4 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Pengaruh Self-Disclosure pada Gen Z

4 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Pengaruh Self-Disclosure pada Gen Z

Sumber gambar : Unsplash

Mahluk sosial adalah suatu istilah yang menggambarkan manusia sebagai mahluk yang memiliki kebutuhan berinteraksi dengan orang lain. Manusia itu selalu memberikan berbagai macam informasi, salah satunya membagikan informasi tentang dirinya sendiri atau yang biasa disebut self disclosure.

Self disclosure atau pengungkapan diri ini memiliki hubungan yang erat dengan generasi Z. Apa itu generasi Z? Generasi Z atau yang biasa disebut gen Z merupakan kelompok generasi yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012.

Gen Z sendiri merupakan generasi yang tumbuh dan hidup dalam era teknologi digital yang maju. Gen Z memiliki satu karakteristik yang mencolok yaitu mereka kecenderungan untuk melakukan self disclosure.

Mereka secara aktif dan terbuka membagikan informasi tentang diri mereka sendiri ke media sosial dan platform digital lainnya.

Self disclosure pada gen Z telah menjadi fenomena yang sangat signifikan dalam budaya digital saait ini. Mereka menggunakan sosial media sebagai sarana untuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan menjalin hubungan dengan orang lain.

Gen Z juga memiliki tingkat keberanian yang tinggi dalam membagikan informasi pribadi, seperti kehidupan sehari-hari, minat, hobi, dan sudut pandang mereka terhadap dunia.

Di era yang semakin berkembang ini, self disclosure pada gen Z sering kali menjadi topik penelitian dan perbincangan yang menarik. Dengan kita memahami tentang self disclosure dalam kehidupan gen Z kita dapat terbantu untuk memahami dengan lebih baik cara berinteraksi, dan mengespresikan diri

Orang tua sangat berpengaruh pada Self-disclosure anak | Sumber :  Pexels

Mengenal Definisi Self Disclosure

Menurut Wood (2015), self disclosure merupakan suatu proses yang dimana seseorang yang dengan sukarela membagikan atau mengungkapkan informasi pribadi diri mereka sendiri. Informasi yang diberikan bisa berupa pengalaman mereka sendiri, pikiran, perasaan, dan pengalaman yang pernah mereka alami.

Self disclosure memiliki peranan penting dalam membentuk suatu hubungan yang sehat. Self disclosure tentunya juga memiliki resiko. Memberi informasi pribadi secara berlebihan bisa berdampak ke penyalahgunaan informasi.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk mempertimbangankan informasi pribadi yang akan kita kita bagikan kepada orang lain.

Elemen Penting Dalam Self Disclosure

Menurut Wood (2015) ada tiga elemen yang penting dalam self disclosure, yaitu :

  1. Keterbukaan (openness) : Mengacu pada kemampuan serta keinginan seseorang untuk membagikan informasi pribadi tentang diri mereka. Keterbukaan ini bentuknya bervariasi dari individu ke individu, tergantung faktor-faktornya seperti kepribadian, kepercayaan, dan kenyamanan
  2. Kedalaman (depth) : Kedalaman ini mengacu pada tingkat keintiman informasi yang diungkapkan. Self disclosure bisa mencakup hal-hal yang sederhana seperti minat dan hobi, atau sesuatu hal yang lebih pribadi seperti trauma atau pengalaman emosional.
  3. Frekuensi (frequency) : Elemen ini mengacu pada seberapa sering kita melakukan self disclosure dalam interaksi komunikasi. Beberapa orang cenderung lebih terbuka pada self disclosure, sementara yang lain mungkin lebih tertutup.

Hubungan Self Disclosure dengan Gen Z

Self disclosure memiliki peranan yang erat dengan gen Z hal tersebut terjadi karena faktor-faktor berikut:

  1. Adanya kultur berbagi: Gen Z tumbuh dalam budaya berbagi di media sosial. Mereka sudah terbiasa dengan berbagi informasi, pemikiran, dan pengalaman pribadinya secara terbuka.
  2. Pencarian Identitas: Saat ini gen z sedang dalam proses mencari dan membentuk identitas atau jati diri mereka. Melakukan self disclosure di media sosial dapat memungkinkan mereka untuk mengespresikan minat, nilai-nilai, dan aspirasi mereka untuk dunia.
  3. Dukungan dan koneksi emosional: Self disclosure dapat memberikan dukungan emosional pada gen Z. Mereka dapat mencari dukungan dari teman-teman atau komunitas online melalui self disclosure ini.

Pengaruh Self Disclosure pada Gen Z

Self disclosure memiliki 4 pengaruh yang signifikan pada gen Z, yaitu:

  1. Koneksi dan hubungan sosial: Dengan berbagi informasi pribadi, pengalaman, dan pemikiran, gen Z dapat membentuk ikatan yang kuat dengan teman-teman yang sebaya dan anggota komunitas online.
  2. Identitas dan ekspresi diri: Berbagi minat, nilai-nilai, dan aspirasi mereka membuat gen Z bisa menunjukan siapa diri mereka sebenarnya dan mengeksplorasi bagian-bagian unik yang ada di diri mereka.
  3. Dukungan emosional dan kesehatan mental: Gen Z dapat berbagi perasaan, tantangan, atau kegembiraan mereka melalui sosial media untuk mendapatkan dukungan, perspektif, atau saran dari orang lain. Self disclosure ini mampu membantu mengurangi stigma yang terkait dengan masalah kesehatan mental.
  4. Pengaruh dan aktivisme sosial: Self disclosure bisa mempengaruhi opini atau Tindakan gen Z dalam isu-isu sosial. Gen Z dapat menggunakan sosial media mereka untuk berbagi pandangan, memobilisasi dukungan, dan mengadvokasi perubahan sosial.

Dampak Negatif dan Positif Self Disclosure pada Gen Z

Self Disclosure yang berlebihan pada gen Z di sosial media dapat memberikan dampak negative seperti hilangnya privasi, cyberbullying, pengaruh negatif terhadap kesehatan mental, kesulitan untuk memisahkan identitas diri dan kehidupan pribadi, dan yang terakhir pengunaan buruk oleh pihak lain atau pihak yang tidak bertanggung jawab.

Maka dari itu penting bagi para gen Z untuk memahami resiko dan batasan dalam melakukan self disclosure.

Sementara itu, self disclosure pada gen Z juga memiliki dampak yang positif seperti koneksi dan hubungan sosial yang kuat, dukungan emosial dan solidaritas yang tinggi, pencarian identitas dan pemahaman diri yang lebih baik, dan kesadaran atau pemahaman mengenai isu sosial yang relevan.

Kesimpulannya, self disclosure memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gen Z. Berbagi informasi pribadi, pengalaman, pemikiran dan perasaan melaui media sosial dan platform digital memainkan peran yang sangat penting dalam membangun koneksi sosial, membentuk identitas diri, dan mendapatkan dukungan emosional.

Self disclosure juga bisa mempengaruhi opini dan tindakan gen Z dalam isu-isu sosial serta dapat mempromosikan kesadaran tentang kesehatan mental.