Perjuangan Menuju Kesetaraan: Ketahuilah Hal Penting Dari Feminisme!

Perjuangan Menuju Kesetaraan: Ketahuilah Hal Penting Dari Feminisme!

Perjuangan Menuju Kesetaraan: Ketahuilah Hal Penting Dari Feminisme! (Image: pngtree.com)

Gerakan Feminisme tentunya sudah tidak asing di era modern saat ini ya SohIB. Hak kebebasan bagi perempuan sudah diwujudkan di berbagai lingkungan masyarakat di seluruh dunia. Saat ini banyak perempuan yang berhasil mencapai cita-cita dan bekerja sesuai dengan keinginannya tanpa ada tindakan diskriminasi dari masyarakat.

Masyarakat umum menganggap bahwa feminisme ini merupakan gerakan untuk menjunjung kesetaraan gender bagi perempuan. Lalu sebagian masyarakat lainnya memahami feminisme sebagai bentuk ketidakadilan terhadap perempuan yang dimana seringkali mengalami penindasan di lingkungan masyarakat dan cenderung dikendalikan oleh para pria yang biasa disebut dengan patriarki.

Namun apakah benar istilah feminisme mengacu pada penjelasan tersebut? Yuk mengenal dan memahami lebih jauh mengenai feminisme dibawah ini!

Apa itu Feminisme?

Istilah feminisme berasal dari Bahasa Francis dari kata feminine. Feminine merupakan kata sifat atau kata adjektif yang berarti kewanitaan atau menunjukan sifat perempuan. Jadi feminisme dapat diartikan sebagai aliran pergerakan para wanita yang memperjuangkan hak seorang perempuan.

Menurut Cambridge Dictionaries, feminisme dapat diartikan sebagai keyakinan bahwa perempuan harus diberikan hak, kekuasaan, dan peluang yang sama dengan pria serta diperlakukan dengan cara yang sama. Sedangkan menurut Encyclopedia Britannica, feminisme adalah keyakinan dalam kesetaraan sosial, ekonomi, dan politik dari kedua jenis kelamin.

Jadi dapat disimpulkan bahwa feminisme merupakan gerakan sosial, politik, dan budaya yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki. Gerakan feminis memiliki tujuan untuk mengungkap dan mengatasi kesenjangan dan diskriminasi terhadap perempuan di berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya.

Para feminis selalu aktif dalam mengkampanyekan hak perempuan, termasuk hak mendapat jabatan politik, memilih pekerjaan, mendapat upah yang setara, mendapatkan pendidikan, dan lain sebagainya. Kampanye ini dianggap sebagai langkah utama dalam melakukan perubahan sosial dalam sejarah terutama mengenaik hak-hak perempuan. Melalui seluruh programnya, para feminis berupaya untuk terus melindungi perempuan dari segala tindak kekerasan sosial di masyarakat.

Teori feminis tumbuh dari gerakan feminisme, yang bertujuan untuk memahami sifat ketidaksetaraan gender melalui studi tentang peran sosial dan pengalaman hidup perempuan. Feminisme telah mengembangkan berbagai teori di berbagai bidang keilmuan untuk mengatasi isu-isu terkait gender.

Sejarah Feminisme

Gerakan feminisme pertama kali dimulai sejak abad ke-19 dan mulai berkembang pesat sepanjang abad ke-20 dimana para feminis mulai menyuarakan persamaan hak politik bagi perempuan. Sejarah dari feminisme ini terbagi menjadi menjadi tiga gelombang:

  • Gelombang Pertama

Gelombang pertama feminisme berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Selain memperjuangkan hak untuk memilih, gerakan ini juga mengangkat isu-isu seperti hak perempuan atas pendidikan, hak milik, dan kesetaraan di depan hukum. Gerakan ini mengarah pada pembentukan organisasi seperti National Woman Suffrage Association di Amerika Serikat.

Namun tidak berakhir di situ, perjuangan untuk feminisme gelombang pertama dilanjutkan oleh Harriet Mill dan John Stuart Mill, yang mengkampanyekan peluang kerja bagi perempuan dan hak untuk menikah.

Tujuan utama feminisme gelombang pertama adalah menyadarkan masyarakat bahwa perempuan adalah manusia, bukan properti. Namun, fokus gelombang ini hanya pada hak-hak perempuan kulit putih.

  • Gelombang Kedua

Pada tahun 1960-an dan 1970-an dimulailah gelombang kedua feminisme yang berfokus pada pembebasan seksual, hak-hak reproduksi, dan kesetaraan di tempat kerja. Gerakan ini juga berfokus pada isu-isu seperti kekerasan terhadap perempuan dan keterwakilan perempuan di media dan politik. Gerakan ini dikenal sebagai “Gerakan Sosial Feminisme”.

Pada gelombang kedua ini melahirkan tiga jenis utama feminisme yaitu feminisme liberal, feminisme radikal, dan feminisme budaya. Ketiga jenis feminisme ini berfokus pada reformasi institusi, perubahan dasar pada struktur sosial, dan penekanan esensi perbedaan perempuan dan laki-laki.

  • Gelombang Tiga

Feminisme gelombang ketiga muncul pada tahun 1990an setelah keberhasilan institusional gelombang kedua. Gelombang ini mencakup gagasan tentang kebebasan pribadi, penerimaan berbagai identitas, dan perhatian terhadap isu-isu seperti seksualitas.

Pada gelombang ini lebih menyadarkan akan isu-isu krusial dalam feminisme, dan konsep "intersectionality" menjadi penting. Internet memungkinkan pertukaran ide dari feminis di seluruh dunia, memperluas gerakan feminisme.

Jenis-jenis Feminisme

Seiring dengan dinamika masyarakat dan perubahan budaya, gerakan feminisme semakin berkembang dan terpecah menjadi berbagai jenis dan aliran yang beragam. Masing-masing dari jenis dan aliran feminisme ini memiliki cara pandang yang berbeda. Lalu apa saja jenis-jenis feminisme?

  • Feminisme Liberal

Feminisme Liberal merupakan pandangan dimana perempuan harus memiliki kebebasan individual secara penuh. Jenis feminisme ini menjelaskan bahwa kebebasan serta kesamaan individu berasal pada rasionlitas serta pemisah antara privasi dan dunia publik.

  • Feminisme Radikal

Feminisme Radikal berfokus pada ketimpangan yang dialami oleh perempuan. Terdapat dua jenis feminisme radikal yakni feminisme radikal libertarian dan radikal kultural. Feminisme Radikal Libertarian menjelaskan bahwa identitas gender feminin dapat menghambat perempuan untuk dapat berkembang sebagai manusia seutuhnya. Sedangkan Feminisme Radikal Kultural memandang bahwa laki-laki memiliki kendali atas seksualitas perempuan.

  • Feminisme Sosialis

Aliran Feminisme Sosialis berfokus pada pembebasan perempuan dari kotak-kotak kelas, seks, patriarki serta kapitalisme. Feminisme Sosialis menekankan pada dimensi ekonomi dan sosial dari ketidaksetaraan serta menuntut untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil bagi seluruh individu.

  • Ecofeminisme

Ecofeminisme mengfokuskan pada penggabungan feminisme dengan gerakan lingkungan. Aliran ini memperlohatkan keterkaitan antara eksploitasi alam dan penindasan terhadap perempuan. Perempuan dianggap sebagai perawat yang dibutuhkan serta lebih peka dengan alam dibandingkan dengan laki-laki.

Itulah beberapa ulasan yang perlu SohIB ketahui mengenai feminisme. Feminisme bukanlah sekedar gerakan, namun juga sebuah perjuangan yang mengubah tatanan sosial masyarakat dan membuka jalan menuju kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Semakin kita menjunjung tinggi keadilan maka hak-hak kita sebagai manusia semakin terlindungi.

Ayo jadi bagian dalam gerakan Indonesia Baik dengan bergabung bersama Komunitas Sobat Hebat Indonesia Baik (SohIB) di sini. Ikuti juga Instagram @Indonesiabaik.id dan @id_sohib untuk informasi lengkap lainnya.