Katar Cigombong Dampingi Ekraf Belgi Art dan STA Saat Dikunjungi Universitas Sahid Jakarta

Katar Cigombong Dampingi Ekraf Belgi Art dan STA Saat Dikunjungi Universitas Sahid Jakarta

Belgi Alhuda pada saat memberikan cindramata kepada Dosen Universitas Sahid | Sumber : Dok. Pribadi Belgi Alhuda

#JadiKontributorJadiInspirator #SobatHebatIndonesiaBaik #BerbagiMenginspirasi 

Dalam rangka menambah wawasan keilmuan dan memberikan edukasi kepada mahasiswa dalam dunia kewirausahaan, industri jasa, dan ekonomi kreatif, Universitas Sahid mengirimkan 44 peserta dalam acara orientasi Fakultas Industri Teknik. Mereka terdiri dari 38 mahasiswa dan 6 orang dosen pembimbing. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Belgi Art Gallery dan Sagala Tina Awi (STA) yang berlokasi di Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/7/2023).

Para Dosen Universitas Sahid menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para mahasiswa dapat belajar serta menyerap ilmu dari Belgi Art dan STA yang telah menjalankan dunia kewirausahaan dalam bidang industri kreatif/ ekonomi kreatif.

Acara orientasi Fakultas Industri Teknik ini, dihadiri oleh anggota Karang Taruna Desa Ciburayut dan Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cigombong. Mereka sangat antusias menyambut kunjungan tersebut, mengingat dalam event ini akan ada sesi diskusi mengenai kewirausahaan. Apalagi, sesi tersebut digagas oleh pemuda yang ada di wilayah Kecamatan Cigombong.

Karang Taruna Kecamatan Cigombong pada saat sesi diskusi bersama mahasiswa Universitas Sahid | Sumber : Dok. Pribadi Belgi Alhuda

Ketua Karang Taruna Kecamatan Cigombong, Rudi Hendarsyah SH, berterima kasih kepada Universitas Sahid Jakarta yang telah berkunjung ke wilayah Cigombong. Terlebih, untuk memberikan pengalaman serta wawasan dalam dunia kewirausahaan kepada para mahasiswanya yang menjadikan program mata kuliah Fakultas Industri Teknik.

"Terima kasih untuk Universitas Sahid yang sudah memilih Belgi Art dan STA untuk dikunjungi, semoga dari kegiatan ini para mahasiswa mendapatkan insight baru dalam dunia ekonomi kreatif yang dapat berguna dan menjadi pelengkap untuk mata kuliah dan bisa di implementasikan dalam dunia kewirausahaan bagi para mahasiswa," ujar Rudi.

Dalam sesi wawancara, Rudi Hendarsyah menambahkan bahwa Karang Taruna Kecamatan Cigombong mendukung penuh kegiatan pemuda yang kreatif dan inovatif, sehingga dapat berkontribusi kepada pemberdayaan generasi muda. Hal ini juga sebagai wujud kesiapan kita dalam menjawab bonus demografi dan kesiapan menjadi tuan rumah di sebuah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ini harus ditunjang oleh sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan produktif serta berdaya saing.

"Ya, Belgi Art dan STA ini merupakan contoh bahwa generasi muda yang ada di Cigombong harus terus mencari peluang dan membuka jejaring bahkan dengan berwirausaha mereka dapat membuka lapangan kerja dan membawa harum daerah seperti halnya hari ini Cigombong dapat dikenal oleh salah satu Universitas yang besar yang ada di Jakarta," tutup Rudi.

Belgi Alhuda dan Pengurus Karang Taruna Desa Ciburayut pada saat sesi diskusi bersama mahasiswa Universitas Sahid | Sumber : Dok. Pribadi Belgi Alhuda

Senada dengan Rudi, Aban Sudrajat, pengurus Karang Taruna Kecamatan Cigombong divisi Usaha Ekonomi Produktif (UEP), menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Universitas Sahid Jakarta yang dalam mengenal produk ekonomi kreatif di Cigombong. Aban Sudrajat sendiri juga merupakan pemilik dari Sagala Tina Awi (STA)

Dalam sesi diskusi bersama mahasiswa dan dosen pembimbing, Aban Sudrajat menjelaskan bahwasannya produk kriya STA sudah dikenal dari tingkat Kabupaten dan Nasional bahkah pernah juga produknya di export sampai ke Turki.

"Kita di sini sama-sama belajar dan emoga saja para mahasiswa dapat mendapat pengalaman dan masukan dari produk ekonomi kreatif subsektor kriya yang saya jalankan dengan memanfaatkan bambu yang menjadi unggulan produk STA," pungkasnya.

Aban menambahkan bahwa produk ekonomi kreatif subsektor kriya bambu hasil karyanya terdiri dari gelas bambu, tempat tisu, gantungan kunci dan tas bambu. Di samping itu, STA juga memproduksi alat musik tradisional, dari mulai seruling bambu, karinding, jentreng, tarawangsa, dan celempung.

"Ya, saya kenalkan produk STA dan menceritakan pula tentang ekonomi kreatif yang ada di Cigombong, selain berbicara produk ada juga kearifan lokal seperti permainan tradisional, pelaku seni budaya seperti pelestari Pencak Silat Cimande, pemain musik Tarawangsa semua ada di Cigombong dan pelakunya adalah Pemuda Cigombong," tutup Aban.