Cara Mengecek Rekening Aman Penipuan, Tetap Waspada, ya!

Cara Mengecek Rekening Aman Penipuan, Tetap Waspada, ya!

Pastikan bertransaksimu aman dengan aplikasi cekrekening.id! Sumber: cekrekening.id

Tahukah kamu? Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah menyediakan portal cekrekening.id, lo!  Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan informasi rekening bank yang diduga terindikasi tindak pidana. Seperti yang kita ketahui, sudah banyak sekali laporan yang berhubungan dengan kejahatan siber dan menimbulkan kerugian-kerugian material.

Bahkan, Kominfo mencatatkan ada 1.730 konten penipuan online atau scamming dalam kurun waktu 5 tahun, yakni dari Agustus 2018 - 16 Februari 2023. Semua kasus ini menimbulkan kerugian bagi para korban yang angkanya sangat fantastis, yakni hingga Rp18 triliun rupiah.

Generasi Muda Bersiap Hadapi Transformasi Digital, Ini 5 Hal yang Perlu Kamu Lakukan!

Karena itu SohIB, agar transaksi online yang kamu lakukan lebih aman, sebaiknya kita perlu memastikan ulang rekening penerima, apakah benar-benar tidak pernah terindikasi melakukan penipuan. Cek di sini ya, cara mengetahui apakah rekening yang akan kita proses transaksinya berstatus aman atau tidak!

Memastikan Rekening Aman atau Tidak

Pastikan bertransaksimu aman dengan aplikasi cekrekening.id!
Pastikan bertransaksimu aman dengan aplikasi cekrekening.id! | Sumber: Indonesia Baik

Jika SohIB menerima SMS permintaan transfer atau pembayaran uang dari pihak lain yang tidak berkaitan dan tidak bertanggung jawab, segeralah untuk melakukan penguatan informasi mengenai nomor rekening yang berindikasi tindakan penipuan. Berdasarkan data dari Indonesia Baik, begini langkahnya:

  1. Akses laman cekrekening.id
  2. Pilih menu “Periksa Rekening”, dan klik “Cek Sekarang”,
  3. Pilih jenis akun, baik bank atau e-Wallet,
  4. Masukkan nama bank dan nomor rekening yang ingin dicari,
  5. Centang kolom verifikasi dan lakukan pengecekkan. Sistem akan mencari informasi mengenai rekening tersebut

Nah SohIB, bila nomor rekening yang dimasukkan pernah dilaporkan melakukan penipuan, maka akan muncul informasi bahwa nomor rekening tersebut terindikasi penipuan,  lengkap dengan riwayat pelaporannya.

Namun, jika nomor tersebut belum pernah ada kasus pelaporan, maka akan muncul informasi “Nomor Rekening Ini Belum Pernah Dilaporkan Terkait Tindak Penipuan Apapun!”

Awas Bahaya Hacker, Amankan Handphone dengan 5 Cara Ini!

Modus Penipuan Online di Indonesia Terbanyak

Modus penipuan online yang ada di Indonesia beragam jenisnya
Modus penipuan online yang ada di Indonesia beragam jenisnya | Sumber: Indonesia Baik

Sebuah studi dilakukan oleh CfDS UGM terhadap 1.700 responden di 34 provinsi pada Agustus. Hasilnya, ternyata sebanyak 66,6% pernah menjadi korban penipuan online, lo. Adapun dalam riset tersebut, disebutkan 5 modus scamming yang paling banyak ditemukan dalam lapangan:

36,9% berkedok hadiah

Biasanya, pelaku akan mengirimkan pesan SMS atau telepon yang mengatakan bahwa kita memenangkan hadiah dan perlu segera mengklaimnya sebelum hadiah tersebut hilang.

Namun, ada yang menyertakan syarat kita harus mengirimkan sejumlah uang agar hadiah kita bisa segera turun (uang akan dikembalikan bersamaan dengan pengiriman gift). Bisa juga berasal dari iklan pop-up saat SohIB sedang membuka website tertentu.

33,8% mengirim tautan (link)

Senada dengan hal di atas, kadangkala penipu akan mengirimkan tautan untuk di-klik, yang ternyata mengarahkan kita ke website yang berbahaya.

29,4% penipuan jual beli seperti di Instagram dan lainnya

Pernahkah kamu mendengarkan cerita di mana ada orang yang membeli barang di Instagram, kemudian setelah terjadi pembayaran, akun pembeli malah diblokir? Kasus-kasus serupa memang terindikasi sebagai fake account.

Nah, akun Instagram yang palsu sebetulnya bisa kita identifikasi kok, SohIB. Misalnya followers-nya banyak atau terlalu sedikit dan tidak jelas, resolusi gambar pecah, dan harga tidak masuk akal (terlalu murah biasanya). Beberapa di antaranya ada yang menggunakan akun bank dengan nama sendiri (bukan nama perusahaan) untuk transfer, tetapi tidak semua yang seperti ini berarti penipu.

27,4% melalui situs web atau aplikasi palsu

Beberapa waktu lalu, ada modus penipuan baru, di mana aplikasi atau file dikirimkan ke WhatsApp calon korban untuk dibuka. Jika korban berhasil terpancing untuk meng-klik folder tersebut, virus akan segera masuk ke dalam perangkat handphone korban.

26,5% penipuan berkedok krisis keluarga

Adanya telepon-telepon yang dilakukan penipu atas nama untuk membuat korban panik, karena mengalami kecelakaan, tertangkap polisi karena narkoba, atau yang lain. Pelaku kemudian akan meminta uang tebusan agar ‘keluarga’ tersebut dibebaskan.

Tak hanya itu saja, media yang digunakan para penipu untuk mencari korbannya bermacam-macam. Akan tetapi, riset mengatakan bahwa SMS atau telepon dijadikan platform utama dalam scamming. Bahkan, mencapai 64,1%. Kemudian, disusul dengan media sosial (12,3%), situs website (8,9%), hingga e-mail (3,8%).

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau masyarakat untuk lebih bijaksana dan waspada dalam melakukan transaksi transfer uang secara daring. Selain itu, situs cek rekening ini mengumpulkan data dari siapa saja, baik masyarakat, penegak hukum, bank, maupun e-commerce. Oleh sebab itu, apabila telah terjadi penipuan atau ada penemuan nomor rekening terindikasi tindak pidana, hal tersebut bisa dilaporkan.

Kasus Penipuan Digital Makin Ramai, Begini Modusnya!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.idya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)