Hari Anak Nasional : Kita Peduli, Anak Terlindungi, Jaga Kearifan Lokal Lestari

Hari Anak Nasional : Kita Peduli, Anak Terlindungi, Jaga Kearifan Lokal Lestari

Anak-anak sanggar Binaan Karang Taruna Desa Ciburayut, Desa Ciadeug dan Desa Cimande pada saat menggelar Festival (Dokumentaasi Pribadi Belgi Alhuda)

SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi 

Hari ini kita mencoba menyuarakan isi hati, tentang hak-hak anak dan juga pemikiran tentang masa depannya kelak. 

Sebagaimana kita dihadapi dengan isu bonus demografi, tentang keseimbangan antara kearifan lokal dan modernisasi global.

Keceriaan anak-anak Desa Ciburayut, saat berkumpul dan bermain permainan tradisional lompat tali (Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda) 

Belgi Alhuda, Karang Taruna Desa Ciburayut memaparkan, kita semua menyadari, bahwasanya anak-anak adalah masa depan penerus bangsa. Namun, apakah ada sesuatu hal yang kita lupa? Bukankah kini masa kecilnya selalu dibuat terlena dengan teknologi dan informasi yang mudah diakses begitu saja olehnya?

Hak-hak anak disahkan oleh Negara dengan 54 pasal-pasal perlindungan, serta UU No 23 tahun 2002 mencoba menganyominya. Namun, hari ini kita masih melihat banyak wajah-wajah bungkam dan ketakutan, keceriaan dimasa kecil tak banyak mereka rasakan.

Potret wajah-wajah kusam, haus akan kasih sayang, bergelimang dijalan, berusaha untuk mewujudkan impian. Hari ini masih banyak yang tidak tahu aksara dan kosa kata, membuat perih siapa saja yang melihatnya.

Padahal, hari ini adalah kemerdekaan dirinya. Namun, mengapa masih banyak yang abai dan tak mengurai permasalahannya.

Entahlah! Namun, yang pasti kita inginkan senyuman mereka, melihat canda dan tawa penuh penuh rasa bahagia.

Tentu kita masih ingat, pada tahun 1990-2000, adalah masa-masa yang indah yang dapat dirasakan oleh generasi pada saat itu. Permainan tradisional masih lestari adanya, dan kearifan lokal masih di junjung tinggi keberadaannya.

Anak-anak sanggar binaan Karang Taruna Desa Ciburayut pada saat menyuguhkan aksi seni Penca Silat dihadapan Dosen dan Mahasiswa Universitas Pamulang yang berkunjung (Dokumentasi Pribadi Belgi Alhuda) 

Hal ini adalah tanggung jawab kita sebagai semua untuk mengontrol perkembangan anak-anak, menjaga dan merawatnya, mendidik dan mengarahkan anak-anak untuk ambil peran dalam melestarikan permainan tradisional. Penting bagi kita untuk menimalisir penggunaan gadget yang berlebihan dan mendorong anak-anak agar mau mengenyam pendidikan dan urgensi sebuah pendidikan untuk masa depannya kelak. 

"Kini, dengan asa penuh pengharapan. Berikanlah sinar rembulan bagi mereka agar masa kecil yang indah dapat mereka rasakan, kita ingin semua peduli dan mengayominya dengan perlindungan pasal akan hak-nya," terang Belgi.