Artificial Intelligence, Mempermudah atau Malah Membuat Susah?

Artificial Intelligence, Mempermudah atau Malah Membuat Susah?

Ilustrasi Robot dan Manusia yang Hidup Berdampingan | Freepik.com

Kemajuan teknologi yang semakin pesat turut berdampak pada kehidupan manusia. Para peneliti dan pengembang teknologi berlomba-lomba membuat inovasi baru untuk mempermudah kehidupan manusia dengan menciptakan berbagai produk teknologi. 

SohIB pasti sudah sering mendengar istilah AI atau Artificial Intelligence, bukan? AI juga menjadi salah satu produk hasil kemajuan teknologi di dunia yang saat ini sangat masif digunakan. Berbagai bidang sudah memanfaatkan teknologi ini untuk membantu pekerjaan mereka.

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, AI merupakan sebuah program yang dirancang untuk meniru kecerdasan manusia. AI juga memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan, logika, dan berbagai karakteristik kecerdasan yang lumrah ada pada manusia.

AI dikenalkan oleh seorang ilmuwan bernama John McCarthy pada tahun 1956. Namun, jauh sebelumnya, para ilmuwan terdahulu sudah membuat konsep kecerdasan buatan ini, loh, SohIB! Hingga saat ini, para ahli terus memantau dan meneliti kecerdasan buatan yang digadang-gadang akan menggantikan banyak pekerjaan manusia di masa mendatang.

Kehadiran AI dalam kehidupan manusia di era modern ini tentu saja sangat membantu dan mempermudah segala pekerjaan. AI juga dapat membuat pekerjaan manusia jauh menjadi lebih efektif dan efisien. Namun, apakah teknologi ini benar-benar membantu kehidupan kita sepenuhnya?

Realitanya, saat ini banyak sekali platform yang sudah menggunakan bantuan AI untuk membantu sistem pengoperasian mereka. SohIB pasti sudah sangat familiar dengan aplikasi asisten virtual yang ada di ponsel, seperti Siri dan Google, kan?

Teknologi ini mampu mendeteksi dan mengumpulkan informasi dari kegiatan kamu, bahkan uniknya, asisten virtual ini bisa memberikan rekomendasi kegiatan yang bisa SohIB lakukan. Keren, ya!

Dunia pendidikan juga pernah ramai karena banyak siswa yang menggunakan ChatGPT untuk membantu menyelesaikan tugas sekolah mereka. Bahkan ada juga mahasiswa yang menggunakan fitur AI ini untuk membantu mengerjakan tugas akhir mereka. Guru pun tak ketinggalan turut menggunakan ‘robot internet’ cerdas ini untuk membantu membuat administrasi perangkat pembelajaran dan lainnya.

Tidak dapat dipungkiri, penggunaan AI di berbagai sektor mulai dari pendidikan, ekonomi, kuliner, pertanian, bahkan di bidang kedokteran memang sangat membantu kehidupan manusia. Tentu saja hal ini mempunyai dampak positif yang dapat membantu mengoptimalkan pekerjaan manusia, terutama di bidang yang mempunyai pola kerja repetitif.

AI juga dengan mudahnya membantu manusia tanpa mengganggu produktivitas. Sistem yang seperti robot mesin membuat AI tidak memerlukan waktu untuk beristirahat seperti halnya manusia. Teknologi tersebut dapat membantu berbagai macam hal tanpa waktu yang terbatas. Tidak heran jika semakin banyak sektor pekerjaan di dunia yang menggunakan bantuan kecerdasan buatan dalam kesehariannya.

Namun, di balik gemerlap mudahnya akses dan manfaat baik yang diperoleh, teknologi cerdas ini juga menyimpan bahaya yang memungkinkan untuk mengancam manusia di masa depan. Dampak negatif AI bahkan mulai dirasakan sekarang, seperti maraknya kasus phising atau penipuan via daring.

Ilustrasi Kejahatan Siber dengan Teknologi AI | Freepik.com

SohIB, manusia di era modern ini sudah semakin pintar, begitu pula saat mereka memanfaatkan teknologi ini. Akan selalu ada pembaruan teknologi yang diharapkan dapat membantu manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya. Sayangnya, banyak oknum yang justru menggunakan teknologi cerdas ini untuk mengincar privasi orang lain atau bahkan menyebarkan berita-berita hoaks.

Dikutip dari laman resmi Kominfo, pemanfaatan AI sangat berpotensi menimbulkan beberapa isu, seperti misinformasi berita, perlindungan hak cipta, sampai hal-hal yang berhubungan dengan nilai kemanusiaan.

Saat ini, banyak juga loh, SohIB, data-data, gambar, bahkan suara orang yang diambil dan dimodifikasi untuk melakukan penipuan. Hal ini membuat Kominfo juga sedang mengkaji dan mencoba membuat regulasi kebutuhan pengaturan AI agar tidak semakin disalahgunakan ke depannya.

Segala macam pembaruan di dunia ini pasti mempunyai dampak baik dan buruk. SohIB hanya perlu memilah dan menggunakan inovasi ini dengan bijak. Gunakan teknologi cerdas ini dengan baik dan benar. SohIB juga perlu menghindari ancaman siber dengan tidak mengunggah data diri seperti nomor kependudukan dan lainnya.

Nah, SohIB, manfaatkan AI dengan baik untuk membantu pekerjaan kamu, ya! Jangan sampai kecerdasan buatan menjadi musuh dan boomerang karena kamu kurang bijak dalam menggunakannya.