Mewujudkan Pemilu Tertib dan Anti Hoaks Melalui Transformasi Digital

Mewujudkan Pemilu Tertib dan Anti Hoaks Melalui Transformasi Digital

Ayo sukseskan PEMILU 2024 | Pinterest (Orang Biasa)

#SohIBBerkompetisiArtikel

Sepanjang pemilu 2019 pemerintah cukup direpotkan dengan munculnya hoaks yang tanpa henti baik yang terjadi saat kampanye, pencoblosan, hasil hitung cepat, maupun setelah selesai pencoblosan. Pasalnya pada saat itu lebih dari 700 konten yang teridentifikasi sebagai hoaks untuk memprovokasi masyarakat. Konten-konten tersebut tersebar dalam berbagai bentuk baik berupa tulisan maupun foto ditambah lagi cepatnya penyebaran informasi,  membuat pemerintah sulit untuk mengendalikan penyebaran konten-konten tersebut. Salah satu contoh hoax yang meresahkan masyarakat yaitu beredarnya postingan foto di media sosial tentang beberapa lembaga survei setelah Pemilu, postingan tersebut menjelaskan bahwa “Mereka bukan lembaga survei tapi timses Jokowi, pendukung Prabowo di harap tenang”. Postingan-postingan provokasi seperti itu yang membuat kerusuhan di kalangan masyarakat dan mengganggu ketertiban Pemilu.

Hoaks bukan lembaga survey tapi timses Jokowi |KOMINFO (mth)

Menurut peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Republik Indonesia no.7 tahun 2012, Pemilu adalah “Sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakat Daerah yang dilaksanakan secara langsung, umum, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”. Pemilu menjadi momentum yang sangat penting bagi rakyat indonesia untuk menentukan pemimpin, dan pemangku kebijakan indonesia 5 tahun ke depan. Maka sangat penting untuk melaksanakan pemilu yang tertib dan bebas dari hoax agar pemilu berjalan lancar sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum, sehingga pemimpin yang terpilih nantinya merupakan pemimpin yang berkualitas dan bisa menjadi wakil rakyat yang amanah.

Transformasi digital | suara.com(Erick Tanjung,Mohammad Fadil Djailani)

Mewujudkan pemilu yang tertib dan bebas dari hoaks telah menjadi tantangan di era informasi digital yang semakin maju. Transformasi digital dengan semua inovasi dan perkembangannya dapat menjadi solusi untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Dilansir dari Kominfo, bahwa penerapan pemungutan suara secara elektronik telah digunakan di 34 negara di dunia. 

Penerapan transformasi digital dalam pemilu mempunyai banyak manfaat, pertama meningkatkan pengawasan dan transformasi dengan adanya teknologi kita dapat membangun sistem pemantauan yang ketat untuk memastikan transparansi pemilu. Dengan adanya sistem ini masyarakat dapat memverifikasi hasil pemilu dengan mudah langsung melalui sistem yang terintegrasi sehingga masyarakat terhindar dari berita-berita hoaks. Kedua, pemerintah dapat membuat sebuah teknologi sistem informasi menggunakan biometrik, seperti sidik jari atau pengenalan wajah sehingga pemilihan suara dapat dilakukan lebih akurat dan mengurangi risiko manipulasi data.

Namun, dalam mewujudkan transformasi digital banyak tantangan-tantangan yang perlu pemerintah atasi, yaitu menjamin keamanan data dan privasi masyarakat dalam pengumpulan data pemerintah perlu membuat langkah-langkah ketat untuk melindungi informasi pribadi mereka agar tidak disalahgunakan. Selain itu, kesenjangan akses teknologi yang masih banyak di daerah-daerah indonesia. Oleh karena itu, pemerintah perlu memastikan pemerataan akses teknologi untuk semua masyarakat indonesia. Pelatihan literasi digital juga diperlukan dalam penerapan digitalisasi pemilu untuk memastikan partisipasi semua masyarakat.

Digital Voting | Pinterest(creativemarket.com)

Transformasi digital memiliki peran penting dalam mewujudkan pemilu yang tertib dan anti hoaks di indonesia, dengan penggunaan teknologi, kampanye literasi digital, dan pengawasan yang ketat, kita dapat mewujudkan pemilu yang lebih transparan, efisien, dan bebas dari hoaks. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut kita perlu mengatasi tantangan-tantangan seperti kesenjangan teknologi dan keamanan data secara efektif. Melalui kerjasama antar semua pihak penerapan transformasi digital dalam diwujudkan dan kita dapat mengubah pemilu menjadi proses yang lebih demokratis, adil, dan terpercaya bagi semua masyarakat indonesia.