Peran Digitalisasi Dalam Akselerasi Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah di Indonesia

Peran Digitalisasi Dalam Akselerasi Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Daerah di Indonesia

Digitalisasi Dalam Peningkatan Potensi Daerah Figure 3. Digitalisasi wisata untuk Gaet Lebih Banyak Wisatawan Epicentrum I https://epicentrum.co.id/re

#SohIBBerkompetisiArtikel

Kemenparekraf
Figure 1. Logo Wonderful Indonesia (Kemenparekraf) I https://kemenparekraf.go.id/profil/logo

Hi insan pariwisata! tahu nggak sih?

Pariwisata merupakan sektor yang sangat berpengaruh dalam perekonomian daerah, bahkan pendapatan negara. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia terus berupaya untuk memaksimalkan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Banyaknya potensi yang dimiliki, menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara, kebanyakan wisatawan mancanegara berasal dari Australia, Rusia, dan India. Dengan terus bertambahnya wisatawan domestik maupun mancanegara berwisata di Indonesia, akan meningkatkan perekonomian pelaku UMKM dan membuka banyak lapangan pekerjaan, yang artinya pariwisata dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Berbagai upaya Pemerintah dalam mengenalkan pariwisata Indonesia dikancah Nasional bahkan Internasional sudah dilakukan, seperti adanya lima destinasi wisata super prioritas yang terdiri dari Danau Toba, Labuan Bajo, Likupang, Candi Borobudur, dan Mandalika. Dengan berbagai trobosan yang diberlakukan, besar harapan agar pariwisata Indonesia mampu bersaing dikancah dunia.

Figure 3. Fakta Terbentuknya 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia (5DPSP) I https://www.cahayawisataindonesia.com/2022/12/fakta-terbentuknya-5-destinasi.html

 

Adanya sektor pariwisata disuatu daerah akan meningkatkan berbagai aspek, seperti infrastruktur, terjangkaunya daerah yang sebelumnya tak tersentuh oleh pembangunan wilayah. Strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) melakukan pengembangan potensi daerah melalui program desa wisata, dengan program ini berbagai potensi daerah dapat diangkat sebagai bentuk kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Pengelolaan desa wisata juga berbasis Community Based Tourism (CBT) yaitu masyarakat sebagai tokoh utama dalam kegiatan pariwisata, dengan CBT ini masyarakat merasakan langsung dampak dari adanya sektor pariwisata disekitarnya, seperti terbukanya lapangan pekerjaan dan ladang usaha bagi masyarakat untuk membuka akomodasi seperti Homestay, Guest House, pemandu wisata lokal, penjual oleh-oleh dan lain sebagainya. 

Bukan hanya mengembangkan desa wisata saja, perlunya promosi sebagai cara untuk mendatangkan wisatawan juga sangat diperlukan. Salah satu trobosan Pemerintah dalam mempromosikan pariwisata yaitu dengan memanfaatkan kemajuan teknologi melalui berbagai platform media sosial, dengan membuat konten mengenai destinasi wisata yang ada di Indonesia. Digital tourism bukan hanya mengenalkan destinasi wisata saja, melainkan melihatkan keindahan Indonesia dikancah dunia yang diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.

Strategi peningkatan kunjungan wisatawan melalui digitalisasi

Figure 3. Digitalisasi wisata untuk Gaet Lebih Banyak Wisatawan Epicentrum I https://epicentrum.co.id/read/commerce/10000/digitalisasi-wisata-untuk-gaet-lebih-banyak-wisatawan

Sektor pariwisata sudah mulai menerapkan digitalisasi dari pemasangan akses internet maupun WiFi di destinasi wisata yang bertujuan untuk memudahkan wisatawan maupun pengelola dalam menunjang aktivitas pariwisata.

Digitalisasi bukan hanya diterapkan di destinasi wisata saja, bahkan usaha pariwisata seperti travel agent yang sudah dituntut untuk menjadi Online Travel Agent (OTA) dengan membuat layanan melalui website atau aplikasi yang memudahkan wisatawan dalam pemesanan paket wisata. Selain OTA, reservasi hotel melalui website atau aplikasi disebut dengan Virtual Hotel Operator (VHO) sudah diberlakukan, beberapa aplikasi seperti Airy room, Zenroom yang didesain untuk memudahkan wisatawan dalam melakukan reservasi hotel.

Bukan hanya pemesanannya saja yang dapat dilakukakan melalui smartphone, pembayaran nontunai atau disebut dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sudah diterapkan di destinasi wisata yang bertujuan untuk keamanan dan memudahkan ketika melakukan transaksi jual beli.

Berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah terutama dalam memanfaatkan perkembangan teknologi diharapkan mampu menarik wisatawan untuk berwisata di Indonesia, yang secara otomatis akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sekaligus perekonomian daerah maupun negara.