Menjelang pemilu 2024, berikut 4 ciri broadcast whatsapp hoaks yang wajib kamu tahu!

Menjelang pemilu 2024, berikut 4 ciri  broadcast whatsapp hoaks yang wajib kamu tahu!

Waspada dengan penyebaran berita palsu menjelang pemilu | Sumber: Freepik.com (redgreystock)

#SohIBBerkompetisiArtikel

Sobat SohIB, pernah tidak mendapat broadcast Whatsapp di grup keluarga yang terlihat sangat provokatif dan menguras emosi namun sumber beritanya tidak jelas? Hati-hati ya sobat SohIB, mendekati masa pemilu 2024 memang marak orang atau kelompok yang menyebarkan hoaks atau kabar bohong bermuatan isu-isu politik.

Lalu apa sih hoaks itu? Menurut penyataan Ketua Komunitas Masyarakat Indonesia Anti Fitnah, Septiaji Eko Nugroho mengungkapkan bahwa "hoaks" adalah informasi yang sengaja direkayasa untuk menutupi fakta sebenarnya. Hal ini bisa diartikan sebagai upaya memutarbalikan fakta menggunakan informasi yang terlihat meyakinkan tetapi kenyataannya informasi atau fakta itu tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

Fenomena maraknya hoaks menjelang pemilu

Maraknya isu hoaks mengenai politik mendekati ajang pesta demokrasi | Unsplash.com (Element5 Difgital)

 

Fenomena maraknya hoaks saat pemilu dipertegas dari data Kementrian Kominfo, yang menyatakan bahwa dari 3901 item hoaks selama kurun waktu Agustus 2018 hingga November 2019, hoaks berisi isu politik mendominasi dengan angka 973 item hoaks. Menurut mereka, bahkan intensitas ujaran kebencian dinilai meningkat cukup tajam ketika memasuki masa pra dan paska pemilihan presiden yaitu sebesar 501 item hoaks pada bulan April 2019. Isu-isu hoaks yang bermunculan saat pemilu disinyalir digunakan untuk kampanye partai atau tokoh tertentu saat pemilu.

Bahkan menurut hasil survei Masyarakat Telematika Indonesia, informasi hoaks yang berisi Isu Politik meningkat di tahun 2019. Dari yang awalnya sebesar 91,8% di tahun 2017 menjadi 93,2% pada 2019. Selain itu, diketahui jugabahwa sebanyak 67% berita hoaks disebarkan melalui aplikasi chatting seperti Whatsapp. Menurut survey tersebut pun bentuk hoax dinilai semakin bervariasi dan samar.

Ditengah banyaknya variasi konten-konten hoaks yang semakin sulit dibedakan, penting bagi sobat SohIB untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik bahasa yang digunakan dalam penyampaian broadcast Whatsapp hoaks. Hal ini bertujuan agar sobat bisa mendeteksi secara dini apakah suatu berita dilandasi fakta yang benar atau tidak. Yuk kita simak apa saja ciri-cirinya!

4 ciri-ciri hoaks berdasarkan struktur wacana dan karakteristik bahasa 

 Hoaks sering menggunakan bahasa yang bombastis, provokatif, dan cenderung memainkan emosi | Freepik.com (redgreystock)

Berdasarkan hasil Penelitian ditulis oleh M. Imelda Kusumastuty, pada umumnya ada 4 ciri dari berita bohong atau hoaks yang dilihat dari segi struktur wacana dan karakteristik bahasa :

1.) Awalan yang mengajak pembaca untuk menyebarkan berita tersebut dan cenderung memainkan emosi pembaca

Permulaan suatu informasi yang mengindikasikan hoaks sering kali diawali dengan ajakan untuk menyebarkan berita tersebut, peringatan atau pernyataan emosional yang cenderung memainkan perasaan pembaca, atau kombinasi dari keduanya. Seringkali pernyataan dalam pembukaan tersebut ditulis semuanya dengan huruf kapital atau dilengkapi beberapa tanda seru untuk lebih menimbulkan efek dramatis.

2.) Isi disampaikan dengan bahasa yang bombastis, tetapi tidak terstruktur dengan baik

Pada umumnya, bagian isi memiliki susunan kalimat dan pemilihan kata yang bombastis, dramatis, dan bersifat provokatif namun tidak terstruktur dengan baik. Bahkan terkadang hanya merupakan terjemahan dari Google Translate tanpa proses editing lebih jauh sehingga terjemahannya tidak dapat dipahami dalam bahasa Indonesia. Selain itu kecenderungan kepenulisan yang tidak berstandar baku dengan menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang berlebihan.

3.) Penutup yang sekali lagi mengajak pembaca untuk menyebarkan berita tersebut secara massif

Pada bagian akhir biasanya menyerukan kepada pembaca untuk menyebarluaskan berita tersebut secara masif. Walaupun pada bagian pembukaan sudah ada seruan untuk penyebarluasan informasi tersebut, biasanya pada bagian penutup akan diulang lagi. Seperti pada bagian pembuka, bagian penutup ini juga sering menggunakan huruf besar semua dan tanda seru yang berlebihan.

4.) Pencantuman sumber yang sebetulnya tidak akurat untuk lebih meyakinkan pembaca

Banyak dari konten-konten hoaks ini mencantumkan sumber yang tidak jelas atau setelah diklarifikasi ternyata tidak valid. Pencantuman sumber yang biasanya keliru atau palsu tersebut tersebut biasanya terletak pada bagian awal atau akhir berita hoaks. Seringkali berupa link menuju laman blog atau website pemerintah yang dipalsukan.

Bijaklah dalam menyikapi informasi hoaks di internet | Unsplash.com (Adem AY)

Setelah mengetahui keempat ciri-ciri pesan hoaks yang biasa dikirim pada broadcast Whatsapp, maka diharapkan sobat SohIB tidak buru-buru untuk menyebarkan suatu berita yang masih belum jelas kebenarannya. Jika sobat SohIB nantinya menemukan pesan yang dirasa merupakan berita hoaks, sobat bisa melaporkan ke kanal pengaduan konten milik kominfo di email berikut: aduankonten@kominfo.go.id atau akun twitter @aduankonten atau melalui aplikasi pesan instan WhatsApp di nomor 081-1922-4545. Mari kita sama-sama saring apa yang kita konsumsi di internet agar tidak termakan hoaks demi terciptanya suasana pemilu 2024 yang aman dan kondusif.