Yuk, Kita Mengenal Kembali Koperasi Indonesia! Sudah Jarang Diminati

Yuk, Kita Mengenal Kembali Koperasi Indonesia! Sudah Jarang Diminati

Logo Koperasi Indonesia | Sumber: PNG EGG

Selamat Hari Koperasi Nasional yang ke-76!

Jika ditanyakan tentang koperasi, SohIB mungkin mengenalnya sebagai badan usaha. Di umurnya yang sudah cukup tua, koperasi semakin jarang diminati masyarakat, khususnya generasi muda. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, pada pertengahan tahun 2020 menemukan banyaknya koperasi yang tidak memiliki anggota anak muda.

Tidak hanya itu, melansir dari Kompas (2023), mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin dalam sebuah seminar nasional menyatakan bahwa keanggotaan koperasi di Indonesia masih tergolong sangat rendah, yaitu hanya 8 persen. Dengan kata lain, sekitar 30 juta dari total penduduk.

Contoh lain yang menunjukkan kurangnya minat anak muda dalam usaha ini adalah Koperasi Sekolah. Koperasi yang seharusnya dijalankan oleh siswa sebagai wadah untuk praktik ini, justru dijalankan oleh pihak tertentu yang ditunjuk sekolah.

Lantas, bagaimanakah awal mula terbentuknya koperasi? Mengapa sekarang koperasi jarang diminati masyarakat, khususnya anak muda? Mari kita simak bersama!

Sejarah Koperasi Indonesia

Koperasi didirikan pada 12 Juli 1947 melalui Kongres Koperasi I di Tasikmalaya. Oleh sebab itu, tanggal 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional. Banyak dari kita yang keliru bahwa Moh. Hatta merupakan pendiri Koperasi Indonesia karena dijuluki Bapak Koperasi.

Faktanya, R.Aria Wiria Atmaja-lah yang mendirikan sebuah bank untuk para pegawai negeri di Purwokerto pada tahun 1896. Tujuan didirikannya bank tersebut adalah untuk menolong para pegawai yang terjerat hutang dengan bunga tinggi.

Bapak Koperasi Indonesia, Mohammad Hatta | Pinterest

Sementara, Bung Hatta ditetapkan sebagai Bapak Koperasi karena memiliki peran besar terhadap perkembangan koperasi di Indonesia. Menurut beliau, koperasi dapat memperbaiki perekonomian masyarakat dari kemiskinan sehingga tujuan koperasi bukanlah mencari keuntungan, melainkan untuk menyejahterakan anggotanya.

Sejak didirikan hingga saat ini, koperasi selalu mengalami pasang surut. Pada awal kemerdekaan RI, koperasi diurus secara pribadi oleh anggotanya dan peran pemerintah hanya sebatas pemberi saran dan pengevaluasi.

Sekitar tahun 60-an, koperasi bergerak tidak sesuai dengan prinsipnya karena pergerakannya didominasi oleh pemerintah. Kemudian, pada masa orde baru koperasi kembali berjalan sesuai dengan prinsipnya dan tercipta Koperasi Unit Desa (KUD), meskipun perkembangannya belum sesuai target. Jumlah koperasi di Indonesia lambat laun semakin banyak. Sayangnya, itu tidak berbanding lurus dengan jumlah anggotanya.

Penyebab koperasi jarang diminati

1. Kurangnya Kesadaran Anggota

Asas kekeluargaan dalam koperasi terkadang membuat para anggota kurang bertanggung jawab terhadap kewajiban-kewajibannya. Sebagai contoh, banyaknya ketidakhadiran anggota saat Rapat Anggota Tahunan dan anggota yang berhutang sehingga membuat modal koperasi menjadi berkurang.

2. Rendahnya Kepercayaan Masyarakat terhadap Koperasi

Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang beranggapan bahwa koperasi tidak dapat memperbaiki perekonomian. Alih-alih menyejahterakan anggotanya, koperasi malah dianggap mencari keuntungan. Salah satunya adalah kasus ‘gagal bayar’ yang dialami para anggota koperasi sehingga membuat masyarakat tidak percaya terhadap koperasi.

Kurangnya sosialisasi juga turut mendorong ketidakpercayaan dan ketidaktahuan masyarakat mengenai koperasi, terutama ketika mendapatkan berita negatif seperti yang telah disebutkan di sebelumnya.

Kita memerlukan penjelasan tentang pentingnya partisipasi mereka terhadap koperasi, keuntungan, dan bagaimana cara menabung di dalamnya. Oleh karena itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai koperasi menjadi salah satu hal yang penting.

3. Saingan dari Badan Usaha Lain

Maraknya swalayan yang hadir di tengah-tengah masyarakat cenderung membuat masyarakat lebih memilih untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari di sana. Belum lagi di kota-kota besar yang dipenuhi oleh minimarket di sepanjang jalan. Barang-barang yang dijual di swalayan juga lebih beragam dan kekinian sehingga lebih menarik minat generasi muda dibandingkan dengan koperasi.

4. Tantangan Digitalisasi

Illustrasi Digitalisasi | Unsplash: Carlos Muza

Adanya digitalisasi ekonomi membuat tantangan tersendiri bagi koperasi. Hal ini disebabkan oleh lemahnya ilmu pengetahuan teknologi para anggota yang didominasi oleh generasi tua. Kebanyakan konsumen dari koperasi konvensional hanyalah masyarakat daerah tersebut sebab koperasi tidak dapat memperkenalkan dan memasarkan produk seluas platform online.

Untuk mengatasi hal tersebut, mau tidak mau koperasi di Indonesia harus siap menghadapinya dengan digitalisasi koperasi.

Koperasi Saat Ini dan Upaya Pemerintah

Dalam siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Oktober 2021, disebutkan bahwa pemerintah mulai melakukan modernisasi koperasi dengan menargetkan berdirinya 500 koperasi modern pada tahun 2024 dan merencanakan pilot project untuk pengembangan program Koperasi Petani dan Nelayan (KPN) secara digital.

Situs Web Koperasi Indonesia | Dok. Pribadi Regita Maharani Wibisono

Wujud digitalisasi koperasi lainnya dibuktikan dengan terbentuknya sebuah situs web koperasi indonesia (koperasiindonesia.com). Tujuannya untuk memudahkan pengelolaan koperasi di Indonesia. Situs ini menawarkan kemudahan akses dan pelayanan yang lebih baik terhadap para anggota koperasi melalui produknya, seperti FIRST dan SYIAR’S.

Selain itu, beberapa kegiatan juga telah dilakukan pemerintah pada tahun 2023 ini demi kesejahteraan koperasi di masa depan, diantaranya menggelar Pelatihan Rencana Strategis dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Koperasi pada bulan Februari lalu secara daring, melaksanakan Rapat Koordinasi Daerah Kalimantan Timur, dan mengadakan Focus Group Discussion (FDG) tentang pengembangan koperasi dan UMKM oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM.

Dengan adanya perkembangan teknologi dan perencanaan baru ini, semoga koperasi indonesia dapat berkembang, diminati masyarakat, dan terus menjadi bagian dari penggerak perekonomian Indonesia ya, SohIB!

 

Referensi

  • Hidayat, Noor. (2020). Teten Masduki Keluhkan Koperasi Tak Diminati Milenial. Diakses pada 10 Juli 2023 dari https://bisnis.tempo.co/amp/1364346/teten-masduki-keluhkan-koperasi-tak-diminati-milenia
  • Admin SMP. (2021). Tahukah Sobat SMP, Sejarah Koperasi di Indonesia?. Diakses pada 10 Juli 2023 dari https://ditsmp.kemdikbud.go.id/tahukah-sobat-smp-sejarah-koperasi-di-indonesia/
  • Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2021). Digitalisasi Koperasi Dorong Pengembangan dan Modernisasi Koperasi. Diakses pada 11 Juli 2023 dari https://ekon.go.id/publikasi/detail/3392/digitalisasi-koperasi-dorong%20pengembangan-dan-modernisasi-koperasi
  • https://www.koperasiindonesia.com