Kontribusi Indonesia dalam Kerjasama Mengatasi Tantangan Dibidang Keamanan Regional Antar Negara-negara di ASEAN dalam Mewujudkan Harapan ASEAN

Kontribusi Indonesia dalam Kerjasama Mengatasi Tantangan Dibidang Keamanan Regional Antar Negara-negara di ASEAN dalam Mewujudkan Harapan ASEAN

Lambang ASEAN | Wikipedia 

#SohIBBerkompetisiArtikel

ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. ASEAN didirikan oleh lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand (ASEAN 5) melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Hingga 2021, ASEAN beranggotakan 10 anggota dengan anggota Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Pada akhir KTT ASEAN 2022, Timor Leste disepakati secara prinsip menjadi anggota ASEAN kesebelas.

Pada ASEAN berdiri tahun 1967, Indonesia tiga kali menjabat sebagai ketua ASEAN yaitu pada tahun 1976, 2003, dan 2011. Indonesia mempunyai peran atau kontribusi yang sangat luar biasa bagus dalam menjaga stabilitas dan keamanan antar negara-negara di ASEAN, dan juga memastikan ASEAN menjadi organisasi yang kuat secara internal, dan dipertimbangkan secara serius oleh dunia Internasional.

Lambang ASEAN | Wikipedia

Lambang ASEAN terdiri dari seikat padi berwarna kuning dengan latar belakang merah dan dikelilingi lingkaran biru dan putih.Lalu dibawah logo padi terdapat tulisan ASEAN berwarna biru.

Mengutip dari laman resmi ASEAN, asean.org, lambang ASEAN mewakili ASEAN yang stabil, damai, bersatu, dan dinamis. Warna lambang biru, merah, putih, dan kuning mewakili warna utama lambang negara semua negara anggota ASEAN. Warna pada lambang ASEAN memiliki arti yang berbeda, diantaranya:
Biru : Melambangkan perdamaian dan stabilitas
Merah : Melambangkan keberanian dan dinamisme
Putih : Melambangkan kesucian
Kuning : Melambangkan kemakmuran

Sementara lambang seikat padi di tengah melambangkan impian para Founding Fathers pendiri ASEAN untuk ASEAN yang terdiri dari semua negara di Asia Tenggara, terikat bersama dalam persahabatan dan solidaritas.
Lalu lingkaran melambangkan kesatuan ASEAN.

Dalam kerjasama mengatasi tantangan dibidang keamanan regional antar negara-negara di ASEAN Indonesia punya kontribusi yang penting yaitu:

1. Isu Laut China Selatan. Indonesia adalah honest broker dan berkontribusi aktif menggulirkan prakarsa dan inovasi berupa berbagai interim measures. Indonesia ikut memainkan kontribusi disepakatinya 2 (dua)interim measures yaitu:
(1)Joint Statement on the Application of CUES dan
(2)Hotline of Communications.
Indonesia berkontribusi aktif dalam proses negosiasi kerangka Code of Conduct (CoC),salah satunya dengan dihasilkannya draft awal kerangka CoC di Bali pada bulan Februari 2017, untuk dikembangkan dalam pertemuan-pertemuan Joint Working Group (JWG) selanjutnya.

Laut China Selatan | Wikipedia

Pada isu Laut China Selatan, Indonesia memiliki kontribusi penting jadi Juru Perdamaian diwilayah Indonesia dapat mengajak peran aktif negara di Asia Tenggara agar tidak terjebak konflik terbuka selain itu China dan juga AS diminta menahan diri untuk tidak terus unjuk kekuatan senjata. Selain itu Indonesia harus menekan PBB agar konflik ini segera diakhiri menjaga Laut China Selatan adalah bagian politik regional Indonesia maka Indonesia harus mengupayakan ketahanan regional dengan politik bebas aktifnya, bebas tidak memihak salah satu negara besar, aktif mengupayakan upaya damai, tidak mudah terprovokasi konflik dan mengedepankan dialog agar situasi kondusif.

Selain itu kerjasama ASEAN dalam bidang pemberantasan terorisme sudah dilakukan sejak kurun waktu yang lama. Pada prosedur utama kerjasama pemberantasan terorisme di ASEAN dilakukan melalui AMMTC dan SOMTC, Indonesia punya kontribusi telah dipercaya menjadi lead shepherd dibidang counter terrorism dan juga menjadi ketua Working Group on Counter Terrorism (WG-CT).
Salah satu capaian kerjasama ASEAN dalam memberantas terrorisme adalah ASEAN Convention on Counter Terrorism (ACCT) yang ditandatangani oleh seluruh Kepala Negara Anggota ASEAN pada KTT ke-12 ASEAN tanggal 13 Januari 2007 di Cebu, Filipina.
Indonesia meratifikasi ACCT melalui UU No. 5 tahun 2012 yang disahkan tanggal 9 April 2012. Pada tahun 2013, seluruh negara ASEAN telah meratifikasi ACCT yang ditandai dengan penyerahan instrumen ratifikasi oleh Laos dan Malaysia pada Sekretariat ASEAN pada bulan Januari 2013.

Stop Narkoba | id.pinterest.com

Dalam peredaran narkoba Indonesia dan negara-negara lainnya di ASEAN melakukan kerjasama interdiksi memberantas peredaran narkoba. AAITF atau ASEAN Airport Interdiction Task Force adalah forum yang terbentuk atas gagasan Indonesia untuk mengimplementasikan kerjasama antar negara ASEAN. Tujuan yang ingin dicapai dari forum adalah membangun jaringan kerjasama dan kolaborasi di antara negara-negara ASEAN dalam bidang interdiksi, khususnya airports interdiction, guna memblokir jaringan peredaran gelap narkoba. Dan juga bertujuan memberikan makna nyata dan aktivitas konkret bagi upaya bersama negara-negara ASEAN dalam mencapai ASEAN Drugs Free 2015, serta membawa manfaat langsung bagi upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia.

Interdiksi sendiri bermakna suatu kegiatan operasi memutus jaringan sindikat narkoba nasional maupun internasional dengan cara mengejar atau menghentikan orang, kapal laut, pesawat terbang atau kendaraan yang diduga membawa narkoba atau prekursor Narkotika, untuk dilakukan penangkapan terhadap tersangka serta penyitaan barang bukti dan asetnya. Indonesia dalam hal ini BNN, memiliki komitmen tinggi dalam mencegah dan memberantas peredaran gelap narkoba, utamanya yang terjadi di wilayah udara, laut, perairan darat, dan lintas batas.Kedepannya Indonesia juga berupaya untuk dapat lebih memaksimalkan keberadaan Satgas Interdiksi, dari 6 (enam) satgas yang telah terbentuk saat ini akan ditingkatkan menjadi enam puluh delapan (68).Keenam satgas yang telah berdiri berada di wilayah Jakarta, Medan, Manado, Bitung, Batam, dan Bali.

Dari banyaknya negara-negara di ASEAN, Indonesia memiliki kemampuan untuk memainkan peran atau kontribusi yang lebih besar dalam membantu mengatasi tantangan keamanan regional, seperti terorisme, perdagangan narkoba, dan konflik Laut China Selatan.