Masih Zaman Percaya Hoax? Lakukan Ini Agar Tidak Termakan Hoax!

Masih Zaman Percaya Hoax?  Lakukan Ini Agar Tidak Termakan Hoax!

Google Maps dalam genggaman tangan | Sumber: ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY

#SobatHebatIndonesiaBaik  #JadiKontributorJadiInspirator  #BerbagiMenginspirasi

Halo SohIB!

Siapa sih, di sini yang nggak punya sosial media? Di era digital ini, rasanya tidak mungkin kita tidak memiliki salah satu dari aplikasi tersebut, mengingat ada banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari penggunaan sosial media. Zaman semakin maju, kegiatan untuk mengakses informasi semakin mudah didapatkan.

Selain digunakan untuk media berkomunikasi, penggunaan sosial media juga banyak digunakan untuk melakukan bisnis dan pemasaran. Tidak hanya itu, kita juga dapat mengetahui informasi apapun yang sedang trending di seluruh dunia.

Namun, di balik banyaknya dampak positif dari penggunaan sosial media ternyata tidak sedikit juga dampak negatif yang dapat kita rasakan apabila tidak bijak dalam menggunakan sosial media. Salah satu dampak negatifnya yaitu tersebarnya berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian.

Hingga saat ini, kasus tersebut sering terjadi di Indonesia terutama dalam bidang politik. Entah apa yang terbesit dalam pikiran oknum, tiap kali memasuki tahun politik banyak sekali oknum-oknum yang melakukan ujaran kebencian yang ditujukan ke lawan partai politik tersebut.

Mereka senang menggali informasi yang berisi keburukan dari salah satu calon partai, lalu dengan bangganya mengajak para buzzer untuk ikut menyebarkan dan mendukung aksi tak bertanggung jawab tersebut melalui sosial media.

Seperti yang dilansir melalui portal berita Info Publik, per 4 Januari 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berhasil menangani sebanyak 1.321 berita palsu mengenai politik. Salah satu kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh masyarakat indonesia, yaitu menyebarkan berita bohong melalui pesan broadcast yang ada pada platform pribadi seperti WhatsApp.

Lantas, Bagaimana Cara Agar Kita Tidak Termakan Hoax?

1. Lebih Peka dengan Berita Hoax

Selain memiliki kesadaran, keperkaan kita dalam membaca informasi yang ada di sosial media juga sangat diperlukan. Biasanya ketika kita membaca berita hoax, informasinya tidak logis sehingga sulit dicerna dengan akal sehat karena lebih banyak sentimen daripada data dan fakta.

Sumbernya pun tidak jelas dan mudah memicu emosi sehingga mengharuskan untuk menyebarkan informasi tersebut agar semakin cepat viral.

2. Saring Sebelum Sharing

Ingin membagikan informasi? Coba di cek lagi, apakah informasi tersebut benar? Apa manfaat yang kamu dan orang lain dapatkan jika membaca informasi tersebut? atau perlukah mereka membaca informasi tersebut? Bayangkan, ketika kamu membaca sebuah berita atau informasi melalu sosial media dan kamu membagikannya ke grup keluarga besar. Selang waktu kemudian, ternyata grup yang berisi keluargamu itu ramai karna saling adu argumen.

Rupanya berita yang kamu sebar tersebut adalah berita bohong tentang politik yang memicu keributan antara saudara dan pamanmu. Kita tidak bisa mengontrol apa yang akan dikatakan oleh orang lain, tapi kita bisa memilih untuk menyaring suatu berita atau informasi.

Jika berita tersebut penting dan bermanfaat untuk orang lain? Maka sebarkan untuk keluarga atau rekanmu yang dirasa bermanfaat unutk mereka, namun jika berita tersebut tidak benar apalagi tidak penting sebaiknya tidak perlu disebar dan kita simpan untuk diri sendiri saja.

Ilustasi anti hoax | Kementrian Komunikasi dan Informatika
Ilustasi anti hoax | Kementrian Komunikasi dan Informatika

3. Cek Hoax Melalui Platform yang Tersedia

Masih ragu dengan berita yang kamu baca? Tenang! Jika ternyata kamu ragu dengan informasi atau berita yang dibaca, kamu bisa melakukan pengecekan melalui link yang tersedia yaitu, kominfo/inihoaks, turnbackhoax.id, cekfakta.com atau melalui aplikasi Telegram Bot Kominfo di @antihoaksbot.

Seperti yang dilansir dalam laman Kemkominfo, Rudiantara mengatakan peluncuran situs anti hoax ini secara resmi sudah dibuat dari 8 januari 2017. Adapun situs web yang dinamakan turnbackhoax.id juga dapat mencegah hoax, hasut, dan fitnah yang meliputi isu terkait politik, agama, dan lain sebagainya.

Sudah saatnya kita sebagai generasi digital untuk lebih bijak dalam menggunakan sosial media, dimulai dengan keterbukaan diri untuk terus mempelajari literasi digital di manapun dan kapan pun. Bijak dalam membaca, mengomentari, dan menyebarkan sebuah informasi.

Salah satu langkah sederhana untuk menyelamatkan bangsa kita, bisa dimulai dengan tidak menyebarkan berita bohong yang mengandung ujaran kebencian untuk mencegah terjadinya keributan dan perpecahan antarbangsa. Yuk SohIB, kita bergerak melawan hoax!