Fakta Unik GAMA: Roket Pertama Indonesia

Fakta Unik GAMA: Roket Pertama Indonesia

Ilustrasi Peluncuran Roket | Freepik (vecstock)

Roket menjadi salah satu kunci dari perwujudan kemajuan teknologi dunia di bidang antariksa. Ribuan tahun lalu, manusia sudah berlomba-lomba untuk memproduksi roket dengan peralatan sederhana.

FYI, nih, zaman dahulu, roket dibuat bukan dengan tujuan untuk menjelajahi angkasa, tetapi untuk peperangan. Orang Cina pernah bereksperimen untuk membuat roket dengan tabung yang diisi bubuk mesiu. Mereka kemudian sadar bahwa tabung ini dapat meluncur lewat tenaga gas dari mesiu tersebut.

Penggunaan roket ini terus dikembangkan. Di beberapa negara Eropa, ilmuwan terus memperbaiki dan merancang roket agar dapat menjangkau musuh dengan akurat.

Nah, orang-orang cerdas pada masa tersebut menyadari bahwa roket merupakan salah satu hal vital yang dapat digunakan sebagai senjata militer. Eksperimen ini berawal pada tahun 1800an dan berhasil diwujudkan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet yang saat itu sangat unggul di bidang teknologi.

SohIB, 4 Oktober 1957 menjadi tonggak awal peluncuran roket modern ke luar angkasa. Uni Soviet berhasil meluncurkan Sputnik I. Mengutip dari laman resmi NASA, tidak lama setelah Sputnik I diluncurkan, negara adidaya tersebut kembali mencoba meluncurkan satelit yang membawa anjing bernama Laika. Keren, ya!

Tiga bulan pasca peluncuran roket satelit oleh Uni Soviet, Amerika turut menerbangkan Explorer I pada 31 Januari 1958. Di tahun yang sama, Amerika mendirikan Badan Penerbangan Antariksa Nasional (NASA) yang dikenal hingga saat ini sebagai badan yang berfokus untuk eksplorasi ruang angkasa demi kepentingan umat manusia.

Selayang Pandang Tentang GAMA

roket gama
Peluncuran GAMA IIA dan IIB | https://arsip.ugm.ac.id.

Indonesia memang tidak akan pernah kekurangan orang pintar. Terbukti setelah peluncuran Sputnik I, mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada terdorong untuk menciptakan dan menerbangkan roket.

Beberapa mahasiswa dari jurusan Teknik Sipil, Teknik Kimia, dan MIPA bergabung untuk mewujudkan angan-angan tersebut. Namun, sayangnya keinginan ini sempat tertunda akibat peristiwa Trikora yang pecah pada 1961 silam.

Saat itu, pemerintah mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti pelatihan militer yang sewaktu-waktu dapat diterjunkan berperang. Uniknya, meskipun di tengah situasi genting, keinginan para pemuda kebanggaan bangsa ini tidak pernah padam.

SohIB, karena tidak ada panggilan untuk terjun sebagai pasukan, mahasiswa-mahasiswa UGM kembali berkumpul dan membentuk Perkumpulan Roket Mahasiswa Indonesia (PRMI) yang beranggotakan 50 mahasiswa.

Eksplorasi dan proses belajar terus dilakukan. Dari situs resmi Pengabdian UGM, ditulis bahwa para mahasiswa bahkan mendatangi berbagai lembaga negara untuk meminta bantuan berupa uang, material, bahan kimia, sampai launching pad.

Tahun 1962 akhirnya menjadi saksi kegigihan dan tombak awal kemajuan dunia antariksa di Indonesia. PRMI berhasil meluncurkan roket sederhana yang bernama GAMA. Peluncuran ini disambut hangat oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia. Apresiasi seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah mendorong seluruh tim yang terlibat untuk terus menyempurnakan roketnya hingga meluncurkan kembali GAMA IIA dan GAMA IIB pada 1963.

Fakta Unik GAMA

Peluncuran GAMA menjadi salah satu hal yang sangat membanggakan Indonesia hingga saat ini. Berikut beberapa fakta unik roket GAMA yang wajib SohIB tahu:

1. Negara Pertama di ASEAN yang Luncurkan Roket

Indonesia menjadi negara pertama di ASEAN dan kedua di Asia setelah Jepang, yang berhasil meluncurkan roket pertamanya. Luar biasanya, roket yang dikembangkan anak bangsa ini juga sudah melakukan uji coba peluncuran, loh!

2. Dorong Kampus Lain Ciptakan Roket

Keberhasilan UGM dalam peluncuran roket ini mendorong Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membuat roket sendiri. Mereka berhasil membuat roket yang diberi nama Ganesha X-1A dan Ganesha X1-B yang diluncurkan pada 1964. Keren!

3. Inspirasi Pendirian LAPAN

Setelah peluncuran GAMA, Dekan Fakultas Teknik UGM, Ir. Suwarno, dipanggil pemerintah pusat dan ditugaskan untuk menyusun rencana pembentukan Lembaga Peroketan Nasional (LAPAN). Lembaga ini didukung oleh satuan Angkatan Darat, Laut, Udara, dan ahli teknik di Indonesia. Mantap, ya!

4. Jadi Warisan Budaya

Peluncur roket milik PRMI ini ternyata dihibahkan kepada Museum UGM, loh, SohIB. Di sana, disimpan juga replika roketnya, karena GAMA sendiri sudah hancur setelah peluncuran. Peluncur ini terdaftar dengan nomor registrasi 3404072001.1.2021.1347 di situs jogjacagar.jogjaprov.go.id.

5. Apresiasi Penuh Soekarno

Presiden Soekarno memuji keberhasilan UGM dalam peluncuran GAMA. Bahkan, pujian dan rasa bangga presiden pertama RI ini juga dimuat dalam surat kabar Nasional edisi 2 Oktober 1963 dan turut terbit di Harian Kedaulatan Rakyat. Tak hanya itu, Soekarno juga menerima ucapan selamat dari Presiden Mesir, Gamal Abdul Naser, atas prestasi mahasiswanya yang membanggakan.

SohIB, itu tadi fakta unik roket pertama buatan anak bangsa. Semoga di masa depan, generasi muda dapat mengembangkan teknologi antariksa dan membuat Indonesia berdiri koko sebagai negara maju di dunia, ya!

 

Referensi:

https://pengabdian.ugm.ac.id/2020/05/12/gama-roket-pertama-milik-bangsa/

https://arsip.ugm.ac.id/2020/07/27/agustus-1963-2/

https://www.grc.nasa.gov/www/k-12/TRC/Rockets/history_of_rockets.html