Marak Terjadi Kebakaran, Simak Cara untuk Mencegah dan Menanggulanginya

Marak Terjadi Kebakaran, Simak Cara untuk Mencegah dan Menanggulanginya

Ilustrasi sebuah bencana kebakaran | Pexels: Pixabay

#JadiKontributorJadiInspirator #SobatHebatIndonesiaBaik #BerbagiMenginspirasi

Sadarkah SohIB, kalau beberapa hari belakangan ini sering beredar berita kebakaran? Dan kebakaran itu banyak terjadi di kota-kota besar, khususnya ibukota Jakarta. Beberapa di antaranya, kebakaran pabrik mebel di Kalideres, kebakaran gudang peti kemas di Cilincing, dan kebakaran rumah di kawasan Kramat Jati.

Dilihat dari beberapa sumber, penyebab utama terjadinya kebakaran di kota besar adalah korsleting listrik. Banyaknya pemakaian listrik menjadi faktor pemicunya serta kelalaian manusia sering menjadi faktor pendukungnya, seperti menggunakan alat listrik yang sudah tidak layak, membiarkan puntung rokok yang masih menyala, pembakaran sampah, dan lain-lain.

Berikut ini akan diuraikan beberapa cara untuk mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran.

1. Menggunakan Alat Elektronik dengan Bijak

Matikan alat-alat yang tidak perlu, seperti mematikan lampu di pagi hingga siang hari ketika langit sudah terang dan mematikan televisi yang tidak ditonton.

Saat kalian telah selesai mengisi daya baterai, sebaiknya segera mencabut pengisi daya dari stop kontak. Tidak hanya untuk mencegah terjadinya kebakaran atau korsleting listrik, tetapi hal ini juga merupakan cara yang baik untuk menghemat listrik.

Jangan lupa untuk selalu periksa kabel pada alat-alat listrik. Jika sudah tidak layak, maka jangan gunakan alat tersebut dan segera gantilah kabel dengan yang baru.

2. Hindari Menggunakan Stop Kontak secara Bertumpuk

Banyaknya steker pada stop kontak akan menyebabkan aliran listrik menjadi tinggi karena suhu memanas. Pada saat itulah stop kontak menjadi terbakar dan meleleh, bahkan kabel bisa menjadi hangus. Lebih parahnya lagi, hal tersebut dapat menyebabkan korsleting listrik hingga kebakaran.

Steker yang bertumpuk pada satu stop kontak membahayakan | Unsplash: CovertKit

3.Mengawasi Penggunaan Lilin

Minimalisirlah penggunaan lilin. Usahakan untuk menempatkan lilin yang menyala di atas wadah yang aman, seperti kaca. Jika ada anak kecil di rumah, alangkah baiknya SohIB memastikan keberadaan lilin jauh dari jangkauan anak.

4. Perhatikan Penggunaan Kompor Gas

Pastikan tabung gas dalam keadaan aman dan tidak bocor. Kita juga hendaknya lebih sering membersihkan dapur, seperti membersihkan sisa-sisa minyak di sekitar kompor karena minyak mudah tersulut api. Selain itu, area dapur yang bersih dinilai dapat memperkecil potensi kebakaran.

Area dapur yang bersih dapat meminimalisir terjadinya kebakaran | Unsplash: Clay Elliot

Jauhkan juga alat-alat dapur yang mudah terbakar dari kompor, seperti yang terbuat dari kayu dan plastik. Yang paling penting, jangan lupa mematikan kompor gas ketika selesai digunakan karena sebagian besar kebakaran disebabkan oleh kelalaian manusia.

5. Hindari Membakar Sampah di Sekitar Rumah

Selain menimbulkan gangguan kesehatan, api pembakaran sampah yang semakin besar akan berbahaya jika tertiup angin. Akibatnya partikel-partikel sampah yang terkena percikan api bisa merambat ke bagian lain hingga ikut terbakar.

6. Hindari Tembok Antar Rumah Saling Menempel dan Tidak Berjarak

Kebakaran banyak terjadi di pemukiman rumah yang padat. Berdasarkan informasi dari Merdeka (2022), Harry Purwanto, Komandan Pleton Regu C Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, menyatakan bahwa hal itu terjadi lantaran cepatnya perambatan api akibat bahan bangunan yang mudah terbakar, seperti permukiman semi permanen yang dibangun dengan material kayu serta tidak adanya jarak dari setiap bangunan.

Selain itu, permukiman yang padat dan sempit cenderung menyulitkan akses mobil pemadam kebakaran untuk sampai ke lokasi kebakaran. Petugas pun harus mengulur selang panjang sehingga memerlukan waktu lebih untuk mematikan kobaran api.

7. Memasang Sistem Proteksi Kebakaran Aktif

Gedung bertingkat, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, atau hotel memerlukan sistem ini. Menurut KEPMEN PU No. 10/KPTS/2000 dalam Kowara (2017), sistem proteksi kebakaran aktif adalah sistem perlindungan terhadap kebakaran yang dilaksanakan dengan menggunakan peralatan yang dapat bekerja secara otomatis maupun manual. Sistem proteksi yang dimaksud antara lain alarm, detektor, sprinkler, APAR (alat pemadam api ringan), dan fire hydrant.

Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa setiap orang di dalam gedung mengetahui jalur evakuasi dan posisi tangga darurat.

Lantas, apa yang dapat dilakukan jika kebakaran sedang terjadi?

1. Jika terjadi kebakaran pada kompor:

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menutup sumber api dengan kain yang telah dibasahi karena kain basah akan menghambat oksigen sehingga api dapat padam.

Sebaliknya, jangan langsung menyiram sumbernya dengan air, terutama jika terdapat minyak di dalamnya. SohIB tau gak kenapa sih, sumber api tidak boleh disiram air? Sebab, air tidak dapat menyatu dengan minyak. Oleh karena itu, jika hal tersebut dilakukan, maka kobaran api itu bisa menyebar. Bahaya kan?

2. Jika terjadi korsleting listrik:

Hal yang wajib dilakukan jika terjadi korsleting listrik adalah mematikan aliran arus listrik total dengan menggeser saklar MCB (Miniature Circuit Breaker) on ke off. Dengan begitu, aliran listrik tidak akan terhubung pada perangkat elektronik atau instalasi listrik di rumah.

3. Kebakaran di salah satu ruangan:

Tutuplah pintu ruangan yang kebakaran. Hal ini bertujuan supaya api tidak cepat menyebar ke ruangan lain. Sebelum membuka pintu, hendaknya raba dahulu permukaan pintu. Jika panas, maka jangan dibuka karena kemungkinan apinya sudah sampai di balik pintu.

Selanjutnya, jika sudah terlalu banyak asap di atas udara, maka merangkak adalah cara terbaik untuk menghindari banyaknya asap yang terhirup.

4. Hubungi pemadam kebakaran:

Pertama-tama, mintalah bantuan orang lain dengan lokasi terdekat, seperti keluarga atau tetangga. Namun, apabila kebakaran yang terjadi sudah cukup besar dan sulit dipadamkan, maka sebaiknya kalian menghubungi pihak pemadam kebakaran.

Petugas pemadam kebakaran memadamkan api | Unsplash: Daniel Tausis

Itulah beberapa cara yang dapat kalian terapkan untuk mencegah dan dapat menanggulangi kebakaran. Jangan lalai dan selalu waspada ya, SohIB! Semoga informasi ini bermanfaat.

 

Referensi: 

  • Kowara, R. A. (2017). Analisis Sistem Proteksi Kebakaran Sebagai Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan Kebakaran. JMK Yayasan RS Dr.Soetomo, 3 (1), 70-85.
  • Merdeka. (2022). Kenapa Permukiman Padat Penduduk Rawan Kebakaran. Diakses pada 8 Agustus 2023 dari https://www.merdeka.com/jakarta/kenapa-permukiman-padat-penduduk-rawan-kebakaran.html
  • Inscom. (2021). Bahaya Menumpuk Steker. Diakses pada 8 Agustus 2023 dari https://www.inscom.co.id/bahaya-menumpuk-steker/
  • Damkar. (2019). Bahaya Kebakaran di Rumah dan Langkah Evakuasi Saat Terjadi Kebakaran. Diakses pada 9 Agustus 2023 dari https://satpolpp.slemankab.go.id/bahaya-kebakaran-di-rumah-dan-langkah-evakuasi-saat-terjadi-kebakaran/