Khairuddin Lubis, Pemenang Kedua Lomba Guru Inspiratif Sekolah Tingkat Sumatera Utara 2023

Khairuddin Lubis, Pemenang Kedua Lomba Guru Inspiratif Sekolah Tingkat Sumatera Utara 2023

Lomba Apresiasi Guru Inspiratif Sekolah | Dokumentasi Pribadi

Medan – Khairuddin Lubis, S.Pd.I., M.Si, guru SMA Negeri 7 Medan, berhasil meraih juara 2 Lomba Apresiasi Guru Inspiratif Sekolah jenjang SMA tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2023. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, April lalu. Adapun perlombaan tersebut berlangsung selama 4 hari, yaitu pada hari Senin sampai dengan Kamis (10—13 April).

Lomba Apresiasi Guru Inspiratif Sekolah ini dilaksanakan di Medan, tepatnya di Hotel Grand Kanaya. Peserta diharuskan melalui serangkaian tes mulai dari dokumen portofolio, pembuatan naskah/ karya tulis ilmiah, hingga presentasi di hadapan juri.

Setiap peserta yang merupakan guru SMA dari seluruh daerah provinsi Sumatera Utara membuat praktik pembelajaran berdiferensiasi yang telah dilakukan di sekolahnya masing-masing.

Khairuddin tertarik untuk mengikuti lomba ini berawal ketika dirinya mengikuti seleksi di Cabang Dinas Wilayah 1. Kemudian, setelah melakukan penilaian portofolio dan praktik baik tersebut, Khairuddin maju mengikuti lomba Apresiasi Guru Inspiratif Sekolah tingkat Provinsi Sumatera Utara tahun 2023.

Guru yang memiliki moto hidup “Never stop growing”  itu mempresentasikan praktiknya yang berjudul Penggunaan Kartu Rumus dan Metode Belajar Berburu Harta Karun pada Pembelajaran Berdiferensiasi Mata Pelajaran Matematika.

Dokumen Pribadi
Khairuddin Lubis memenangkan Juara 2 guru inspiratif | Sumber: Dokumentasi pribadi

Hasilnya, Khairuddin Lubis, berhasil menjadi Juara 2 setelah berkompetisi dengan 32 guru lainnya yang mewakili kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara.

Dapat berpartisipasi dalam kompetisi dengan para guru hebat dari penjuru Sumatera Utara merupakan kebanggan tersendiri buat Khairuddin. “Alhamdulillah meski media yang saya buat ini sederhana, namun akhirnya mendapat perhatian khusus dari juri,” ujar pria yang memperoleh gelar magister dari beasiswa Kemenpora di USU ini.

Ia bercerita bahwa juri sangat penasaran dan tertarik dengan penggunaan media dan metode belajar yang orisinil buatannya. Bahkan, sesi wawancara memakan waktu lebih lama.

Dewan juri yang terlibat antara lain Widyaiswara dari BBGP Sumatera Utara, BPSDM, dosen UNIMED, USU, dan lain-lain. Selain mengasah kemampuan para guru dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi, ajang tersebut juga untuk mengetahui sejauh mana guru dapat berkreasi dan berinovasi di kelasnya.

Pada saat panitia mengumumkan juaranya, Khairuddin yang juga sering memenangkan lomba video dan reels Instagram menduduki posisi yang kedua. Di akhir wawancara, ia  berharap semoga event seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala untuk meningkatkan motivasi guru untuk berinovasi dan berkreasi dalam pembelajaran.

Bagi Khairuddin, hal itu tentu merupakan pencapaian yang patut disyukuri. Menurutnya, apa yang selama ini dia pelajari sebagai guru penggerak Angkatan ke-5 Kota Medan mulai membuahkan hasil.

“Menjadi juara dua tentu merupakan hal yang patut disyukuri. Ini juga merupakan bukti bahwa Pendidikan Guru Penggerak berhasil membawa perubahan pembelajaran yang lebih baik setiap harinya. Saya merasakannya pada diri dan kelas yang saya ampu,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Minggu (16/4).

Dari kiri, juara 1, juara 2 dan juara 3
Khairuddin Lubis bersama para pemenang lomba lainnya | Sumber: Dokumentasi pribadi

Selain itu, Khairuddin juga berharap prestasi ini bisa membuatnya semakin giat untuk mengembangkan diri lagi dan berbagi praktik baik kepada rekan sejawat.

“Hasil ini saya jadikan sebagai batu loncatan untuk mengembangkan potensi diri lagi. Saya sadar bahwa selalu ada praktik baik yang lebih baik yang telah dilakukan oleh Bapak Ibu guru yang lain. Kita semua adalah pemenang selama tidak berhenti belajar dan mengajar,” tambahnya.

Mudah-mudahan, para juara di ajang kompetisi tingkat Provinsi Sumatera Utara ini dapat menjadikan motivasi bagi guru yang lain untuk berusaha menjadi yang lebih baik untuk dunia pendidikan.