Mulasara Giri Purwa Paku Bumi Gelar Alam menjadi Tema Pamong Budaya Bogor

Mulasara Giri Purwa Paku Bumi Gelar Alam menjadi Tema Pamong Budaya Bogor

Berlatih musik Tarawangsa | Sumber : Dok. Pribadi Belgi Alhuda

#JadiKontributorJadiInspirator #SobatHebatIndonesiaBaik #BerbagiMenginspirasi 

Pamong Budaya Bogor kembali menyelenggarakan kegiatan upacara tradisi adat nusantara ruwat tujuh gunung di tahun 2023-2024 ini. Upacara tradisi adat ini sendiri telah memasuki putaran keempat sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017. Adapun untuk di tahun 2023-2024 ini, upacara ruwat tujuh gunung mengambil tajuk "Mulasara Giri Purwa Paku Bumi Gelar Alam".

Menurut Ki Bambang Sumantri selaku Ketua Pamong Budaya Bogor, makna dari MULASARA GIRI PURWA adalah menjaga serta merawat gunung atau bukit purba atau yang pertama atau yang sudah berada jauh dari kita manusia.

PAKU BUMI merujuk pada gunung berapi dan hutan belantara yang merupakan simbol "paku bumi" yang perlu dijaga dan jangan dirusak atau dieksploitasi. Dengan terjaga dan terawatnya "paku bumi", maka GELAR ALAM akan terwujud di mana alam menjadi sumber kehidupan yang menguatkan seluruh entitas makhluk didalamnya tidak terkecuali manusia.

"Upacara ini sendiri diselenggarakan sebagai bentuk bakti kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, Alam, dan Semesta Jagad Raya yang telah memberikan anugerah kehidupan yang luar biasa kepada kita semua sebagai ciptaan-Nya. Selain itu, upacara ini merupakan bagian dari pangeling atau pengingat terhadap akar tradisi jati diri luhur kebangsaan kita agar tetap mempertahankan dan melestarikan warisan kebudayaan nenek moyang kita", ujar Ki Bambang Sumantri.

Lebih lanjut lagi, menurut Rasyid Ridha selaku Pengacara sekaligus Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Pamong Budaya Bogor, dalam konteks lokal maupun nasional, Upacara Ruwat Tujuh Gunung merupakan bagian dari program strategis nasional dan daerah yang berkaitan dengan upaya Pemajuan Kebudayaan.

"Pelaksanaan upacara ini sendiri merupakan mandat dari Undang-undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Peraturan Presiden RI No. 114 Tahun 2022 tentang Strategi Kebudayaan, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 11 Tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya Jawa Barat, serta Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 430/Kep.1176-Yanbangsos/2018 tentang Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Jawa Barat Tahun 2018, sehingga secara penyelenggaraannya didukung oleh program nasional berkenaan strategi kebudayaan dan instrumen hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia", tandas Rasyid Ridha.

Pamflet kegiatan ruwat 7 gunung | Sumber : Dok. Pamong Budaya Bogor

Adapun tujuh gunung yang akan diruwat adalah sebagai berikut:

1. Gunung Cupu, Sukajaya, Kec. Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat - Sabtu 29 Juli 2023

2. Gunung Pancaniti, Sukaharja, Kec. Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat - Sabtu, 30 September 2023

3. Gunung Gambir, Buanajaya, Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat - Sabtu, 26 Agustus 2023

4. Gunung Keneng, Puraseda, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat - Sabtu, 28 Oktober 2023

5. Gunung Ciremai, Talagamanggung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat - Sabtu, 25 November 2023

6. Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat - Sabtu, 30 Desember 2023

7. Gunung Padang, Karyamukti, Kec. Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat - Sabtu, 27 Januari 2024

Untuk itu Pamong Budaya Bogor mengundang seluruh masyarakat umum, mahasiswa/pelajar, seniman, budayawan, dosen/pengajar, dan siapapun untuk turut terlibat dan mengikuti upacara ruwat tujuh gunung tahun 2023, sebagai bagian dari ikhtiar serta upaya bersama dalam memajukan tradisi kebudayaan warisan leluhur.

Ki Bambang Sumantri menambahkan bahwa dalam menyelenggarakan upacara ini, Pamong Budaya Bogor sangat terbuka atas dukungan dari pihak manapun, baik dalam bentuk materil maupun imateril.

Rahayu Sagung Dumadi