Korelasi Antara Tech Savvy dengan Kebangkitan Ekonomi di Seluruh Penjuru Negeri

Korelasi Antara Tech Savvy dengan Kebangkitan Ekonomi di Seluruh Penjuru Negeri

Ilustrasi perencanaan digital marketing | pexels (Mikael Blomkvist)

#SohIBBerkompetisiArtikel

Masih teringat jelas dalam benak kita betapa dahsyatnya pandemi covid-19 yang melanda seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Setiap aspek dan sendi-sendi kehidupan individu bahkan negara terkena dampaknya. Kesehatan menjadi ‘harta’ yang paling mahal dan paling berharga dimana sebelum pandemi kita lalai dan kurang mensyukurinya. Setelah pandemi terjadi akhirnya kita paham tentang pentingnya arti menyapa, “Hai, apa kabar? sehat kan?” .

Segala macam aktifitas manusia sebagai makhluk sosial berhenti total, ekonomi nasional bukannya bertumbuh malam dalam posisi minus. Aktifitas ekonomi dan sosial tatap muka ditiadakan, pendidikan pun berada dalam ketidakpastian. Tapi saya tetap yakin dan percaya bahwa dibalik kesulitan pasti akan ada jalan keluar dan kemudahan. Ternyata hal tersebut memanglah benar, Indonesia mampu bangkit, pulih dan tumbuh melebihi apa yang diharapkan.

Teknologi, lagi-lagi menjadi penyelamat berbagai permasalahan yang terjadi bahkan sampai detik ini. Pendidikan, ekonomi dan sektornya lainnya terbantu dengan adanya kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Berawal dari pandemi, berbagai peluang bisnis digital makin banyak ditemukan. Kemampuan masyarakat dalam memahami teknologi modern secara luas terutama komputer dan internet menjadi sebuah keniscayaan. Itulah tech savvy, skill multifungsi yang erat kaitannya dengan generasi milenial dan generasi z.

Tech savvy bukan hanya sekedar paham cara menggunakan perangkat teknologi, seperti mahir menggunakan facebook, twitter, instagram, tiktok dan aplikasi lainnya. Lebih daripada itu tech savvy adalah keahlian memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang spesifik dan memiliki nilai jual yang tinggi (value). Sebagai contoh SEO specialist, video editor, content creator, programmer, web developer dan banyak lagi keahlian hi-tech lainnya.

 Tech savvy menjadi kunci

Ilustrasi digital marketing | freepik (vectorpouch)
Ilustrasi digital marketing | freepik (vectorpouch)

Indeks Pembangunan TIK Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang positif. Menurut Indonesia Baik, Indeks Pembangun TIK Indonesia pada tahun 2021 meningkat 0,17 poin dari 5,59 pada 2020 menjadi 5,76. Hal ini tentunya tak lepas seiring meningkatnya keahlian TIK para pengguna, akses dan infrastruktur yang memadai dan tentunya penggunaan perangkat TIK itu sendiri. Kemampuan masyarakat dalam memahami dan menggunakan smartphone secara otodidak juga sangat membantu peningkatan Indeks Pembangunan TIK di Indonesia.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam hasil surveynya periode 2022-2023 mengungkap bahwa pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta jiwa. Ada peningkatan penetrasi internet sebesar 1,17 persen. Hal ini disebabkan internet yang seakan menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat.

Data diatas menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mampu adaptif dengan perkembangan tren teknologi dan mampu memanfaatkannya dengan baik. Waktu dan tempat bukan lagi menjadi hambatan, digitalisasi yang semakin masif berperan meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat daerah. Menjamurnya marketplace (online shop), e-commerce bahkan social commerce menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM di daerah untuk naik kelas. Untuk itu tech savvy menjadi kunci penting meraih ‘cuan’.

 Potensi Ekonomi terbuka lebar

Ilustrasi digital marketing planning | freepik (rawpixel.com)
Ilustrasi digital marketing planning | freepik (rawpixel.com)

Seperti yang kita ketahui bahwa UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah) menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Menurut data Kementerian Koperasi & UKM periode 2018-2019 mencatat bahwa 99% pangsa pasar (market share) terbesar di Indonesia didominasi oleh UMKM. Jumlahnya tak tanggung-tanggung sebesar 65 juta lebih pelaku UMKM. Lebih daripada itu UMKM juga berperan menyerap tenaga kerja lebih dari 119 juta dengan persentase hampir 97% dari total tenaga kerja Indonesia. Statistik ini menunjukkan bahwa UMKM yang ada di seluruh Indonesia menjadi tiang penyangga ekonomi nasional.

Teknologi digital yang semakin maju merangsang kreatifitas masyarakat daerah untuk berusaha dan memanfaatkannya untuk meraih keuntungan ekonomi. Beberapa manfaat penting teknologi digital bagi potensi daerah yaitu:

  1. Mempermudah ekspansi jaringan pemasaran

Waktu dan tempat bukan lagi menjadi masalah, dengan perantara marketplace penjual yang berada di ujung timur sekalipun dan berinteraksi dan bertransaksi dengan pembeli yang ada di ujung barat. Digitalisasi semakin mempermudah penjual dalam memasarkan dan memperluas produknya. Bukan hanya di Indonesia, bahkan dengan teknologi digital UMKM dapat menjangkau konsumen yang ada di seluruh dunia. Keren kan?

  1. Menciptakan banyak lapangan kerja baru

Multiple effect dari digitalisasi yang semakin merajalela adalah terciptanya banyak lapangan kerja baru. Menjadi pengusaha bukan lagi sebuah mimpi, UMKM sudah pasti menjadi bisnis yang menggiurkan karena teknologi digital marketing yang mendukungnya. Semua dapat dengan mudah meraih keuntungan hanya dengan bermodalkan koneksi internet dan smartphone-nya. Selebgram sebagai salah satu contoh kecilnya, itu belum termasuk pekerjaan digital lainnya seperti youtuber, tiktoker dan lainnya.  

  1. Meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah

Kegiatan ekonomi digital sudah pasti memberikan dampak ekonomi yang signifikan, roda ekonomi berputar dengan cepat seakan tak ada habisnya. Ini semua berkat digitalisasi bisnis dan semakin kreatifnya masayarakat dalam memanfaatkan teknologi untuk meraih keuntungan.

  1. Sistem pembayaran yang makin fleksibel

Teknologi mendorong sistem pembayaran yang lebih praktis dan fleksibel. Sistem pembayaran non-tunai (cashless)  kini menjadi tren dikalangan anak muda. Entah itu transfer, e-wallet atau e-payment dianggap lebih praktis dan memudahkan konsumen dalam proses transaksi. Namun bukan hanya itu, COD (Cash on Delivery) dapat menjadi alternatif yang semakin melengkapi sistem pembayaran di era digital.

Terakhir, dengan kemajuan teknologi banyak sekali potensi ekonomi yang bisa diraih. Tech savvy akan menjadi syarat mutlak untuk meraih keuntungan ekonomi baik di masa kini hingga masa yang akan datang.