Kekuatan Netizen dan Pahlawan Digital Menuju Indonesia Baik

Kekuatan Netizen dan Pahlawan Digital  Menuju Indonesia Baik

Kunjungan Presiden Indonesia ke Lampung Setelah Video Opini BimaViral | Youtube (Sekertariat Presiden)

#SohIBBerkompetisiArtikel

Netizen Indonesia

Netizen atau warganet sudah tidak diragukan lagi bagaimana kekuatannya di Indonesia, bahkan ada istilah "the power of netizen" saking terkenal dan berperannya netizen Indonesia. 

Berdasarkan laporan lembaga We Are Social  jumlah penduduk Indonesia per 2022 sebanyak 277,7 juta orang dengan jumlah pengguna internet sebanyak 204,7 juta orang. Hal ini memperlihatkan 74% penduduk Indonesia sebagai bagian dari pengguna internet dan aktif di internet sehari-hari.

Data Pengguna Internet di Indonesia tahun 2018 - 2022
Data Pengguna Internet Tahun 2018 - 2022 di Indonesia | We Are Social (data boks);

Selain jumlahnya yang banyak, netizen Indonesia juga cenderung kompak saat menyuarakan sesuatu. Namun dampak negatifnya kadang banyak pihak-pihak yang memanfaatkan hal ini dengan tidak baik jika kita sebagai netizen tidak bijak aktif di sosial media. Hal ini diperkuat dengan laporan Digital Civility Index pada tahun 2020 yang menjelaskan bahwa Netizen Indonesia termasuk Netizen paling tidak sopan di Asia Tenggara. 

Kekompakan netizen Indonesia dalam membela dan menyuarakan suatu hal menjadi power dan kekuatan yang sangat bisa kita manfaatkan agar Indonesia menjadi lebih baik. Kita sebagai netizen harus bijak dalam melihat berita yang beredar. Memilih dan mengcrosscheck terlebih dahulu sebelum benar-benar ingin ikut sebagai pihak pro atau kontra. Netizen Indonesia yang tidak sopan menurut Digital Civility Index bisa kita ubah dan tunjukan bahwa kita adalah netizen yang berdampak positif dan bermanfaat untuk bangsa kita dan masyarakat yang ada didalamnya.

Kasus Viral dan Kekuatan Netizen

Sosial media sekarang ini tidak bisa dipisahkan dengan keseharian kita. Laporan We Are Social pada 2020 menjelaskan masyarakat Indonesia menghabiskan waktu mengakses internet perbulan rata-rata 8,1 jam  sampai 30,8 jam. Sosial media yang paling banyak digunakan yaitu Whatsapp dengan waktu 30,8 jam per bulan dan paling sedikit di platform twitter 8,1 jam. Sosial media yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu WhatsApp, Tiktok, Twitter, Facebook dan Instagram.

Waktu yang Dihabiskan Setiap Pengguna di Indonesia untuk Akses Sosial Media
Waktu yang Dihabiskan Setiap Pengguna di Indonesia untuk Akses Sosial Media Tahun 2019 - 2020 | We Are Social (data boks);

Sosial media menjadi pisau bermata dua, dimana sosial media bisa berdampak positif dan juga negatif bagi pengguna dan lingkungan sekitarnya. Sosial media bisa berdampak positif karena mudahnya informasi tersebar dari satu tempat ke tempat lain, satu orang ke orang lainnya. Namun yang harus diperhatikan ialah bagaimana kualitas dari informasi tersebut dan bagaimana kita sebagai netizen menanggapi informasi tersebut. 

Sosial media banyak digunakan untuk mengkampanyekan suatu hal dan menggerakan orang untuk berbuat suatu hal. Hal ini cukup efektif karena banyak perubahan yang terjadi lewat dari sebaran informasi-informasi di sosial media. Netizen sering menyebut-nyebut “semua nunggu viral dulu baru gerak” nyatanya hal tersebut memang terjadi. Banyak perubahan yang terjadi lewat keviralan dan sosial media ini. 

Sesuatu yang viral cenderung lebih mudah untuk menarik simpati publik dan bisa dengan cepat diselesaikan karena langsung diawasi oleh netizen sehingga semua hal yang berhubungan dengan kasus viral tersebut akan sangat mudah dicari dan terbuka.  

Banyak pejabat dan penguasa yang terkadang melempar suatu statement terbuka di sosial media untuk kemudian didiskusikan dan dicari jalan keluarnya dan siapapun netizen bebas berperan aktif dan menyuarakan pendapatnya. Hal ini menjadikan peran masyarakat pada pemerintahan lebih powerful.

Cuitan Prof. Mahfud MD sebagai Menkopolhukam Indonesia Tahun 2019 - 2024
Cuitan Prof. Mahfud MD sebagai Menkopolhukam Indonesia Tahun 2019 - 2024 di Twitter | Twitter (twitter.com/mohmahfudmd)

Pahlawan Digital Masa Kini

Salah satu yang ramai dan menjadi pembahasan akhir-akhir ini adalah seorang pemuda bernama Bima yang menjelaskan bagaimana kondisi tempat kelahirannya di Indonesia dan mengkritik mengapa kota kelahirannya mengalami kemandegan atau ketertinggalan lewat sosial media Tiktok. Postingan tersebut viral dan menjadi perbincangan banyak masyarakat baik di sosial media Tiktok sampai ke sosial media lainnya. Tidak hanya di Internet namun efeknya sampai ke kehidupan nyata. Keviralan ini karena berhubungan langsung dengan bagaimana kinerja pemerintah daerah tersebut.

Video Bima yang Viral Menjelaskan Alasan Kota Lampung Tidak Maju | Tiktok (tiktok @awbimaxreborn)

Ucapan Bima disetujui oleh banyak orang sehingga bahasan itu menjadi semakin hangat dan sampai ke pemerintah pusat. Politikus baik di dalam pemerintahan maupun oposisi turut mengangkat bahasan ini. Kota tersebut menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Banyak netizen yang mulai menyasar sosial media pemerintah untuk bereaksi atas postingan Bima. Setelah huru-hara yang terjadi, Presiden Joko Widodo sebagai orang nomor 1 Indonesia meninjau bagaimana keadaan kota tersebut. Kritik Bima terhadap infrastruktur jalan yang kurang baik menjadi salah satu alasan tidak maju nya kota kelahirannya berdampak baik. Kota tersebut berubah demi menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo, perbaikan semalaman langsung dikebut demi menyambut orang nomor 1 tersebut. Namun bukan begitu yang diinginkan masyarakat. Nyatanya masih banyak jalan yang rusak yang akhirnya dilewati oleh Presiden. Setelah meninjau langsung bagaimana keadaan infrastruktur di kota tersebut akhirnya bapak Presiden memutuskan untuk mengambil alih pembangunan infrastruktur tersebut ke pemerintah pusat. Infrastruktur diperbaiki dengan harapan kota Lampung menjadi lebih maju.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Lampung setelah Video Bima Viral
Kunjungan Presiden Indonesia ke Lampung Setelah Video Opini BimaViral | Youtube (Sekertariat Presiden)

Bima menjadi sosok yang membawa perubahan kepada kota kelahirannya lewat sosial media. Dia inilah sosok pahlawan digital masa kini. Pahlawan yang tidak berperang dengan senjata namun memanfaatkan sosial media nya untuk kemajuan bangsa. Apa yang dilakukan Bima menumbuhkan semangat masyarakat lainnya untuk mengkritik pemerintah dan memperbaiki pemerintahan agar menjadikan bangsa lebih baik lagi. Harapannya dengan banyaknya aspirasi tersebut Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi.