Kasus Peretasan via Whatsapp Berakibat Saldo Pulsa Terkuras, Apa Solusinya?

Kasus Peretasan via Whatsapp Berakibat Saldo Pulsa Terkuras, Apa Solusinya?

Peretasan | pexels.com

Kasus peretasan atau hacking di Indonesia bukan kali pertama. Telah terjadi berkali-kali dengan beragam cara, seperti melalui ‘mama kirim pulsa’, mengatasnamakan suatu instansi, link e-invitation, dan mengirimkan folder apk.

Kasus peretasan disinyalir sudah berada di taraf mengkhawatirkan mengingat kemajuan digitalisasi tak terbatas bagi hacker dalam meraup keuntungan, seperti mencuri data personal hingga menguras saldo pribadi.

Pada kasus peretas Bjorka yang sempat menghebohkan publik pada awal September 2022, ia mengklaim telah membobol data sejumlah instansi pemerintah hingga pada akhirnya akun Bjorka telah terkena suspended oleh pihak Twitter.

Keamanan dari Hacker | pexels.com

Melansir dari Katadata.com, motif peretasan terdominasi karena latar belakang dari segi finansial sebanyak 96% yaitu mengambil saldo orang lain, dibandingkan motif lainnya, seperti motif protes sosial, iseng, dan dendam pribadi.

Belakangan ini, publik diresahkan oleh nomor Whatsapp orang terdekat mengalami hacking dengan peralihan nomor Whatsapp personal menjadi Whatsapp Business secara otomatis yang bukan berasal dari pemilik nomor, melainkan orang tak bertanggung jawab atau hacker.

Kasus peretasan tersebut sering dialami oleh gen X atau kalangan yang hanya memanfaatkan fasilitas platform Whatsapp untuk berkomunikasi, tanpa meningkatkan tingkat keamanan atau bisa dikatakan kurangnya edukasi digital. Hal ini menyebabkan kurangnya mawas diri terhadap risiko digital.

Edukasi Digital pada Orang Tua | unsplash.com

Akibat dari kasus peretasan melalui nomor Whatsapp yang terkena hacking adalah sebagian saldo pulsa orang terdekat terkuras dan pembicaraan personal dapat diketahui oleh hacker. Jika pernah mengalami, usahakan tidak memencet nomor dan segera memblokir nomor tersebut.

Edukasi Digital untuk Kemanan Data

Karena pemberitaan yang santer melalui mulut ke mulut, publik menjadi bertanya-tanya atas tingkat keamanan untuk bercakap melalui platform Whatsapp. Bagi gen Z dan gen Alpha, yuk, bantu sebarkan edukasi digital kepada orang tua dengan beberapa trik di bawah ini!

  1. Cegah Mengklik Link Website Selalu beritahu orang tua untuk tidak mengklik link sembarangan pada iklan yang lewat sekali pun di artikel berita, selalu memastikan link aman diakses, serta merupakan link resmi pemerintah, seperti gov.id.
  2. Bantu Atur Pengaturan Nomor Telepon. Hal ini untuk mencegah adanya telepon spam dari nomor tidak dikenal dan memblokir nomor spam tersebut dengan membuka pengaturan pada kontak sesuai smartphone yang dimiliki.
  3. Tidak Menyimpan PIN pada Smartphone. Selalu catat PIN di kertas kecil atau notes agar terhindar dari hacker yang berusaha membobol nomor rekening.
  4. Maksimalkan Keamanan Password. Bantu orang tua untuk membuat password yang susah ditebak dalam meningkatkan sekuritas email dan catat di notes agar tidak lupa.
  5. Periksa secara Berkala Aplikasi pada Smartphone. Selalu periksa aplikasi yang tidak sengaja terinstal oleh orang tua saat melewati iklan pada artikel. Jika ada aplikasi yang dirasa tidak dibutuhkan, segera bantu untuk uninstall aplikasi tersebut dari smartphone.
  6. Tidak Perlu Mencoba-coba Hal Baru. Bukannya membatasi, melainkan sesuatu yang baru tidaklah bagus maupun akan menjadi viral. Perlunya mengedukasi bahwa tidak semua situs aman diakses dan dicoba adalah hal terpenting.
Gen Z mengedukasi orang tua | pexels.com

Ada pun tips dari salah satu artikel yang sebaiknya engga perlu banget deh dicoba, terutama bagi gen Z dan gen Alpha yang punya e-wallet di smartphone. Bahkan sekadar untuk alasan pribadi, malah berakibat merugikan orang sekitar. Inilah contih salah satu artikel yang useless "https://ac10tech.id/cara-hack-spy-wa-whatsapp-teman-pacar-terbaru/."

Edukasi personal kepada orang tua dengan harapan bisa saling mengawasi penggunaan digitalisasi agar terarah pada hal-hal positif dan selalu menebar kebaikan, bukan kebencian bagi orang sekitar. Salam positif!

 

Referensi:

  • https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/12/ragam-motif-hacker-dari-jualan-data-sampai-dendam-pribadi