Drone dan IoT Sebagai Teknologi Penyokong Gerakan Penghijauan

Drone dan IoT Sebagai Teknologi Penyokong Gerakan Penghijauan

Teknologi terkini untuk penghijauan global

 

tumblr.com: TechinPost
Penggunaan teknologi oleh Profesional Penghijauan | tumblr.com (TechinPost)

SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi selama beberapa saat terakhir telah menjadi pusat kekhawatiran banyak orang terutama para ilmuwan. Bahkan salah satu ilmuwan NASA, Peter Kalmus, sampai merantai dirinya sendiri di pintu gerbang Bank JP Morgan Chase lalu menangis ketika membicarakan tentang tantangan-tantangan yang Ia dan ilmuwan lain hadapi dalam melawan perubahan iklim (Dutta, 2022). Dilansir dari Hindustan Times, dinyatakan bahwa Peter Kalmus mengutarakan kefrustasiannya tentang peringatan para ilmuwan selama berpuluh-puluh tahun mengenai perubahan iklim yang diabaikan oleh masyarakat dunia. Aksi Peter Kalmus dan sesama ilmuwan lain yang tergabung dalam sebuah kelompok bernama Scientist Rebellion tersebut dapat dimaklumi mengingat tahun 2021 tercatat sebagai periode tahun terpanas dalam sejarah pencatatan cuaca yang dimulai sejak tahun 1880 (DW.com, 2022).

Penjabaran diatas merupakan alasan utama mengapa masyarakat perlu menanam pohon sebanyak-banyaknya demi memperbaiki keadaan Bumi. Salah satu fungsi pohon yang paling umum diketahui ialah bahwa pohon memiliki kemampuan untuk menyerap karbondioksida yang mana merupakan penyebab dari pemanasan global serta perubahan iklim yang ekstrim. Dikutip dari MajalahCSR.id, rata-rata terdapat 11.000 pohon yang ditanam per minggu oleh para profesional di bidang penghijauan. Untuk menanam beribu-ribu dan bahkan berjuta-juta pohon tentunya diperlukan teknologi maju serta canggih. Beruntung Flash Forest, perusahaan start-up yang berasal dari Kanada, memiliki rencana untuk menanam 100.000 pohon per hari menggunakan armada drone-nya dan menargetkan penanaman 1 miliar pohon hingga 2028 nanti.

pinterest.com: New Atlas
Drone untuk menanam pohon | Pinterest (New Atlas)

Selain teknologi canggih dari drone milik Flash Forest yang digunakan untuk menanam pohon, blog Widya Matador juga mengungkapkan bahwa penggunaan IoT (Internet of Things) dapat ikut mengambil peran dalam mengatasi pemanasan global serta perubahan iklim yang ekstrim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca. Pemanfaatan IoT untuk kepentingan perkotaan dan hunian seperti mengatur penerangan, optimasi lalu lintas, otomatiasai penyejuk ruangan, dan pemantauan polusi dapat berpotensi meningkatkan efisiensi energi di ruang pribadi maupun area publik.

Terbagi menjadi tiga konsep, teknologi pintar IoT didayagunakan dengan tujuan yang sama yaitu untuk mengatasi pemanasan global, namun dengan bentuk yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dalam konsep Smart City and Smart Home, sensor IoT digunakan untuk mendukung upaya penghijauan dan melakukan pengukuran konsumsi karbon serta limbah. Kemudian dalam konsep Smart Manufacture, IoT umumnya digunakan untuk menghilangkan ketergantungan pada bahan sekali pakai. Dan yang terakhir ialah konsep Smart Farm dimana IoT dimanfaatkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta mengurangi bahan beracun.

Internet of Things | tumblr.com (sihabbintoriqexploration)

 

Melihat contoh-contoh diatas, dapat dibuktikan bahwa teknologi pintar dan canggih berperan banyak dalam upaya penanggulangan pemanasan global. Namun disamping teknologi, banyak hal sederhana yang juga dapat dilakukan untuk membantu mengatasi pemanasan global serta perubahan iklim. Salah satu contohnya ialah pembentukan vertical garden. Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh tiga mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, vertical garden dapat menjadi sebuah alternatif penghijauan. Selain karena vertical garden bisa diaplikasikan di lahan terbatas dan sempit, taman ini juga mewujudkan salah satu komponen smart city yaitu smart environment.

Melihat penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Drone, IoT, dan vertical garden hanya merupakan 3 contoh invensi yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan demi menyelamatkan bumi dari pemanasan global yang berkelanjutan. Terlepas dari 3 hal tersebut, masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global seperti pengurangan limbah plastik dan penggunaan transportasi umum. Melalui kerja sama antar masyarakat dunia, muncul harapan bahwa pemanasan global bisa untuk diatasi. Meski diperlukan banyak sumber daya dan usaha, namun dengan niat, aksi sederhana, serta konsistensi, diyakini keadaan bumi dapat dipulihkan kembali.

 

 

Referensi:

Aviana Vety Jayanti, Eko Priyo Purnomo, Aulia Nurkasiwi. (2020). Vertical Garden : Penghijauan Untuk Mendukung Smart Living Di Kota Yogyakarta. Vertical Garden : Penghijauan Untuk Mendukung Smart Living Di Kota Yogyakarta, 49.

Dibantu Drone, Perusahaan Ini Akan Tanam 100 Ribu Pohon. (2020, November 4). Retrieved from MajalahCSR.id: https://majalahcsr.id/dibantu-drone-perusahaan-ini-akan-tanam-100-ribu-pohon/

Dutta, A. (2022, April 15). NASA Scientist Breaks Down in TEARS; See why he did so. Retrieved from Hindustan Times: https://tech.hindustantimes.com/tech/news/nasa-scientist-breaks-down-in-tears-see-why-he-did-so-71650005793348.html

DW.com. (2022, Januari 16). Riset: 2021 Jadi Tahun Terpanas ke-6 Dalam Sejarah, Dampak Perubahan Iklim. Retrieved from LIPUTAN 6: https://www.liputan6.com/global/read/4861065/riset-2021-jadi-tahun-terpanas-ke-6-dalam-sejarah-dampak-perubahan-iklim

Matador, W. (2022, Februari 18). IoT Bisa Menjadi Solusi Global Warming. Retrieved from Widya Matador: https://widyamatador.com/blog/iot-bisa-menjadi-solusi-global-warming/