Fintech sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi, Intip Pengalaman Suksesnya di Dunia!

Fintech sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi, Intip Pengalaman Suksesnya di Dunia!

Mengenal Solusi Keuangan FINTECH di Indonesia | blog.gamatechno.com

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Financial Technology menurut ojk.go.id, adalah berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi dibidang keuangan dengan sentuhan teknologi modern, FinTech digunakan untuk membantu proses jual beli dalam masyarakat. Lalu, bagaimana FinTech dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baik di Indonesia dan luar negeri? Mari kita simak pengalaman suksesnya di Indonesia dan berbagai negara!

Perkembangan FinTech di Indonesia

Fintech Indonesia | amyunus.com

FinTech di Indonesia berkembang cukup pesat. Pada tahun 2016, berdiri Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) yang merupakan forum untuk FinTech. AFTECH ditunjuk resmi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Asosiasi Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) pada tanggal 9 Agustus 2019, berdasarkan POJK No. 13/2018.

Hingga tanggal 18 Mei 2023 dikutip dari website resminya, AFTECH memiliki 352 anggota perusahaan FinTech, 11 lembaga keuangan, dan 7 mitra teknologi.

FinTech di Indonesia berfokus pada pembayaran digital, P2P lending, dan investasi. Platform pembayaran digital sudah banyak digunakan seperti Gopay, OVO, dan Dana. P2P lending yang sudah berijin OJK dan berkinerja cukup baik hingga saat ini ada Koinworks, Modalku, dan Investree. Sedangkan untuk platform investasi yang banyak digunakan menurut DataIndonesia.id adalah Bibit, eMAS, dan Ajaib.

FinTech di Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan pergerakan keuangan dan membantu mengembangkan usaha kecil micro dan menengah (UMKM), melalui FinTech pembayaran menjadi lebih cepat dan mudah, transaksi keuangan dapat diakses di mana pun melalui aplikasi dan investasi dapat dipantau kapanpun dan dimanapun.

Pengalaman Sukses FinTech di Luar Negeri

China

China adalah negara dengan perkembangan FinTech yang sangat pesat dan sudah menjadi salah satu pusat FinTech di dunia. Perusahan Ant dan Tencent telah menjadi perusahan duopoli di China terutama dalam bidang e-wallet. Menurut statista.com, pada 2023 nilai investasi digital dinegara China sudah mencapai USD 638,70 Juta, nilai rata-rata pengunaan aset digital diproyeksikan mencapai USD 161,60, sedangkan pengguna pembayaran digital diperkirakan mencapai 1.360 juta pengguna hingga 2027.

Amerika Serikat

Amerika Serikat juga merupakan salah satu negara dengan perkembangan FinTech yang pesat, beberapa perusahaan seperti Square and Paypal sudah berhasil menjadi pemain utama dalam industri global. Menurut statistika.com, pada 2023 nilai investasi digital di negara Amerika Serikat sudah mencapai USD 51,04 miliar, nilai rata-rata pengguna aset digital diproyeksikan mencapai USD 916,70, sedangkan pengguna pembayaran digital diperkirakan mencapai 320,20 juta hingga 2027.

Singapura

Singapura adalah pusat FinTech di Asia Tenggara. Beberapa perusahaan FinTech teratas di negara Singapura adalah:

  1. Nium sebagai pemimpin dalam layanan geografis dan sistem pembayaran, sudah tersedia dilebih dari 100 negara.
  2. Kingswap adalah platform likuiditas keuangan terdesentralisasi (Defi) terbaru yang merupakan evolusi dari UniSwap.
  3. Thunes adalah perusahaan B2B yang mendukung pembayaran untuk bisnis yang menyatukan sistem pembayaran global, menawarkan 80 mata uang dan memungkinkan pembayaran ke 130 negara, dan menerima 300 metode pembayaran.

Bagaimana FinTech Menjadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi?

Fintech — pymnts.com

FinTech menjadi solusi keuangan yang efisien, cepat, dan terjangkau. Dengan adanya inovasi ini, individu dan bisnis bisa dengan mudah mengakses produk dan layanan keuangan, seperti pembayaran digital, pinjaman online, dan investasi serta bisa mengatur keuangan menjadi efektif dan efisien.

FinTech juga memiliki peran penting dalam peningkatan inklusi keuangan, di mana individu dan bisnis yang belum terjangkau lembaga keuangan trandisional sekarang dapat mendapat layanana dan mengakses layanan keuangan yang aman dan terjangkau. Dalam hal ini dapat membantu mengurangi kesenjangan layanan keuangan antara masyarakat dan memungkinan lebih banyak orang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.

Pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia, FinTech sarana yang dapat membantu karena UKM sering kali sulit dalam mengakses kredit dari lembaga keuangan konvensional. Platform seperti peer to peer lending dan crowdfunding bisa menjadi alternatif bagi UKM, pertumbuhan UKM dapat menjadi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.

Namun perlu diingat seiringan dengan perkembangan FinTech juga ada tantangan yang harus dihadapi seperti keamanan data yang sudah menjadi tantangan terbesar bagi semua pengguna, perlindungan konsumen dan juga regulasi yang jelas.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama sektor publik dan swasta untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dari industri FinTech. Peran pemerintah dan investasi dalam bidang teknologi juga sangat diperlukan seperti yang sudah dilakukan China, Amerika Serikat, dan Singapura sehingga perkembangan FinTech menjadi sangat pesat dan mendunia yang mendorong perkembanhan ekonomi negara.