Bijak Menanggapi Informasi di Tengah Pesta Demokrasi

Bijak Menanggapi Informasi di Tengah Pesta Demokrasi

media sosial | sumber : sampoerna university

#SohIBBerkompetisiArtikel

Siapa yang tidak mengenal media sosial?

Menurut data We Are Social & Hootsuite, 4,76 miliar pengguna media sosial dari total populasi penduduk di dunia. Lebih lanjut, sekitar 167 juta penduduk Indonesia jumlah pengguna aktif media sosial pada Januari 2023. Jumlah tersebut sama dengan 60,4% dari total populasi negeri. Selain itu, 83,2% alasan utama masyarakat Indonesia mengakses media sosial ialah untuk menemukan informasi terbaru.

Alasan Utama Masyarakat Indonesia Menggunakan Media Sosial | Goodstats (Populix)

Layaknya dua mata pisau, media sosial merupakan sarana komunikasi digital yang memiliki dua sisi. Dari sisi positif, dapat mempercepat distribusi informasi secara real time dan akurat. Namun disisi lain dapat menimbulkan dampak negatif berupa penyebaran ideologi radikal, pornografi, ujaran kebencian, perdagangan narkoba, organized crime, dan berbagai aktivitas destruktif lainnya. Tindakan tersebut dapat mengakibatkan perpecahan antar masyarakat.

Saat ini, seseorang bisa menggunakan medsos tidak hanya sekedar menyapa kerabat, mempromosikan produk/bisnis, menyebar informasi bahkan kampanye dengan tujuan meningkatkan elektabilitas politik. Sehingga, informasi yang diperoleh pun sangat beragam.

Ditengah ajang kontestasi politik, media sosial dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk menarik perhatian masyarakat. Penyalahgunaan ini memiliki banyak bentuk seperti hoax, mis-information, dis-information, mal-information, hate spin, dan lainnya yang digunakan sebagai propaganda untuk memprovokasi masyarakat agar terpengaruh sesuai dengan konten berita. Bahkan, fenomena post-truth dirasa masih mengintai laman konten media sosial. Diperparah dengan kehadiran akun palsu juga membanjiri komentar di konten tersebut untuk mengiring opini masyarakat.

Perbedaan Fake News | Asean Foundation Digital Literacy 101 (aseanfoundation.org)

Menjelang masa pesta demokrasi tahun 2024, pentingnya untuk melakukan filtrasi terhadap sajian informasi dalam media sosial. Hal ini berguna untuk menjaga iklim bermedia sosial di lingkungan masyarakat. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk memitigasi hoax politik ialah :

  1. Meningkatkan literasi masyarakat dengan turut serta melibatkan peran aktif pemerintah, pemuka agama, komunitas dan stakeholder lainnya. Era digital harus diperkaya dengan pengguna yang cerdas pula, peran serta pemerintah serta lembaga negara akan sangat membantu masyarakat memperoleh informasi yang faktual. Ketika mendapat informasi ada baiknya masyarakat mempertanyakan kebenarannya terlebih dahulu kepada pihak terkait.
  1. Memfasilitasi akses masyarakat untuk menjangkau informasi yang benar atas isu hoax di tengah masyarakat . Tidak seluruh lapisan masyarakat memiliki literasi digital yang baik ketika menerima informasi. Karena problem yang ada di masyarakat ialah bukan pada bagaimana mendapat berita melainkan kurangnya kemampuan untuk mencerna informasi yang benar. 
  1. Selektif dalam menyebarkan informasi di sosial media. Tidak sedikit akun jurnalis hingga akun lambe turah menciptakan audience framing yang didesain untuk mempermainkan emosional masyarakat. Disini para pengguna medsos harus cerdas dalam mengelola emosi agar tidak mudah tersulut atau bahkan menambahkan komentar negatif terhadap konten terkait.
  1. Memperkaya edukasi kepada masyarakat terhadap sistem hukum yang berlaku bagi penyebarnya. Pentingnya edukasi mengenai hukum yang berlaku agar meminimalisir maraknya akun penipu maupun akun yang bertujuan menggiring opini masyarakat.

Untuk itu, ada beberapa langkah yang dapat diikuti oleh pengguna medsos Indonesia untuk dapat merespon sebuah informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya:

  1. Teliti dan hati-hati dalam membaca konten dengan judul yang provokatif
  2. Jangan sentimen dalam menanggapi sebuah informasi
  3. Jangan langsung menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya
  4. Cermati alamat situs internet atau website
  5. Periksa dengan teliti kebenaran informasi dari sumber terpercaya
  6. Pastikan orisinalitas video atau foto
Media Sosial di tengah masa pesta demokrasi | hindsoft technology (hindsoft.com)

Pemilu merupakan pesta demokrasi yang rutin diadakan secara berkala untuk menemukan sosok pemimpin yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di negeri ini. Kehadiran media sosial seharusnya membantu kita untuk berpartisipasi dengan menebar segala informasi baik guna mendukung pelaksanaan pemilu dengan baik. Pentingnya mewujudkan pemilu yang bersih agar dapat melahirkan pemimpin yang jujur dan adil. Sehingga siapapun yang mencederai esensi dari pesta demokrasi akan berdampak bagi Indonesia di masa mendatang.