Work Fatigue, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Work Fatigue, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi seseorang sedang melakukan video call dengan rekannya | Sumber: Unsplash (LinkedIn Sales Solutions)

Sesekali merasa lelah dan kurang bersemangat saat bekerja memang situasi yang normal. Setiap orang pasti pernah mengalaminya. Namun, apabila perasaan negatif tersebut terus-menerus terjadi dan sulit kamu kendalikan, hati-hati, bisa jadi kamu sedang mengalami work fatigue. Waduh, apa tuh?

Work fatigue atau yang bisa juga disebut sebagai job burnout adalah kondisi di mana seseorang merasakan kelelahan yang luar biasa yang ditimbulkan dari lingkungan kerjanya, baik dari sisi fisik, emosional, atau pun mental.

Baca juga: Workaholic Berbeda dengan Hard Worker, lo! Ini Dampak Buruknya!

Ketika dalam masa work fatigue ini, SohIB bisa menjadi susah berkonsentrasi, hilang motivasi, emosi kurang stabil, sedih, sulit tidur, dan jika terus dibiarkan dapat menyebabkan penyakit yang lebih kompleks. Betapa seriusnya dampak yang ditimbulkan membuat kita harus aware dengan permasalahan diri. Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang bisa SohIB ajukan pada diri sendiri untuk mengetahui adakah gejala work fatigue:

  • Apakah kamu (berubah) menjadi orang yang sinis atau kritis di tempat kerja?
  • Apakah kamu memaksakan diri untuk bekerja dan mengalami kesulitan untuk memulainya?
  • Apakah kamu menjadi mudah tersinggung atau tidak sabar dengan rekan kerja, pelanggan, atau klien?
  • Apakah kamu merasa kurang bertenaga untuk terus produktif?
  • Apakah kamu merasa sulit untuk berkonsentrasi?
  • Apakah kamu kurang puas dengan pencapaianmu saat ini?
  • Apakah kamu merasa kecewa dengan pekerjaanmu?
  • Apakah kamu menggunakan makanan, obat-obatan, atau alkohol untuk merasa lebih baik atau melupakan masalah sejenak?
  • Apakah kebiasaan tidurmu ada yang berubah?
  • Apakah kamu terganggu oleh sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan, masalah perut atau usus, atau keluhan fisik lainnya?

Jika kamu mempunyai banyak jawaban “ya” untuk daftar di atas, ada baiknya SohIB mempertimbangkan untuk pergi ke konseling atau dokter yang berkompeten dengan masalah kesehatan mental. Meski demikian, pertanyaan tersebut nggak bisa dijadikan acuan yang paten ya, hanya kamu sendiri yang dapat mengetahui kapan memerlukan pertolongan. 

Bagaimana Cara Mengatasi Work Fatigue?

Kelelahan yang ekstrim karena pekerjaan disebut-sebut disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti stres yang berkepanjangan, beban kerja yang terlalu berat, tidak beristirahat yang cukup, atau rekan kerja yang toxic. Nah, berikut ini adalah langkah-langkah preventif yang bisa kita lakukan saat merasa mulai ‘tidak sehat’:

1. Perhatikan Work Life Balance

Sistem bekerja saat ini sudah banyak sekali yang menerapkan work from anywhere (WFA). Hal tersebut membuat sebagian orang mungkin tidak punya keseimbangan hidup yang cukup karena jam kerja yang terlalu fleksibel. Sebagian lainnya justru gagal memiliki work life balance karena dirinya sendiri yang terlalu perfeksionis, sangat fokus pada yang digelutinya, atau perusahaan yang tidak memperhatikan kesejahteraan karyawannya.

Guys, menyayangi diri nggak hanya sekadar pemenuhan materi dan upskilling saja, lo! Berikan porsi yang seimbang pada tubuh dan pikiranmu agar tidak terlalu terbebani. Bener sih, butuh uang buat nongki cantik, tetapi bila kemudian menyiksa diri selama 5 hari dalam seminggu untuk bekerja keras tanpa batas, apakah sepadan untuk segelas kopi mahal di kafe?

Jangan merasa sungkan atau bersalah untuk menonaktifkan nomor telepon kantor di luar jam kerja. Nikmati jam-jam istirahatmu dengan baik. Bekerja saja harus dengan hati, apalagi memberikan “hadiah yang sehat” untuk diri sendiri?

Baca juga: Work Life Balance Penting, Tetapi Sering Diabaikan

2. Jangan Abaikan Perasaanmu

“Ah.. cengeng banget sih, masa gitu aja bikin nggak betah!”

“Kalau bisa ngantor sampai malam, ngapain harus pulang cepat?”

“Nggak usah sok paling capek, banyak kok, yang lebih nggak beruntung daripada kamu!”

Eh, pernah tidak SohIB mendengar atau diberikan pernyataan seperti ini? Duh, sedih banget, deh! Ingat ya, apapun yang sedang kamu rasakan adalah valid. Jangan mencoba untuk menghindar, justru lebih bijaksana untuk mengizinkan hati menerima perasaan tersebut hingga siap mencari solusinya.

Salah satu penyebab seseorang memiliki gangguan kesehatan mental adalah adanya denial untuk mendengarkan suara hatinya. Alasannya pun bisa bermacam-macam, seperti sering dikritik orang, terlalu keras kepada diri, atau terlalu takut dengan kegagalan. Self-love itu penting, sayangnya sering diabaikan. Benar tidak?

3. Mencari Tempat Berdiskusi

Curhatlah apabila memang diperlukan, dengan catatan pilih orang yang bisa kamu percayai dan syukur-syukur dapat memberikan solusi. Jangan membiasakan diri untuk memendam masalah terlalu dalam dan membiarkannya begitu saja. Kita diberikan ujian untuk dihadapi, kemudian menjadikannya sebagai pembelajaran dan motivasi untuk bangkit kembali!

4. Mindfulness

Mindfulness membuat pikiran menjadi tenang dan menerima diri lebih terbuka | Sumber: Unsplash (Katerina May)

Salah satu aktivitas yang menyehatkan dan menenangkan pikiran adalah yoga. Dari sinilah kita kemudian mengenal istilah mindfulness, jenis meditasi yang membuat kita lebih peka terhadap sekitar, pikiran relaks, dan bisa menerima diri. Melakukan mindfulness bisa dengan berbagai kegiatan yang menyehatkan, seperti journaling, berjalan pagi, duduk atau berbaring nyaman, atau melakukan hal lainnya.

5. Resign

Berhenti bekerja bisa menjadi pilihan yang paling akhir untuk ditempuh ketika kamu mengalami job burnout. Namun, pikirkan baik-baik sebelum memutuskannya, karena tentu akan banyak penyesuaian yang harus dihadapi.

Konsultasikan hal tersebut pada HRD di perusahaan atau yang berkepentingan, siapa tahu dapat membantu menyelesaikan masalahmu. Bila sudah benar-benar sulit untuk dihadapi, mungkin sudah saatnya SohIB mencari tempat lain yang lebih menghargai dan membuatmu lebih sehat.

Jangan abai dengan diri saat sedang mengalami work fatigue. Bagaikan sebuah kapal yang bocor kecil, bila dibiarkan maka akan menenggelamkan seluruhnya. Segera mencari pertolongan apabila kondisimu sudah semakin parah, ya. Semoga kita senantiasa sehat dan tetap bersemangat!

Baca juga: Mengenal Mindfulness, Agar Hidup Lebih Positif!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)