingga lebih masa produktifnya meskipun terjadi fluktuasi kuantitas. Pada umumnya, setelah pohon tidak lagi berbuah maka akan ditebang dan dijual kayunya.

Ekspor Buah Durian

Menurut data BPS dikutip dari Databoks, sepanjang 2022 Indonesia memproduksi buah durian sekitar 1,71 juga ton.

Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pemasok buah durian terbesar di dunia. Jika ditelusuri, berikut 10 provinsi dengan volume produksi durian terbesar pada tahun 2022:

  1. Jawa Timur: 419.849 ton
  2. Sumatra Barat: 304.119 ton
  3. Jawa Tengah: 211.898 ton
  4. Sumatra Utara: 109.944 ton
  5. Jawa Barat: 80.334 ton
  6. Sulawesi Tengah: 63.387 ton
  7. Sulawesi Selatan: 59.747 ton
  8. Banten: 59.615 ton
  9. Aceh: 56.574 ton
  10. Sumatra Selatan: 39.624 ton

Nyatanya, durian menjadi komoditas lokal yang potensial untuk terus dikembangkan. Untuk itu, sebagai warga lokal dan pecinta durian, yuk lestarikan dan dukung terus komoditas lokal punya!

Semoga bermanfaat.

 

 

 

Sumber:

  • https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/05/10-provinsi-penghasil-durian-terbesar-di-indonesia-pada-2022
  • Gaol, T. W. I. L., Purwoko, A., & Affandi, O. (2015). Studi kelayakan ekonomi budidaya durian (Durio zibethinus Murr) rakyat di Desa Lau Bagot, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi. Peronema Forestry Science Journal, 4(3), 331-338.