Mengudarakan Harapan ASEAN dengan Jari-Jari Talenta Digital

Mengudarakan Harapan ASEAN dengan Jari-Jari Talenta Digital

Ilustrasi Karikatur KTT ASEAN 2023 yang dibagikan akun Instagram Jokowi

SohIBBerkompetisiArtikel

“Karena memang ASEAN ini adalah satu keluarga, ikatannya sangat kuat. Kesatuannya sangat penting untuk berlayar menuju tujuan yang sama, menjadikan ASEAN epicentrum of growth dan kawasan damai, stabil, dan sejahtera.”

Pernyataan di atas disampaikan Presiden Joko Widodo saat menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023 yang berlangsung pada 10-11 Mei 2023 lalu.

Pada kesempatan tersebut, presiden mengajak para pemimpin ASEAN berlayar di atas kapal Pinisi untuk menikmati senja indah di Labuan Bajo. Ajakan ini syarat makna filosofis, bahwa ASEAN adalah satu keluarga.

Suasana harmonis pemimpin ASEAN di Labuan Bajo menjadi oase sejuk di tengah ketidakstabilan politik global hari ini. Pemandangan itu memunculkan harapan perdamaian dunia akan tumbuh dari ASEAN.

KTT ASEAN 2023 yang diketuai Indonesia mengusung “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Melalui tema ini, Indonesia mengajak pemimpin ASEAN menjadi pusat perdamaian dan kebangkitan ekonomi dunia.

Bagaimana caranya?

Pertama, menciptakan keteladanan kawasan damai dengan ASEAN Matters. Melalui pilar ini, Indonesia mengajak negara anggota untuk bersama-sama menjunjung tinggi demokrasi, perikemanusiaan, serta tidak menjadi proxy bagi negara mana pun. Semua ini menjadi pondasi penting perdamaian kawasan.

Kedua, menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia secara berkelanjutan melalui pilar Epicentrum of Growth. Caranya dengan membangun kerjasama ekonomi kawasan yang saling menguntungkan. Tentu kerjasama bisa dilakukan bila perdamaian kawasan terpelihara dengan ASEAN Matters.

Adapun kerjasama nyata yang hendak dibangun keketuan Indonesia di ASEAN antara lain pembentukan ekosistem mobil listrik ASEAN dan kesepakatan perlindungan pekerja dan nelayan migran.

Rencananya, kerjasama akan terus ditingkatkan khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi, kesehatan, serta stabilisasi keuangan.

Presiden Joko Widodo ajak pemimpin ASEAN naik kapal Pinisi | Kompas.com (Agus Suparto)

Visi ASEAN dan Peran Talenta Digital

Ketidakstabilan situasi global hari ini semakin menegaskan relevansi ASEAN bagi masyarakat kawasan maupun dunia. Rupanya, alasan ASEAN berdiri pada 1967 lalu tidak usang meski Perang Dingin telah selesai.

Sisa Pengaruh Perang Dingin masih ada. Ketegangan antara dua Blok besar dunia bisa meletus kapan saja dan berdampak pada negara berkembang.

Selain menjadi anugrah, keragaman sosial, kekayaan budaya, dan perbedaan ideologi di Asia Tenggara juga menyimpan potensi konflik. Bila konflik meletus, maka rawan dieskploitasi oleh kepentingan negara-negara adidaya yang sedang bersitegang. Dampaknya akan sangat destruktif sebab kita hanya menjadi lapangan tempur bagi negara adidaya. Beruntung, bencana ini tak terjadi.

Tanpa disadari, kita sebagai generasi muda telah menikmati manfaat besar dari pendirian ASEAN oleh founding fathers dulu. Kita bisa memiliki kehidupan damai, tidak menderita peperangan, dan memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang dan hidup sejahtera.

Sudah seharusnya kita turut memperkuat eksistensi ASEAN sebab kita sendiri telah merasakan banyak manfaatnya. Caranya bagaimana? Sangat mudah, yakni dengan memanfaatkan internet untuk berkegiatan produktif dan membuat konten positif tentang ASEAN Matters. Cara ini sangat sesuai dengan gaya hidup milenial dan Gen Z.

Apa saja ide konten ASEAN Matters? Oh ada banyak.

Kita bisa membuat konten yang mengenalkan keunikan budaya ASEAN, keragaman tradisi lokal, kuliner, tempat wisata, sejarah nasional, hingga tips-tips kuliah di negara-negara ASEAN.

Selain itu, kita juga bisa membuat konten edukasi soal toleransi, memupuk persaudaraan, hingga dialog virtual antar pemuda ASEAN. Upaya saling mengenal, berinteraksi, maupun menjalin persahabatan lebih mudah dilakukan melalui teknologi digital.

Efektivitas Medsos tidak bisa diragukan dalam menebar kebaikan sebab hampir semua orang menggunakan Medsos. Di Indonesia sendiri, pengguna Medsos mencapai 167 juta jiwa atau 60,4 persen dari total penduduknya.

Bila founding fathers dan pemerintah memperjuangkan ASEAN melalui diplomasi politik, maka kita bisa melakukannya melalui gadget dan memaksimalkan peran kita sebagai content creator.

Jari-jari kita dapat berperan besar dalam menjaga ASEAN menjadi kawasan stabil dan mempererat rasa persaudaraan kawasan. Konten kreatif kita tentang ASEAN Matters sangat membantu upaya Indonesia dalam menegakkan perdamaian dunia.

Presiden Joko Widodo secara resmi membuka KTT ke-42 ASEAN 2023 | Bisnis.com (Agus Suparto)

Pemuda dan Epicentrum of Growth

Memupuk persaudaraan melalui konten-konten positif ASEAN Matters dapat memperkuat upaya membangun kolaborasi kerja nyata di bidang ekonomi digital. Langkah ini sangat tepat mengingat pemuda punya peran besar dalam menyukseskan pilar Epicentrum of Growth ASEAN melalui ekonomi digital.

Potensi ekonomi digital ASEAN sangat besar, diperkirakan mencapai USD 2 triliun dan berkontribusi sekitar 28 persen untuk PDB ASEAN pada 2030 mendatang. ASEAN juga telah memiliki lebih dari 52 unicorn dan 9 unicorn diantaranya adalah milik Indonesia ditambah dengan 2 decacorn.

Sektor digital sendiri telah menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru yang didominasi pemuda, mulai dari content creator, programmer, bisnis online, investasi online, digital marketing, hingga pengemudi online.

Kesempatan yang terbentang luas di sektor digital harus disambut pemuda dengan sikap produktif. Setidaknya, pemuda harus memiliki semangat wirausaha dan berinovasi agar dapat menikmati pertumbuhan ekonomi digital.

Selain itu, pemuda juga perlu mengambil tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat yang masih tertinggal dari peluang ekonomi digital, khususnya kelompok marjinal.

Dengan mengambil sikap-sikap produktif, maka Epicentrum of Growth yang telah dirancang KTT ASEAN ke-42 dapat terwujud. Generasi muda pun menjadi penyukses misi Indonesia dalam membangun kerjasama ekonomi kawasan untuk kesejahteraan masyarakat ASEAN.

Generasi Muda Bekerja di Sektor Digital | unsplash.com (Brooke Cagle)

Dukungan Platform Pengembangan Diri

Generasi muda punya peran besar dalam mewujudkan visi ASEAN. Mereka tak hanya unggul dalam penguasaan teknologi digital, namun juga unggul dari segi demografi dan berusia produktif. Dengan keunggulan ini, generasi muda bisa mengudarakan visi ASEAN ke dunia digital secara efektif.

Populasi pemuda ASEAN hari ini mencapai sepertiga atau 34 persen dari komposisi masyarakat ASEAN. Jumlah pemuda di Indonesia sendiri mencapai 24 persen atau 68,82 juta jiwa berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2022.

Potensi besar pemuda Indonesia di sektor digital dapat terealisasi maksimal bila mendapat dukungan platform-platform pengembangan diri yang memfasilitasi mereka tumbuh menjadi talenta-talenta digital yang kompeten.

Salah satu platform bagus untuk pengembangan talenta digital di Indonesia adalah Komunitas SohIB yang dipersembahkan oleh Indonesia Baik. Komunitas SohIB merupakan platform pengembangan diri melalui penyajian informasi, insight, konten positif, hingga kegiatan upskilling gratis untuk meningkatkan skill dan kapasitas diri. Semuanya bisa diakses sangat mudah melalui ponsel sebab sudah berbasis aplikasi digital. Jadi, kamu dapat mengembangkan diri kapan pun dan dimana pun.

Melalui platform Komunitas SohIB, kamu juga bisa “mengudarakan” karya tulis dengan mudah, sebab kamu tak perlu dipusingkan oleh perawatan website.

Tak hanya itu, kamu juga berkesempatan mendapat review positif dari editor handal yang dapat meningkatkan skill dan kompetensimu hingga memperoleh reward menarik dari Komunitas SohIB.