Penerapan Blue Ocean Strategy Sebagai Salah Satu Langkah Untuk Pemulihan Ekonomi Di Indonesia Pasca Pandemi, Apakah Mujur?

Penerapan Blue Ocean Strategy Sebagai Salah Satu Langkah Untuk Pemulihan Ekonomi Di Indonesia Pasca Pandemi, Apakah Mujur?

Dampak Pandemi yang Dirasakan oleh Masyarakat adalah Kesulitan Ekonomi

#SobatHebatIndonesiaBaik

#JadiKontributorJadiInspirator

#BerbagiMenginspirasi

#SohIBBerkompetisiArtikel

 

Indonesia 2 tahun belakangan ini telah banyak mengalami masa sulitnya. Hal ini disebabkan oleh kemunculan penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan yang berasal dari virus berjenis SARS-coV-2 atau yang lebih kerap dikenal dengan sebutan covid-19 (coronavirus disease -19). Penyakit menular ini pun menjadi pandemi dalam kurun waktu 2 tahun belakangan tersebut.

Pandemi banyak memberikan dampak buruk ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia, meliputi pada bidang kesehatan, pendidikan, sosial, dan termasuk pula pada bidang perekonomian. Akibat dari pandemi ini, perekonomian di Indonesia merosot cukup pesat.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 sebesar -2,07 persen, karena perkembangan ekonomi di Indonesia mempunyai pergerakan yang kurang stabil. Hal ini menyebabkan perekonomian di Indonesia pada tahun 2020 mengalami deflasi atau penurunan drastis. Perubahan yang terjadi dipengaruhi oleh adanya pandemi Covid-19. salah satu dampak pandemi lainnya yang juga menjadi bagian dari penyebab merosotnya perekonomian di Indonesia adalah munculnya banyak pengangguran.

Hal yang menyebabkan meningkat pesatnya angka penangguran di Indonesia di masa pandemi tidak luput dari permasalahan yang dialami oleh beberapa perusahaan/penyedia lapangan kerja/ ataupun instansi tertentu, meliputi kondisi ekonomi dan atau penghasilan instansi tersebut mengalami penurunan akibat diadakannya lockdown, social distancing, dan PSBB, yang juga turut berdampak pada pemasokan bahan atau kebutuhan operasi instansi tersebut; keterbatasan gerak kerja atau usaha; dan faktor internal instansi lainnya, sehingga menyebabkan terjadinya PHK atau pengurangan tenaga kerja manusia.

 

Pengangguran di Indonesia

Pengangguran di Indonesia I Dokumentasi Pribadi

Sesuai dengan yang telah di data oleh Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat jumlah pengangguran di Indonesia tembus 6,88 juta orang pada Februari 2020. Jumlah itu bertambah 60 ribu orang dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun angka tersebut disumbangkan oleh golongan angkatan kerja usia muda, yakni 15-24 tahun sebesar 16,28 persen. Lalu, pengangguran terendah dari kelompok usia 60 tahun hanya 1,08 persen.

Dari data dan faktor penyebab diatas, dapat ditarik simpul bahwa salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang memadai untuk golongan angkatan kerja baik untuk rentang usia muda hingga usia tua. Sebab, tingkat persentase kemampuan suatu sektor lapangan pekerjaan untuk menyerap tenaga kerja di Indonesia masih cenderung rendah jika dibandingkan dengan tingkat kepadatan penduduk dan golongan angkatan kerja yang ada.

Pencari Cacing tergolong ke dalam Sektor Lapangan Kerja bidang Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan I Dokumentasi Pribadi

“Dilihat berdasarkan tren lapangan pekerjaan selama Februari 2018–Februari 2019, menurut Kepala BPS, lapangan usaha yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,43 persen poin), Perdagangan (0,39 persen poin), dan Konstruksi (0,34 persen poin). Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada Pertanian (1,00 persen poin); Administrasi Pemerintahan (0,23 persen poin); serta Informasi dan Komunikasi (0,06 persen poin).” (dikutip dari: indonesiabaik.id)

Oleh karena itu harus diciptakan inovasi baru atau penataan ulang sektor-sektor/instansi penyedia lapangan pekerjaan.  Salah satu disrupsi yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Blue Ocean Strategy  dalam penataan ulangnya.

 

Penerapan Blue Ocean Strategy  terhadap Pemulihan Ekonomi

Blue Ocean Strategy  adalah strategi bisnis yang leluasa dari persaingan atau free compete  karena menciptakan ruang geraknya sendiri dalam mengembangkan bisnisnya (tidak menyerupai bisnis yang dilakukan oleh kompetitor lain). Lawan dari strategi ini adalah Red Ocean Strategy. Red Ocean Strategy adalah kondisi ketika terjadinya persaingan sangat ketat untuk mendapatkan pasar yang sama dengan kompetitor dalam suatu bisnis.

Blue Ocean Strategy pertama kali dikemukan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne  dengan harapan dapat membantu dalam mendorong organisasi/instansi di seluruh dunia untuk mengejar “blue ocean” dari ruang pasar yang tidak terbantahkan.

Adapun dalam pengimplementasiannya terdapat setidaknya 4 tindakan yang perlu untuk dilakukan oleh pelaku bisnis, yaitu meliputi:

  • Eliminate (Menghapus), yaitu menghapus ataupun mengeliminasi hal-hal yang tidak memiliki nilai bagi hal yang ditawarkan. Tujuannya untuk memaksimalkan fitur dan bagian yang tersedia dan juga sebagai bentuk untuk menonjolkan karakter dari hal utama yang ditawarkan.
  • Reduce (Mengurangi), yaitu mengurangi unsur- unsur di dalam perusahaan yang tidak diperlukan atau tidak memiliki dampak baik yang cukup besar. Tujuannya adalah mengurangi pengeluaran perusahaan.
  • Raise (Meningkatkan), yaitu meningkatkan unsur- unsur di dalam perusahaan yang memiliki keunggulan atau memiliki dampak baik bagi perusahaan.
  • Create (Menciptakan), yaitu menciptakan terobosan baru yang belum pernah ada dan mampu memberikan ketertarikan pada konsumen perusahaan.

Dalam penerapannya, terdapat kelebihan yang dapat diperoleh oleh perusahaan yang menerapkan, diantaranya:

  • Menjadikan perusahaan tetap stabil karena hampir tidak memiliki kompetitor
  • Meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan oleh perusahaan
  • Memiliki pasar sendiri karena memiliki kompetitor yang sedikit bahkan bisa tidak memiliki kompetitor
  • Sukar dipengaruhi oleh kompetitor karena memiliki path yang berbeda dari kompetitor yang ada

Adapun beberapa perusahaan yang telah menerapkan sistem Blue Ocean Strategy diantaranya, iTunes, Uber, Bloomberg, Canon, Philips, Ralph Lauren, Netflix, dan Bank BCA.

Logo Bank BCA I Pinterest (maximumtourandtravel.com)

Bank BCA adalah bank swasta nomor satu di Indonesia yang terkenal sukses karena bank ini berhasil menerapkan sistem Blue Ocean Strategy. Adapun inovasi nilai yang dilakukan oleh bank ini  adalah dengan memberikan kemudahan dalam bertransaksi dengan menggunakan mesin EDC dan memberikan pelayanan di luar jam kerja bank. Di beberapa tahun belakangan ini pun, BCA juga mengembangkan internet banking yaitu “BCA mobile” serta memberikan kemudahan dalam sistem pembayaran dengan cara bekerja sama dengan banyak industri retail seperti Alfamart, Indomaret, dan sebagainya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Blue Ocean Strategy dapat menjadi salah satu langkah baik yang dapat ditempuh dalam rangka membantu pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi dengan cara memberikan peluang besar terciptanya lapangan kerja baru dan atau kembali pulihnya sektor-sektor lapangan kerja yang telah ada sebelumnya yang terkena dampak buruk pandemi. Dengan begitu, hal ini juga secara langsung menjadikan angka persentase pengangguran di Indonesia dapat berkurang secara drastis serta memulihkan perekonomian di Indonesia.