Mengenal Industri 4.0 dan Society 5.0, Apakah Saling Berkaitan?

Mengenal Industri 4.0 dan Society 5.0, Apakah Saling Berkaitan?

Industri 4.0 dan Society 5.0 | Sumber : Canva Pro/ Ria Megasari

SohIB, istilah “Revolusi Industri 4.0” pasti sudah tidak asing lagi untuk didengar. Biasanya orang-orang menggunakan istilah ini setiap mengadakan acara yang bertemakan teknologi dan masa depan. Indonesia berusaha mencapai posisi sepuluh besar perekonomian dunia pada tahun 2030 melalui program revolusi Industri 4.0.

Sampai saat ini, sudah ada pembicaraan mengenai Society 5.0 yang mulai populer sejak diperkenalkan oleh pemerintah Jepang. Society 5.0 diharapkan dapat menjawab berbagai tantangan dan permasalahan sosial di era revolusi Industri 4.0 yang berorientasi pada teknologi.

Industri 4.0 dan Society 5.0 merupakan salah satu fenomena yang mengarah pada perubahan di era digital. Keduanya adalah tren utama yang terjadi berdampingan. Masih ada sebagian dari kita yang terkadang bingung antara Industri 4.0 dan Society 5.0. Banyak yang berpendapat bahwa Society 5.0 adalah kelanjutan dari revolusi Industri 4.0, sehingga hal tersebut menjadi pandangan yang umum.

Oleh karena itu, apa yang dimaksud dengan Industri 4.0 dan Society 5.0? Apakah kedua tren ini saling terkait? Inilah beberapa hal yang dapat SohIB pelajari dari perbedaan antara dua kejadian yang sedang berlangsung ini.

Pengertian Industri 4.0 dan Penerapannya

Industri 4.0
Industri 4.0 | Sumber : Canva Pro/ Ria Megasari

Industri 4.0 mengacu pada revolusi industri keempat yang sedang berlangsung saat ini, ditandai dengan munculnya teknologi digital seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Robotika, dan Big Data untuk mendorong produktivitas, efisiensi, dan efektivitas dalam meningkatkan berbagai sektor industri melalui optimasi proses dan quality control.

Dengan mengutamakan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan di dunia digital, seperti analisis data, bahasa pemrograman dan kemampuan menggunakan perangkat internet. Sumber daya manusia seperti pakar teknis, analis data, dan insinyur dibutuhkan di Industri 4.0. Contoh Industri 4.0 yang diterapkan di Indonesia:

  • Kebijakan E-Smart untuk usaha kecil dan menengah (IKM) dengan tujuan memudahkan pelaku usaha dalam mempromosikan produk di platform digital.
  • Beberapa perusahaan manufaktur seperti PT Astra Honda Motor menerapkan otomasi robotik dalam proses produksi sepeda motor dan PT United Tractors Tbk menggunakan teknologi IoT untuk memantau dan merawat alat berat.
  • Adanya program pembayaran nontunai, penggunaan teknologi digital di bidang perpajakan (e-Filing dan e-Billing) dan layanan administrasi online seperti Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU) dan Sistem Informasi Pangan (SIPAN).

Pengertian Society 5.0 dan Penerapannya

Society 5.0
Society 5.0 | Sumber : Canva Pro/ Ria Megasari

Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang mengusung gagasan teknologi digital dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup, memecahkan masalah dan mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Dengan mengutamakan kolaborasi antara manusia dan mesin, memungkinkan manusia bekerja berdampingan dengan mesin dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi, kolaborasi, kustomisasi, dan efisiensi.

Sumber daya manusia yang dibutuhkan di era Society 5.0 adalah pekerja dengan keterampilan manajemen, perencanaan, dan kreativitas, seperti pakar desain pengalaman pengguna (user interface), pakar keamanan siber, serta pakar robotika dan otomasi. Contoh Society 5.0 yang diterapkan di Indonesia:

  • Jakarta Smart City, yang bertujuan mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pengelolaan kota, sistem transportasi, pengelolaan limbah, monitoring keamanan, dan layanan publik.
  • Beberapa sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia telah mengadopsi teknologi seperti e-learning, penggunaan platform pembelajaran online dan sistem pembelajaran adaptif berbasis kecerdasan buatan.
  • Teknologi telemedicine yang memungkinkan konsultasi jarak jauh dengan dokter melalui konferensi video, penggunaan big data dan analitik untuk memantau kesehatan masyarakat, dan pengembangan perangkat seluler untuk memantau fasilitas kesehatan individu.

Industri 4.0 dan Society 5.0, Apakah Saling Berkaitan?

Keterkaitan Industri 4.0 dan Society 5.0
 Keterkaitan Industri 4.0 dan Society 5.0 | Sumber : Canva Pro/ Ria Megasari

Secara umum, Industri 4.0 dan Society 5.0 memiliki prioritas yang berbeda. Industri 4.0 berfokus pada pengembangan industri untuk menggunakan teknologi guna mempermudah kehidupan masyarakat, sedangkan Society 5.0 berfokus pada penggunaan teknologi namun tetap mengandalkan manusia sebagai pemeran utamanya.

Meskipun memiliki fokus yang berbeda, Industri 4.0 dan Society 5.0 saling terkait dan melengkapi satu sama lain dalam hal perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Industri 4.0 menyediakan landasan teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi dan mempercepat transisi menuju Society 5.0 di mana teknologi digunakan secara menyeluruh untuk mencapai kemajuan sosial dan kualitas hidup yang lebih baik. Keduanya dapat dilihat sebagai tahapan perkembangan yang saling berkaitan.

Dapat disimpulkan bahwa Industri 4.0 dan Society 5.0 adalah dua gagasan yang saling mendukung dalam perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Industri 4.0 berperan penting dalam mendorong kemajuan Society 5.0 dengan memanfaatkan teknologi digital dan otomasi di sektor industri guna menciptakan produk dan layanan yang lebih berkelanjutan serta mudah dijangkau oleh masyarakat.

Tentunya, terdapat tantangan dan risiko yang harus dihadapi untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara Industri 4.0 dan Society 5.0. Contohnya, risiko pengangguran akibat otomatisasi produksi atau bahaya terkait privasi dan keamanan data ketika menggunakan teknologi canggih.

Karena itu, diperlukan perencanaan dan pengelolaan yang efektif agar teknologi tersebut dapat dimanfaatkan secara positif dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Meskipun terdapat kemajuan teknologi dan industri yang pesat, sebagai manusia, kita tetap perlu menjaga sifat kemanusiaan kita. Kita perlu terus berkomunikasi dan menjalin hubungan interpersonal yang berarti sebagai makhluk sosial yang utuh.