Wilayah Indonesia pada tahun 2023 telah memasuki musim kemarau mulai dari April dan semakin terasa panas hingga akhir bulan September.
Kenaikan suhu yang signifikan, menajdikan suhu panas tersebut membuat tubuh mengeluarkan keringat berlebih dikarenakan panas yang dirasakan hingga ke dalam tubuh.
Melalui media sosial Instagram, BMKG mengungkapkan bahwa tercatat laporan dari Stasiun Klimatologi Jawa Tengah memiliki suhu tertinggi di Indonesia yaitu 37.8 derajat Celcius pada tanggal 28 September 2023 pukul 07.00 WIB s/d 29 September 2023 pukul 07.00 WIB.
Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) peristiwa panas ini akibat dari Cuaca El Nino.
Pada agustus, BMKG memiliki hasil dari monitoring dinamika atmosfer dan laut, menujukkan indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) yang didefinisikan anomali suhu permukaan laut wilayah Nino 3.4 bernilai 1,42 derajat Celcius yang mengindikasikan kondisi El Nino Moderat.
Indeks Dipole Mode bernilai 0,98 derajat Celcius yang menunjukkan bahwa kondisi IOD (Indian Ocean Dipole) positif.
BMKG juga mengungkap bahwa perpaduan antara El Nino dan IOD menciptakan sejumlah rekor tercipta saat musim kemarau.
El Nino merupakan suatu fenomena akibat dari pemanasan Suhu Muka Laut diatas kondisi normal yang membuat curah hujan di Indonesia menurun secara drastis.
Himbauan dari BMKG atas terjadinya kondisi El Nino untuk masyarakat dapat melakukan hal - hal seperti :
a. Memanfaatkan hujan yang masih mungkin turun pada masa sekarang melalui gerakan panen hujan.
b. Memasifkan gerakan hemat air.
c. Menyiapkan tempat - tempat cadangan air untuk keperluan air pada masa puncak kemarau nanti.
Resiko penyakit dari dampak cuaca panas yaitu Radang tenggorokan, batuk, pilek hingga badan terasa meriang. Cuaca panas membuat metabolisme menjadi kurang baik sehingga dapat menjadikan faktor risiko lain yang membuat seseorang mudah terjangkit penyakit.
Mengapa suhu di musim kemarau sangat terasa lebih panas? Menurut BMKG, saat sedang memasuki musim kemarau, awan semakin sedikit dikarenakan menununnya potensi hujan akibat fenomena El Nino. Hal tersebut mengakibatkan sinar UV (ultraviolet) dengan mudah menembus bumi karena sedikit awan sebagai pelindung dari sinar ultraviolet.
Meskipun di beberapa daerah di wilayah Indonesia sudah mulai diguyur hujan, tetapi masih banyak juga daerah yang masih merasakan cuaca panas.
Deputi Bidang Metereologi Guswanto menggatakan, salah satu cuaca panas di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer yaitu posisi semu matahari yang menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator. Sehingga sebagian wilayah Indonesia yang tepatnya dibagian selatan ekuator termasuk wilayah Jawa sampai Nusa Tenggara merasakan dampak atas pengaruh penyinaran matahari yang lebih kuat dibandingkan wilayah Indonesia lainnya.
Tentu juga itu bukan menjadi faktor utama dari cuaca panas akhir - akhir ini, terdapat faktor lain seperti tingkat kelembapan udara, kecepatan angin maupun sedikitnya awan yang sedang terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kecukupan cairan tubuh serta bersiap untuk menghadapi cuaca panas beberapa hari ke depan.
Data BMKG menyebut 48,52 persen sebagian wilayah Indonesia dikategorikan memiliki curah hujan rendah, 44,09 persen menengah serta 7,39 persen dikategorikan mempunyai potensi hujan sangat tinggi pada Agustus.
Wilayah Indonesia mengalami sifat hujan Bawah Normal yakni 63,75 persen, 21,97 persen mengalami sifat hujan Atas Normal dan 15,31 persen sifat hujan Normal.
Demikian pembahasan dari suhu panas yang sedang terjadi akhir - akhir ini, wilayahmu juga merasakan cuaca panas yang ekstrim? Jangan lupa jaga kesehatan, dan cukupi kebutuhan untuk minum air putih yang rutin ya, SohIB!
1