#SohIBBerkompetisiArtikel
Berdasarkan data dari Kominfo, minat baca masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah, yaitu sebesar 0,001%. Angka tersebut menunjukkan bahwa dari 1.000 orang, termasuk generasi milenial (gen Z), hanya satu orang saja yang rajin membaca. Lantas, sebenarnya apa yang menjadi penyebab gen Z mengalami krisis literasi?
Ada banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut, salah satunya akibat penggunaan media sosial. Daya tarik yang begitu tinggi pada platform media sosial membuat gen Z lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan bermain media sosial daripada membaca buku. Terlebih di era digital seperti saat ini, mereka mungkin akan menganggap orang yang membaca buku itu sebagai orang yang kudet alias kurang update.
Faktanya, membaca tidak selalu berkaitan dengan buku. Bahkan segala informasi saat ini bisa diakses melalui ponsel kapan saja dan darimana saja. Rendahnya minat baca justru bisa mengakibatkan gen Z mudah terjebak berita hoax lantaran mereka tidak mau membaca informasi secara menyeluruh.
Untuk mengatasi situasi ini, tentu dibutuhkan kerjasama dari berbagai pihak dalam menumbuhkan minat baca pada gen Z. Beberapa upaya berikut ini bisa menjadi alternatif cara mengatasi krisis literasi pada gen Z. Penasaran apa saja? Yuk, simak selengkapnya di sini.
Melakukan transformasi digital pada buku cetak

Hal pertama yang bisa dilakukan sebagai upaya mengatasi krisis literasi pada gen Z, yaitu dengan melakukan transformasi digital pada buku-buku cetak yang dipakai di sekolah. Dengan begitu, mereka bisa jadi lebih dekat dan fleksibel dalam mengakses materi pelajaran. Sama halnya dengan ketika mengakses media sosial, buku cetak yang bertransformasi menjadi buku elektronik bisa dibaca menggunakan ponsel maupun PC tablet. Jadi, mereka tidak perlu lagi membawa buku yang tebal dan berat. Cukup dalam satu genggaman ponsel saja!
Meluangkan waktu untuk membaca setiap hari
Selanjutnya, cobalah untuk selalu meluangkan waktu membaca setiap hari. Tidak harus membaca buku pelajaran, lho! Alternative universe, misalnya, bisa menjadi salah satu bacaan yang kamu baca. Alternative universe atau bisa disebut dengan AU ini banyak membuat kisah-kisah dari segi percintaan semasa SMA dan kuliah, keluarga, bisnis dan banyak lagi. AU ini juga termasuk bacaan yang paling digemari oleh gen z. Sama seperti novel, hanya bedanya platform AU banyak dipublikasikan melalui media sosial Twitter.
Memaksimalkan peran perpustakaan

Untuk mengatasi krisis literasi pada gen Z, perpustakaan memiliki peran yang sangat penting. Pasalnya, sering dijumpai perpustakaan yang kurang menarik untuk dikunjungi baik dari segi infrastruktur maupun koleksi buku-bukunya sudah terlalu tua. Padahal jika bisa melakukan perubahan daya tarik pada perpustakaan yang ada, maka bisa jadi gen Z menjadi lebih berminat untuk datang membaca.
Misalnya, perombakan gedung Perpustakaan Umum Kota Surabaya. Bangunan yang dulunya tampak usang itu kini tampil lebih modern. Selain menyediakan koleksi buku-buku yang lengkap, di sana juga terdapat berbagai program yang menarik minat kunjungan. Mulai dari kelas literasi, wisata buku, hingga program belajar bahasa asing.
Menulis buku harian

Menumbuhkan minat membaca bisa juga dimulai dengan aktivitas menulis. Kamu bisa memulainya dengan hal paling sederhana, yaitu menulis buku harian. Tentu saja, buku harian di era digital saat ini bisa berbentuk aplikasi yang diunduh di ponsel kamu. Tulis saja kejadian-kejadian yang kamu alami, baik kejadian menyenangkan, menegangkan, ataupun yang menyedihkan. Kemudian cobalah untuk membaca tulisan itu di hari lain, maka kamu bisa terbiasa membaca.
Mengoptimalkan sumber-sumber digital
Ada banyak sumber-sumber digital yang bisa dimanfaatkan sebagai media untuk menumbuhkan minat baca. Salah satunya yaitu melalui artikel-artikel yang diterbitkan di platform sohIB Indonesia Baik. Dikemas melalui media digital, tentu saja artikel-artikel tersebut bisa diakses secara fleksibel oleh gen Z menggunakan ponsel mereka. Selain bisa meningkatkan minat baca, optimalisasi sumber-sumber digital juga bisa memberikan wawasan baru bagi mereka.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, mulai sekarang sering-sering membaca! Baca apapun yang kamu suka untuk bisa terbiasa membaca.