Mengedukasi Masyarakat Indonesia Agar Terhindar Dari Hoaks Pemilu 2024

Mengedukasi Masyarakat Indonesia Agar Terhindar Dari Hoaks Pemilu 2024

Sumber: Desk with laptop fake news | freepik.com

#SohiBBerkompetisiArtikel

Menjelang pemilu 2024 bakal banyak hoaks yang berkembang di tengah masyarakat Indonesia terutama melalui media sosial. Media sosial merupakan salah satu cara untuk menyebarkan berbagai macam informasi, benar atau salah, bohong maupun jujur. Berita hoaks menjadi penyebaran informasi yang harus di antisipasi maupun dihindari oleh masyarakat. Sebab, dampaknya dapat mengakibatkan perpecahan antarmasyarakat di negara Indonesia. Di kutip (https://www.kominfo.go.id/content/detail/21876/kominfo-temukan-3356-hoaks-terbanyak-saat-pemilu-2019/0/berita_satker), pada saat pemilu tahun 2019 Kementerian komunikasi dan informatika berhasil menulusuri berita hoaks pemilu berjumlah 3.356 hoaks. Di kutip ( https://www.kominfo.go.id/content/detail/18231/pemilu-2019-dalam-pusaran-hoaks-bukti-lemahnya-literasi-digital/0/sorotan_media), Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maasachusetts Institute of Technology (MIT), ternyata hoaks menyebar lebih cepat dari pada berita yang benar hal ini mungkin dipengaruhi oleh rendahnya tingkat literasi masyarkat terutama literasi digital. Di kutip dari (https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/3341/kemendikbudristek-harap-skor-pisa-indonesia-segera-membaik.html), Hasil laporan Programmer for international student assessment (PISA) ditahun 2018 tentang kemampuan anak-anak Indonesia di bidang membaca berada di urutan ke 74. Sedangkan UNSECO menyebutkan minat baca orang Indonesia hanya 0,001 persen artinya, jikada 1.000 orang Indonesia berkumpul hanya 1 orang yang rajin membaca. (https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-malas-baca-tapi-cerewet-di-medsos/0/sorotan_media#:~:text=Fakta%20pertama%2C%20UNESCO%20menyebutkan%20Indonesia,1%20orang%20yang%20rajin%20membaca!)

Sumber : Business people working togther | freepik.com

Di kutip dari (https://www.tvonenews.com/berita/nasional/93428-polri-kpu-bawaslu-kpi-dan-dewan-pers-bertemu-bahas-pencegahan-berita-hoax-jelang-pemilu-2024?page=all), Pihak KPU, Bawaslu, KPI, PWI, Dewan Pers, dan Polri menggelar rapat koordinasi terkait dengan pencegahan berita hoaks jelang pemilu 2024. Rapat digelar di gedung Dewan Pers Jakarta pada Selasa tanggal 10 Januari 2023. Dalam rapat terebut, Polri yang diwakilan oleh mantan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menuturkan, berdasarkan riset dari Kominfo, jelang tahun politik 2024,penyebaran hoaks semakin banyak di media sosial. Pihak Polri menyadari bahwa hoaks bisa menghancurkan kepercayaan masyarakat pada pemilu. Apabila hoaks tidak dicegah maka akan berbahaya karena dapat memicu golongan putih akibatnya pemilu bisa terancam gagal. Maka dari itu masyarakat harus bisa membedakan mana berita yang benar dan palsu agar terhidar dari berita hoaks.

Agar masyarakat Indonesia mengetahui mana berita yang palsu maka saya akan memberikan ciri-ciri mengetahui berita hoaks  :

            Ciri-ciri yang pertama

  1. Ketidakrelevanan atau ketidakkonsistenan dengan fakta yang terverifikasi.

Berita hoaks seringkali mengandung informasi yang tidak relevan dengan peristiwa yang sebenarnya atau bertentangan dengan fakta yang sudah dikonfirmasi.

Ciri-ciri yang ke dua

  1. Sumber yang tidak jelas.

Berita hoaks seringkali tidak mencantumkan sumber yang jelas / menggunakan sumber anonim sebagai alasan untuk menyembunyikan kebenaran.

Ciri-ciri yang ke tiga

  1. Kekurangan data.

Berita hoaks cenderung menyajikan informasi yang tidak seimbang atau hanya menyajikan satu sisi dari cerita tanpa memberikan data yang lengkap.

            Ciri-ciri yang ke empat

  1. Penggunaan judul yang sensasional.

Berita hoaks seringkali menggunakan judul yang menarik dan sensasional untuk menarik perhatian masyarakat agar membacanya tanpa mempedulikankebenaran informasi yang disampaikan.

Ciri-ciri ke lima

  1. Tidak adanya sumber resmi.

Berita hoaks seringkali tidak didukung oleh sumber resmi yang dapat diverifikasi. Selain itu, berita hoaks juga sering kali diulang-ulang oleh banyak orang tanpa memeriksa kebenarannya.

            Ciri-ciri ke enam

  1. Kesalahaan tata Bahasa atau ejaan

Berita hoaks seringkali mengandung kesalahan tata Bahasa, ejaan yang buruk, atau tanda-tanda lain yan tidak sesuai dengan aturan penulisan.

            Dari enam ciri-ciri yang disebut kiranya masyarakat Indonesia telah mengatahui bagaimana cara mengidentifikasi berita yang benar dan berita yang palsu. Sehingga masyarakat Indonesia nantinya dapat terhindar dari berita hoax pemilu 2024.

            Agar kita dapat mengantisipasi berita hoaks pemilu 2024 yang beredar saya akan memberikan tips bagaiman cara kita mencegah beredarnya berita hoaks pemilu 2024.

Sumber: Stop fake news| freepik.com

Ada beberapa tips cara mencegahnya :

  1. Pahami sumber informasi yang dapat dipercaya.

Masyarakat perlu memahami pentingnya memverifikasi sumber informasi sebelum mempercayainya. Berita dari media terpercaya atau sumber resmi seperti situs web Kominfo, Komisi Pemilihan Umum (KPU), TVRI, RRI, dan Lembaga negara lainnya maupun Lembaga media non pemerintah yang dapat dipercaya.

  1. Kenali ciri-ciri hoaks.

Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri umum hoaks, seperti judul yang menarik, informasi yang tidak jelas asal-usulnya, tautan yang mengarah ke situs yang tidak terpercaya, dan ketidakkonsistenan dengan fakata yang sudah terverifikasi.

  1. Verivikasi informasi sebelum menyebarkannya.

Sebelum menyebarkan informasi terkait pemilu, penting untuk memverifikasinya terlebih dahulu. Periksa kebenaran informasi dengan membandingkan sumber yang berbeda dan mencari konfirmasi dari Lembaga yang berwenang, seperti KPU atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

  1. Edukasi diri tentang proses pemilu.

Mayarakat perlu memahami proses pemilu secara menyeluruh, termasuk tahapan-tahapannya dan mekanisme yang digunakan. Dengan memahami proses ini, masyarakat akan lebih kritis terhadap informasi yang tidak sesuai  atau bertentangan dengan mekanisme pemilu yang sebenarnya.

  1. Laporan hoaks yang ditemui.

Jika menemukan hoaks terkait pemilu, penting untuk melaporkannya kepada pihak yang berwenang, seperti KPU/ Bawaslu. Dengan melaporkan hoaks, kita dapat membantu mencegah penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi hasil pemilu.

Menghindari hoaks dalam pemilu 2024 adalah tanggung jawab bersama masyarakat Indonesia. Dengan memahami sumber informasi yang dapat dipercaya, mengenali ciri-ciri hoaks, memverifikasi informasi, dan melaporkan hoaks yang ditemui, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melawan penyebaran hoaks dan menjaga integritas pemilu.