Kekuatan Tren Viral dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata Daerah

Kekuatan Tren Viral dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata Daerah

Kekuatan Tren Viral dalam Meningkatkan Sektor Pariwisata Daerah Photo by Carol Magalhães on Unsplash

#SohIBBerkompetisiArtikel

Perkembangan teknologi semakin pesat dan telah merambah hampir semua lapisan dan golongan masyarakat. Seiring perkembangan zaman, adanya kebebasan dalam mengakses internet juga memudahkan masyarakat dalam mengakses media sosial, dan tentunya dengan adanya fitur (Facebook, Youtube, Instagram, Tik Tok, Twitter, Wiki, Forum dan lainnya) semakin mempermudah orang-orang dalam mencari informasi apapun dan berinteraksi melalui media maya dengan siapun dan kapapun.

Photo by Alexander Shatov on Unsplash

Jumlah pengguna internet Indonesia di awal 2023 mencapai 212,9 juta. Angka tersebut mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Berdasarkan data yang dirilis We Are Social menyebutkan total populasi Indonesia 276,4 juta, di mana 49,7 persen perempuan dan 50,3% pria pada Januari 2023. Jika dilihat dari pengguna internet, penduduk Indonesia yang berselancar di dunia maya itu ada 212,9 juta pengguna yang mana itu mengalami kenaikan 5,2% atau 10 juta dari 2022.  Berbicara mengenai perangkat untuk internetan, orang Indonesia masih dominan dilakukan lewat gadget dengan rata-rata waktu 4 jam 53 menit.

Kalau menggunakan perangkat komputer dan tablet hanya 2 jam 49 menit. Khusus untuk media sosial di Indonesia, We Are Social mengungkapkan penggunanya sampai di angka 167 juta atau 60,4% masyarakat main Facebook, Instagram, TikTok, dan lainnya Dengan pertumbuhan yang begitu pesat, tak hanya manfaat yang didapat, tentu banyak pula masalah yang muncul dari banyaknya pengguna media sosial. Secara lebih lanjut, yang ingin saya bahas mengenai fenomena viralisasi sesuatu melalui media sosial dalam meningkatkan sektor pariwisata daerah.

Photo by Carol Magalhães on Unsplash

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), viral memiliki arti bersifat menyebar luas dan cepat seperti virus. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa viralisasi sendiri adalah kegiatan menyebarkan suatu pesan secara luas dan cepat melalui media daring. Munculnya media sosial memudahkan penyebaran informasi sehingga masyarakat tak perlu menunggu berita dibawakan oleh presenter berita maupun menunggu terbitnya koran hanya untuk mendapatkan informasi aktual. Orang hanya perlu membuka media sosial untuk mengetahui kabar yang bahkan berasal dari belahan dunia lain. Salah satu contoh Sebuah tempat di wilayah Gunung Luhur sempat viral di media sosial. Spot wisata yang baru itu ditemukan di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Wisata ini masih berada di dalam Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Photo by Hijrah Abu on Unsplash

Lokasi Negeri di Atas Awan Gunung Luhur pertama kali ditemukan oleh pekerja konstruksi yang sedang melakukan perbaikan jalan provinsi. Setelah fotonya diunggah di jejaring sosial, netizen pun dibuat penasaran. Semakin banyak warga yang mengunjungi Gunung Luhur untuk menyaksikan sendiri keindahannya. Saking banyaknya yang penasaran, sampai-sampai terjadi kemacetan. Jumlah pengunjung membludak tak karuan. Jalan menuju titik negeri di atas awan Gunung Luhur dipadati ratusan mobil dan kendaraan roda dua. Sampai dijuluki "Negeri di atas mobil," kata salah satu pengunjung yang videonya ditayangkan akun Twitter @fbbantennews.

Perubahan suatu wilayah dalam berbagai aspek dipengaruhi oleh pariwisata, suatu daerah bahkan menggantungkan industri pariwisata untuk meningkatkan pendapatan daerah. Selanjutnya, pengembangan industri pariwisata dijadikan juga sebagai salah satu strategi untuk memperkenalkan suatu daerah, serta untuk pembangunan daerah yang memiliki potensi wisata. Oleh karena itu, jika dalam penggunaan media sosial dengan bijak dan benar meviralkan hal-hal posistif yang bertujuan mempromosikan wisata maka potensi wisata-wisata di daerah akan semakin meningkat dan di kenal.

Untuk itu saya menyarankan sebuah portal khusus yang dibuat khusus di dalamnya mengenai infrormasi wisata-wisata daerah di Indonesia yang sudah di seleksi dengan baik dan berisi informasi-informasi informatif yang dikemas sesuai dengan jamannya, tidak hanya menggunakan Bahasa Indonesia melainkan bisa dengan bahasa asing jadi pasar kita sampai kancah internasional. Web ini nantinya dapat diakses seluruh daerah di Indonesia yang ingin mempromosikan wisata wilayahnya. Program ini nantinya di pegang oleh generasi-generasi muda seperti mahasiswa yang sudah diberikan bekal dan menggandeng public figure agar masyarakat atau wisatan lebih tertarik, program ini bernama WISLEIN “Wisata Lestrasi Indonesiaku”. Semoga dengan ini wisata-wisata di daerah semakin meningkat pada akhirnya dapat tercapai “Media Sosial Tepat-Masyarakat Selamat”.