Membangun Negeri di Era Digital: Transformasi Digital sebagai Kunci Keberhasilan Indonesia di ASEAN 2023

Membangun Negeri di Era Digital: Transformasi Digital sebagai Kunci Keberhasilan Indonesia di ASEAN 2023

Penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Indonesia Unsplash | (KataData.com)

Logo ASEAN2023 Unsplash | ( ASEANINDONESIA 2023)

#SohIBBerkompetisiArtikel

Indonesia mulai menerima tanggung jawab sebagai ketua ASEAN 2023 setelah Presiden Joko Widodo menerima palu tanda penyerahan ketua dari Kamboja pada KTT ASEAN ke-40 dan 41 pada November 2022. Dalam tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Terdapat dua elemen penting yang terdapat pada tema, yaitu ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth. Elemen pertama "ASEAN Matters" bermakna bahwa Indonesia akan tetap dan semakin relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia
.Elemen kedua "Epicentrum of Growth" bermakna bahwa Indonesia akan menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Ada dua agenda utama dari KTT ke-42 ASEAN yang digelar di Indonesia. Pertama, pada 9--11 Mei 2023 dilaksanakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang berisikan negara-negara anggota ASEAN. Kemudian, akan dilaksanakan agenda yang kedua pada September 2023 di Jakarta dengan negara mitra wicara, yaitu ASEAN+3 yang terdiri dari Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan, lalu terdapat juga ASEAN plus CER (Closer Economic Relations) yang terdiri dari Australia dan Selandia Baru.Labuan Bajo tempat yang memiliki sejuta keindahan yang beragam terpilih menjadi tempat dilangsukannya pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN 2023.

Labuan Bajo Unsplash | (IndonesiaTravel)

Labuan Bajo merupakan surga tersebunyi di Indonesia bagian timur dan termasuk salah satu dari lima destinasi super prioritas yang sedang dikembangkan di Indonesia. Terdapat beberapa kawasan wisata yang sering didatangi oleh turis baik domestik maupun mancanegara, seperti Taman Nasional Komodo, Pulau Padar, Pulau Kanawa, pantai pink dan masih banyak lagi. Penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42 juga menjadi momentum untuk dilaksanakannya transformasi digital pada kawasan tersebut. Pembangunan pada sektor telekomunikasi dan digital di Indoneisa sudah berjalan dengan baik, seperti pembangunan jaringan kabel serat optik, backbone, satelit Telkom Sat, dan Base Transceiver Station.

Pembangunan tersebut menunjukkan kesiapan Indonesia dalam mendukung migrasi aktivitas masyarakat ke ruang digital dan keberadaan infrastruktur digital.Transformasi digital di Labuan Bajo sebelumnya sudah pernah dilakukan saat pelaksanaan event G20 terdapat sinyal 4G dan 5G yang dilayani oleh 1.635 BTS 4G dan 3 BTS 5G Menurut Indra Apriadi (Ketua Tim Pusat Monitoring Telekomunikasi Direktorat Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI). Mengatakan, secara keseluruhan wilayah Labuan Bajo telah terjangkau sinyal 4G sekitar 78,12%. Sedangkan, area pemukiman sudah meliputi sekitar 94,15% dan beberapa terdapat titik cakupan sinyal 5G. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membangun jaringan kabel serat optik sepanjang 3.773 km dan sebaran Optical Distribution Point (ODP) sebanyak 2.055 titik serta 3 tower BTS 5G. Disana juga sudah terdapat 4 penyelenggara telekomunikasi dan operator fixed broadband. Pembangunan tersebut dilakukan Kominfo demi mendukung suksesnya KTT ASEAN ke-42 serta membangun infrastruktur digital Labuan Bajo yang diproyeksikan oleh pemerintah sebagai salah satu tujuan wisata Internasional. Kominfo juga akan terus memantau kualitas layanan telekomunikasi, memakai aplikasi signal monitoring atau sigmon yang memantau kualitas layanan dan terhubung dengan penyelenggara telekomunisasi seluler, dan juga kominfo membuka layanan aduan bagi masyarakat selama 24 jam agar bisa terjaga dengan baik.Persiapan ini juga tidak hanya dilakukan pada Labuan Bajo, melainkan juga di Jakarta.

Pertemuan Indonesia dengan Vietnam Unsplash | (Detikcom)

Disela penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42, Indonesia dan Vietnam menyepakati kerja sama literasi dan pemanfaatan ruang digital untuk memberikan manfaat kepada masyarakar di kawasan ASEAN. Menurut Johnny G Plate (Menkominfo RI), mengantakan, pada kesempatan tersebut, kedua pihak mendiskusikan pengalaman terkait pengembangan hingga penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, terutama terkait penanganan hoaks, disinformasi serta kejahatan siber. Selain itu, kedua negara menyepakati pembuatan payung hukum bersama untuk pengembangan ruang digital, termasuk di ASEAN melalui Memoradium of Understanding (MoU) sebagai kerangka awal kerja sama. Menurut Nguyen Manh Hung (Menteri Informasi dan Komunikasi Vietnam), mengatakan pada September 2023 nanti pihaknya mencanangkan MoU antara kedua kementeriaan bisa terelasisi untuk dijadikan landasan kerja sama.