Cara Membangun Personal Branding untuk Persiapan Beasiswa

Cara Membangun Personal Branding untuk Persiapan Beasiswa

Mendapatkan Beasiswa Melalui Personal Branding | Sumber: Freepik

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Berkuliah di luar negeri adalah impian bagi semua orang. Namun, tidak semua orang bisa meraihnya karena biaya kuliah dan kehidupan di luar negeri yang terlampau mahal. Alhasil mereka memilih untuk mengubur impian tersebut atau mencari jalan alternatif dalam bentuk beasiswa. 

Saat ini, pemerintah Indonesia sudah menyediakan berbagai beasiswa kepada masyarakat yang hendak S1 atau melanjutkan studi S2 keluar negeri. Salah satunya adalah LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan). Selain untuk pendidikan di luar negeri, LPDP juga dibuka di dalam negeri. Bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia untuk bisa bersaing dengan SDM (Sumber Daya Manusia) asing.

Dengan demikian, langkah awal untuk mempersiapkan beasiswa adalah memiliki personal branding yang kuat. Lalu, bagaimana cara membangun personal branding untuk pemula?

Personal Branding 

Sumber foto: Freepik

Dilansir dari Forbes, personal branding memberikan pengaruh besar terhadap hasil proses seleksi sehingga akhirnya diputuskan untuk diterima atau tidak. Oleh karena itu, personal branding adalah persepsi yang kamu buat terhadap diri sendiri dan apa saja yang bisa kamu tawarkan secara profesional di masa depan.

Berikut cara membangun personal branding bagi pemula untuk persiapan beasiswa:

Mengenali Potensi Diri Sendiri

Sumber Foto: Freepik

Sebelum membangun personal branding, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu potensi yang dimiliki. Kamu bisa menuliskan hal-hal yang kamu sukai dan tidak sukai untuk mengenali keterampilan yang dimiliki.

Jika masih bingung, kamu bisa mengikuti tes kepribadian pada website psikologi atau datang langsung ke psikolog terdekat. Setelah mengenali potensi diri sendiri, SohIB bisa mulai membuat akun di media sosial untuk membangun personal branding sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Menentukan Target atau Sasaran

Sumber Foto: Freepik

Dalam membuat akun khusus untuk personal branding, SohIB harus mengetahui target audience yang ingin dituju. Misalnya, kamu menyukai photography, maka target audience kamu adalah orang-orang yang memiliki hobi serupa.

Walau begitu, kamu juga bisa menarik target yang memiliki potensi menyukai photography, meskipun sebelumnya tidak menyukainya. Salah satunya dengan membuat konten mengenai photography untuk pemula atau menampilkan konten yang estetik ketika dilihat.

Selain itu, jika target kamu adalah untuk meraih beasiswa, maka kamu bisa membuat konten sehari-hari yang berkaitan dengan belajar, pendidikan, atau tips and tricks dalam mendapatkan beasiswa.

Try and Again 

Sumber Foto: Freepik

Dalam membangun personal branding pasti banyak rintangan yang akan dihadapi. Mulai dari konten yang kurang dikenal oleh khalayak atau tidak sukai oleh orang lain. Namun, bukan berarti kamu menyerah, tetapi kamu bisa melakukan riset dengan melihat trend di pasaran, kemudian mengaplikasikannya sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

Contohnya, menjelang pendaftaran beasiswa LPDP, banyak orang yang mencari tahu proses pendaftarannya, kamu bisa membuat konten yang sesuai dengan kebutuhan audience dengan menampilkan video yang memberikan informasi seputar pendaftaran beasiswa LPDP.

Konsisten dan Tidak Pantang Menyerah

Sumber Foto: Freepik

Terakhir adalah konsisten dan tidak pantang menyerah. Walaupun konten personal branding kamu sudah dikenal banyak orang, tetapi kamu harus tetap konsisten dalam Berikan konten-konten yang positif dan edukatif karena dengan konsisten, kamu dapat bertahan lebih lama.

Selain itu, jika personal branding kamu belum dikenal banyak orang, jangan menyerah, ya! melainkan mencari cara untuk membuat dirimu lebih dikenal dengan melakukan pemasaran atau berbagi keahlian yang dimiliki. 

Walaupun memiliki personal branding yang kuat di media sosial, SohIB juga perlu memerhatikan personal branding dalam kehidupan sehari-hari. Karena bagaimana pun juga, kesan pertama yang baik adalah hal yang pertama kali dilihat orang lain.

 

Referensi:

https://glints.com/id/lowongan/personal-branding-adalah/