Dopamine Detox, Upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kestabilan Emosional

Dopamine Detox, Upaya Meningkatkan Produktivitas dan Kestabilan Emosional

Perasaan senang dan bahagia | Pexels (Andrea Piacquadio)

SohIB mungkin pernah memiliki perasaan senang ketika melakukan sesuatu? Emosi positif ini dirasakan ketika kita menerima atau melakukan hal yang menarik bagi diri kita.

Perasaan itu akan mendorong kita untuk mengulangi kegiatan atau aktivitas tersebut lagi dan lagi. Pertanyaan menariknya, apa yang membuat kita bisa merasa senang dan puas melakukan kegiatan itu? Apa yang terjadi di dalam otak ketika kita merasakannya?

Jawaban dari pertanyaan itu adalah hormon dopamin. Dilansir dari situs Alodokter, hormon dopamin adalah senyawa kimia di otak yang berperan untuk menyampaikan rangsangan ke seluruh tubuh. Uniknya, hormon ini bisa mempengaruhi aktivitas kita, mulai dari ingatan sampai perilaku.

Hormon ini juga dikenal sebagai happy hormone. Hal ini dikarenakan dopamin dilepaskan oleh otak ketika kita sedang melakukan sesuatu yang nikmat dan menyenangkan. Misalnya ketika menyantap makanan dan minuman favorit kita, menerima pujian dari orang lain, memainkan video game yang seru, bahkan juga ketika menonton tayangan hiburan di media sosial.

Ketika diproduksi dengan kuantitas yang tepat, hormon ini bisa menimbulkan perasaan bahagia dalam diri kita. Sebaliknya, apabila produksi hormon dopamin di dalam diri kita berlebihan, maka akan menimbulkan perasaan hati yang tidak enak, bahkan depresi.

Di era perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, rangsangan positif untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan sangat mudah kita temukan dalam berbagai teknologi dan media digital.

Dulu, ketika kita ingin menonton sebuah tayangan hiburan di televisi, kita harus menunggu waktu tayangnya di jam-jam tertentu. Ketika kita ingin mengakses buku bacaan yang menarik, kita harus pergi ke toko buku untuk membelinya.

Saat ini, kita dapat dengan mudah mengakses semua hal itu hanya dengan menggunakan handphone dan akses jaringan internet. Jika kita ingin untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan dengan menonton tayangan hiburan, kita dapat dengan mudah mengaksesnya kapan pun kita mau.

Sayangnya, hal tersebut tidak selamanya berdampak positif. Justru, dengan segala kemudahan untuk mendapatkan kepuasan secara instan, kita malah dibanjiri oleh hormon dopamin. Media sosial, video games, dan media hiburan lainnya dapat dengan mudah merangsang pelepasan dopamin dalam diri kita.

Ketika ini dilakukan terus menerus dan berlebihan, tentu dapat mengarah pada ketergantungan yang bisa berujung pada ketidakseimbangan emosional dan penurunan produktivitas.

Melihat adanya permasalahan ini, mempertimbangkan untuk melakukan dopamine detox merupakan hal yang sangat tepat. Namun, perlu diakui, masih banyak orang yang belum memiliki wawasan terhadap dopamine detox itu sendiri.

Apa itu Dopamine Detox?

Dopamine Detox adalah upaya sadar kita untuk mengurangi paparan terhadap hal-hal yang bisa memicu pelepasan hormon dopamin secara berlebihan. Dengan ini, kita akan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tadinya kita lakukan semata-mata untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan instan bagi diri kita.

Dengan kata lain, kita mendorong diri kita untuk berani merasa bosan dan lepas dari kegiatan mendapatkan kenikmatan yang kelewat batas. Kita juga memaksa diri kita untuk fokus menjalani aktivitas utama serta menghindari segala distraksi.

Misalnya, apabila kita sering menggunakan media sosial untuk mencari hiburan instan ketika sedang bingung menyelesaikan pekerjaan. Maka, dengan menerapkan dopamine detox, kita akan mencoba untuk mengurangi waktu bermain media sosial setiap harinya.

Kita akan membiasakan diri untuk fokus menyelesaikan aktivitas atau tugas pekerjaan, alih-alih menghabiskan banyak waktu untuk “melarikan diri” mencari hiburan yang sebenarnya tidak terlalu kita perlukan di sana.

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan Dopamine Detox?

Sulit berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan

Sulit berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan | Pexels (Andrea Piacquadio)

Stimulasi hormon dopamin secara berlebihan akan mendorong diri kita untuk melakukan kegiatan stimulasi tersebut secara berulang-ulang, bahkan jika itu mengganggu aktivitas utama kita.

Apabila kamu selalu merasa kehilangan motivasi dan sulit berkonsentrasi menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa mendapatkan kenikmatan dari berbagai stimulus kepuasan instan terlebih dahulu, bisa jadi itu merupakan saat yang tepat untuk segera melakukan dopamine detox.

Ketika kita menganggap bahwa mendapatkan kepuasan instan itu merupakan sebuah kewajiban untuk dapat menjalankan kegiatan utama kita, artinya kita sudah terlalu bergantung pada dorongan instan yang memicu pelepasan dopamin tersebut.

Daripada jatuh semakin dalam, memutuskan untuk menerapkan dopamine detox mungkin merupakan pilihan yang bijak.

Manfaat melakukan Dopamine Detox

Fokus dan produktif menjalani aktivitas

Lebih fokus dan produktif menjalani aktivitas | Pexels (olia danilevich)

Dengan menerapkan dopamine detox, kamu akan mendapatkan manfaat yang luar biasa. Produktivitasmu akan meningkat karena kamu tidak lagi memiliki ketergantungan dengan stimulus instan yang sebenarnya tidak memberi dampak nyata.

SohIB lebih mungkin untuk merasakan keseimbangan emosi serta lebih mampu menikmati momen-momen keseharianmu. Waktu-waktu yang dulunya dihabiskan tanpa makna, kini sudah bisa dihabiskan untuk hal-hal yang lebih berarti.

Langkah menuju Dopamine Detox

Berolahraga

Berolahraga untuk mengalihkan perhatian dari stimulus kepuasan instan | Pexels (Pixabay)

Melakukan perubahan terhadap kebiasaan yang sudah lama kita lakukan tentu bukan merupakan hal yang mudah. Demi memperhalus proses transisi, kamu tidak harus mengubah seluruh kebiasaan dan pola aktivitasmu secara tiba-tiba.

Mulailah dari hal-hal kecil terlebih dahulu, misalnya dengan membatasi waktu bermain media sosial, membuat jadwal menggunakan aplikasi dan layanan hiburan, atau mengurangi frekuensi dan durasi bermain video games ketika ada kesibukan lain yang lebih penting. Pada tiap-tiap orang, hal-hal kecil ini tentu berbeda-beda.

Bila memungkinkan, batasi penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Gunakan handphone ketika memang diperlukan saja. Jika kamu memiliki perasaan atau dorongan dari dalam diri untuk membuka handphone sekadar mengecek notifikasi atau membuka media sosial sejenak.

Kalau tidak terlalu mendesak, langsung alihkan perhatianmu kepada hal lain, seperti membaca buku, berolahraga, atau bahkan bersantai sambil merenung sejenak.

Proses ini pasti memerlukan adaptasi yang tidak mudah. Tidak bisa dipungkiri, tentu selalu ada perasaan gelisah, cemas, dan tidak sabar untuk kembali mengakses stimulus kenikmatan instan tersebut. Ketika perasaan tersebut muncul, cobalah untuk melakukan kegiatan lain yang tidak kalah seru dan produktif bagimu.

Dalam menjalankan detox ini, tiap orang bisa memiliki waktu adaptasi yang berbeda-beda. Bagaimanapun, keyakinan dan niat yang kuat dalam diri kamu untuk bisa menjalani ini merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan dopamine detox.

Bagaimana? SohIB sudah siap untuk melakukan dopamine detox?