Menyikapi Poros Pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia, Mengilhami Komunitas Tagar Motekar Untuk Membuka Program PKBM Kelas Jauh

Menyikapi Poros Pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia, Mengilhami Komunitas Tagar Motekar Untuk Membuka Program PKBM Kelas Jauh

Ketua Komunitas Tagar Motekar (Kiri) pada saat melakukan sosialisasi, edukasi dan pendataan kepada masyarakat terkait Program PKBM (Dok. Pribadi) )

SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi 

Menyikapi poros Pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) yang telah mengilhami Komunitas Tagar Motekar yang berada di Wilayah Bogor Selatan untuk mewujudkan Semangat Merdeka Belajar dengan membuka Program Studi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Kelas Jauh berbasis Sekolah Gratis bagi masyarakat dengan sasaran segmentasi usia berkisar antara 13-20 tahun.

Apa Itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM)?

Menurut wikipedia  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.

Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup.

IPM Metode Baru Indonesia (Sumber : Bappedalitbang Kabupaten Bogor) 

Ditemui di tempatnya, Belgi Alhuda Ketua Komunitas Tagar Motekar memiliki pandangan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM)  merupakan suatu proses bagi manusia untuk memilih dengan banyak pilihan-pilihan, tentu dari pilihan tersebut yang terpenting adalah berumur panjang dan sehat, berilmu pengetahuan dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya agar dapat hidup secara layak dan kemudahan akses Pendidikan sebagai bekal dimasa yang akan datang. 

Dalam mewujudkan PKBM Kelas Jauh Motekar, tentu kami tidak dapat berjalan sendiri, melainkan kami bekerjasama dengan Yayasan Ibnu Rusy dan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor yang menaungi. 

Program PKBM ini sepenuhnya gratis dengan memiliki Program Kesetaraan Sekolah Paket, diantaranya Program Sekolah Paket A (setara SD/MI), Paket B (setara SMP/MI) dan Paket C (setara SMA/SMK) yang hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjangkau mereka yang membutuhkan sebagai alternatif di bidang Pendidikan.

Harapan kami, semoga dengan adanya Program PKBM Kelas Jauh Motekar dapat mengurangi jumlah anak-anak yang putus sekolah, baik tidak melanjutkan sekolah dikarenakan tidak memiliki biaya atau-pun bagi mereka yang putus sekolah karena terdampak Pandemi Covid-19. 

Pengurus Tagar Motekar pada saat mensosialisakan Program PKBM Kelas Jauh kepada Lembaga dan Tokoh Masyarakat di wilayah Kecamatan Cigombong (Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda) 

Lanjut menurut Belgi, dirinya bersama Komunitas akan berupaya untuk mensosialisasikan Program PKBM Kelas Jauh ini, agar dapat berkontribusi terhadap masyarakat dan manfaat kehadirannya dapat dirasakan dalam bidang. Di samping itu, kami akan berinovasi baik dalam proses pendidikan maupun menciptakan berbagai macam pelatihan yang dibutuhkan dengan harapan agar para siswa memiliki keterampilan yang mungkin dapat berguna di masa depannya kelak.

"Tagar Motekar sendiri bergerak di bidang Pendidikan, Pelatihan, Ekonomi Kreatif dan juga Seni Budaya, semoga perjalanan kami dimudahkan dan berjalan lancar," pungkasnya.

Pengurus Tagar Motekar pada saat melakukan sosialisasi dan pendataan kepada masyarakat (Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda) 

Ditempat yang sama, TB Akhmad Khoerul Bina sebagai Pembina PKBM Kelas Jauh Motekar menambahkan bahwa pentingnya peran orang tua dalam membantu mensosialisakan Program PKBM Kelas Jauh ini dan mendorong agar anak-anak yang putus sekolah untuk segera bergabung, karena program ini gratis dan terbuka untuk umum dengan usia maksimal 20 tahun, maka disayangkan jika peluang ini dibiarkan begitu saja. 

Lanjut menurut dirinya, mengharapkan agar anak-anak mau ikut melanjutkan sekolah di PKBM Kelas Jauh Motekar, agar siap menyambut masa depan kelak dengan memiliki ijasah sekolah yang legal yang mungkin dapat bermanfaat sebagai syarat untuk melangsungkan masuk ke dunia kerja atau mungkin dapat dipergunakan untuk keperluan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

"Yang terpenting kita dituntut agar siap, siap secara mental dan fisik, juga siap dari ijasah sekolah sebagai salah satu administrasi penunjang," tutupnya.