Inovasi dan Pengembangan Model Materi Pembelajaran Bahasa Daerah

Inovasi dan Pengembangan Model Materi Pembelajaran Bahasa Daerah

Kelompok Ilmiah Remaja MAN 2 Padang | Koleksi Penulis

Pengembangan materi adalah sebuah upaya yang dirancang untuk merencanaan, memprediksi dan mempryeksi  proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran.

Perencanaan, perancangan, dan proyeksi tersebut meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

Inovasi dan pengembangan materi yang harus dilakukan untuk pengajaran bahasa daerah adalah pertama memetakan tingkat peserta didik. Jika pembelajar berada pada tingkat dasar, seharusnya materi yang diajarkan adalah pelajaran yang berkaitan dengan pengetahuan dasar tentang kosa kata bahasa daerah.

Sementara itu jika pembelajar berada pada tingkat menengah, atas, atau tinggi (mahasiswa), materi yang diberikan semestinya dibarengi dengan penggunaan media dan teknologi.  Kemudian, perlu juga mengembangkan kemampuan argumentatif pemelajar bukan kemampuan hafalan saja.

Kedua, materi yang diberikan sesuai dengan tingkat pembelajar, ketiga penggunaan teknologi disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar.

Hambatan Pengembangan Materi Pembelajaran

Hambatan dan kesulitan yang mungkin dihadapi untuk melakukan pengembangan dan inovasi model materi pembelajaran, antara lain:

Latar belakang ekonomi dan pendidikan pembelajar

kadang kala inovasi dan pengembangan materi yang kita buat tidak didukung oleh latar belakang ekonomi dan pendidikan dasar pembelajar. Sehingga materi yang seharusnya menginginkan penggunaan perangkat komputer, tetapi karena halangan ekonomi pemelajar tidak bisa menyediakannya.

Latar belakang pembelajar (guru)

Adakalanya, guru yang akan melakukan inovasi dan pengembangan materi tidak berasal dari rumpun bidang ilmu yang sama. Hal ini sering terjadi pada sekolah-sekolah yang hanya memiliki beberapa guru. Sementara pelajaran yang diberikan banyak sehingga setiap guru dituntut untuk mengembangkan bahan ajar yang tidak dikuasainya.

Kurikulum yang sering berganti-ganti tidak pada masanya

 Poin ini juga menjadi halangan karena adakalanya sebuah inivasi dan pengembang baru saja diselesaikan. Bisa jadi, tuntutan kurikulum tidak bisa dilaksanakan karena mata pelajaran atau materi yang dikembangkan dihapus atau diganti dengan yang lainnya.

Ada juga faktor dari pengetahuan dan kemampuan pembelajar, sampai dengan hasil evaluasi yang seringkali hanya dijadikan sebagai catatan dan tidak ditindak lanjuti.

Jenis Inovasi Pengembangan Bidang Bahasa

Jenis inovasi dan pengembangan bidang bahasa yang dapat dilakukan secara perseorangan adalah:

  • Inovasi dalam model penyajian materi. Biasanya model ceramah dengan menukis di papan tulis atau whiteboard, diubah menjadi presentasi.
  • Inovasi dan pengembangan berkaitan dengan bahan ajar. Biasanya hanya berdasarkan buku-buku paket saja. Dalam melakukan pengembangan, ditambahkan dengan artikel-artikel dari jurnal dan sumber-sumber lain.
  • Model penilaian. Jika biasanya dilakukan hanya ketika UTS dan UAS, bisa dikembangkan lebih luas dengan membuat serangkaian model penilaian lain seperti kehadiran, kuis, dan tugas-tugas mandiri lainnya.

Sasaran dari pengembangan model materi pembelajaran bahasa daerah yang sesuai dengan ilmu keguruan bahasa adalah pertama, perlu dirancang kurikulum yang baik untuk pembelajaran bahasa daerah di semua tingkat pendidikan. Kedua, tersedianya bahan dan materi ajar bahasa daerah sesuai dengan tingkat pendidikan.

Ketiga, bahan dan analisis kebutuhan diperlukan dalam inovasi dan pengembangan model materi ajar karena dengan adanya analisis kebutuhan kita dapat. Pendidik perlu menyiapkan materi yang cocok untuk tingkat pemelajar yang  sesuai. Lalu, materi ajar sesuai dengan standar kompetensi setiap tingkat pendidikan.

Inovasi dan pengembangan materi pembelajaran bahasa daerah dapat terwujud sehingga bermanfaat secara akademis. Karena itu, seharusnya memenuhi beberapa kriteria, antara lain:

  • Keunikan bahasa daerah yang akan dikembangkan.
  • Potensi peserta didik yang akan menerima pembelajaran.
  • Capaian yang ingin dicapai hendaknya sesuai tingkat pendidikan.
  • Isi atau konten materi yang menarik dan variatif.

Autentik dalam pembelajaran bahasa adalah aspek penting yang paling penting dan harus diterapkan di dalam kelas. Keaslian ini tidak hanya berkaitan dengan media belajar, baik berupa teks, audio, dan visual. Namun, keautentikan juga berkaitan erat dengan tugas atau aktivitas berbahasa yang dilakukan dalam proses belajar dan mengajar.

Bahasa daerah ketika telah dijadikan sebagai sebuah bidang studi atau mata pelajaran, maka posisi bahasa daerah seharusnya berada pada bahasa kedua.

Dengan memposisikannya secara demikian, maka guru sebagai pengajar bisa melakukan serangkaian kegiatan untuk memaksimalkan sifat-sifat autentik, sehingga capaian pembelajaran dapat diwujudkan