Kabar Baik Pariwisata Bali

Kabar Baik Pariwisata Bali

Ilustrasi Simbol Pariwisata di Bali

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel #Makin Tahu Indonesia

Pukul dua siang, Desi, seorang pegawai swasta di Jakarta, duduk sambil memainkan gawainya pada kursi yang berjejer tersusun rapi di terminal tiga Bandara Soekarno Hatta. Dia dijadwalkan berangkat jam tiga sore dengan pesawat Garuda.

Sudah dua tahun lamanya dia tidak naik pesawat. Keberaniannya kali ini di tengah pandemi yang masih berlangsung semata-mata untuk menunaikan tugas kantor, alih-alih tujuan terbangnya kali ini adalah tempat yang sebenarnya tidak mungkin dia tolak, Bali.

Penumpang Pesawat terbang ke bali (dokumen pribadi)
Suasana penumpang pesawat terbang ke Bali (dokumentasi pribadi)

Bali kembali menggeliat pariwisatanya setelah dua tahun terakhir ini sedikit terhambat akibat pandemi yang masih saja melanda hebat. Geliat pariwisata di Bali masih dibayang-bayangi kasus covid-19, kasus konfirmasi per 100.000 penduduk/minggu pada tanggal 24 Juni 2022 di Bali masih lebih tinggi di bandingkan rata-rata nasional.

Kabar baiknya, kunjungan wisata mancanegara ke Bali kembali meningkat. Data dari BPS Bali tahun 2022, menunjukkan bahwa jumlah wisatawan mancanegara pada Bulan April tahun 2022 sebanyak 58.335 orang, berbanding dengan Bulan April tahun 2021 yang hanya sebanyak 9 orang atau naik 6.400 persen.

Pun begitu dengan tingkat hunian kamar hotel di Bali semua kelas pada April 2022 naik 88,11 persen dari sebanyak 18,98 persen dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 10,09 persen.

Peningkatan tersebut tak lepas dari relaksasi aturan perjalanan dan pembatasan mobilitas, ditambah dengan perilaku revenge vacation oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara untuk berwisata ke Bali.

Pandemi memang telah menghantam perekonomian Bali. Sektor pariwisata yang menopang perekonomian Bali, turut serta di dalamnya. Data BPS Provinsi Bali menunjukan bahwa pertumbuhan Provinsi Bali terjun pada tahun 2020 sebanyak -9,33 persen dari sebelum pandemi tahun 2019 sebanyak 5,60 persen.

Kabar baiknya, pertumbuhan ekonomi tahun 2021 naik sebanyak -2,47. Ekonomi Bali pada tahun 2022 juga diprakirakan tumbuh pada kisaran 3,80 persen – 4,60 persen (year on year) (Bank Indonesia, 2022)

Antrian penumpang pesawat di Bali (dokumen pribadi)
Suasana antrian penumpang pesawat di Bali (dokumentasi pribadi)

Trend pertumbuhan ini kemungkinan akan terus meningkat di tahun 2022. Tanda-tanda itu sudah muncul dengan meningkatnya pertumbuhan penumpang udara sebanyak 91 persen per April 2022 dibanding tahun 2021 (Bandara I Gusti Ngurah Rai, 2022). Pembukaan penerbangan internasional sejak 3 Febuari 2022 juga mulai mendorong pertumbuhan ekonomi di Bali.

Episentrum pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menyatakan Bali masih menjadi tulang punggung pariwisata Indonesia. Data CnbcIndonesia tahun 2021 menyebutkan dari devisa yang berasal pariwisata sebanyak US$ 20 miliar setahun, 50 persen pendapatannya berasal dari Bali. Sebagai informasi, pariwisata saat ini menjadi andalan devisa Indonesia setelah minyak dan gas bumi.

Bali masih menjadi episentrum pariwisata di Indonesia. Pengembangan destinasi wisata di tempat lainpun saat ini diupayakan mereplikasi pariwisata di Bali. Destinasi tersebut diantaranya Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo yang dinamakan destinasi super prioritas atau dikenal sebagai Bali baru.

Salah satu wisatawan yang sedang surving di pantai (dokumen pribadi)
Salah satu wisatawan yang sedang surving di pantai Bali (dokumentasi pribadi)

Pengembangan destinasi ini bertujuan untuk membuat wisatawan mancanegara lebih lama di Indonesia. Namun adanya pengembangan destinasi baru ini tidak akan mengurangi tujuan wisatawan ke Bali, bahkan preferensi kunjungan wisatawan mancanegara ke lokasi tersebut biasanya juga diikuti dengan kunjungan wisatawan ke Bali.

Ukuran pengembangan destinasi di Indonesia tidak lepas diukur melalui daya saing pariwisata Indonesia. Salah satu alat untuk mengukur daya saing Pariwisata di Indonesia, adalah Travel & Tourism Development Index (TTDI) yang diperkenalkan oleh World Economic Forum (WEF) yang memotret kondisi pembangunan pariwisata di sebuah negara.

Dalam indeks tersebut, kabar baiknya Indonesia berada pada peringkat ke-32 dari 117 negara yang diukur (Katadata, 2022) atau naik dari peringkat ke-44 pada tahun 2019. Peningkatan ini angin segar dan momentum mengembalikan pamor pariwisata Indonesia setelah pandemi.

Merawat momentum

TTDI mengukur indikator lingkungan, kebijakan pariwisata, infrastruktur wisata, daya tarik wisata dan indikator keberlanjutan. Dalam indikator tersebut diukur ekosistem bisnis, keamanan, keselamatan, higienitas, serta kesiapan teknologi komunikasi dan informasi di destinasi wisata.

Selain itu diukur juga keterbukaan negara terhadap kunjungan internasional, persaingan harga, dan tingkat pengarusutamaan pembangunan pariwisata serta seberapa tangguhnya perkembangan perjalanan dan pariwisata pada masa yang akan datang. Sehingga dapat dijadikan acuan bagi investor untuk berinvestasi di negara dengan melihat TTDI.

Peningkatan daya saing ini dan meningkatnya arus wisatawan ke Bali harus dijadikan momentum kebangkitan pariwisata di Bali. Kabar baiknya beberapa event internasional juga akan dilaksanakan di Bali pada tahun 2022 ini, event ini diharapkan mampu mendorong peningkatan dan recovery ekonomi di Bali.

Sebagai informasi, pemerintah sekarang tidak lagi berorientasi pada mass tourism (pariwisata masal yang lebih berpatokan ke kuantitas) namun sudah beralih ke jenis pariwisata yang lebih menekankan kualitas, antara lain wellness tourism, health tourism, sport tourism, dan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

Kabar baik selanjutnya, Bali akan kembali menjadi tuan rumah event berskala besar. Event tersebut diantaranya Grand Fondo New York (Maret), Pesta Kesenian Bali (Juni), Maybank Bali Marathon dan Soundrenaline (September), Bali Triathlon dan KTT G-20 (Oktober), Global Tourism Forum (November) dan Bali Democracy Forum (Desember).

Apakah sobat sudah punya rencana ke Bali?