Cerita Japar Kembangkan Usaha Kue Pukis Jadul Menjadi Kekinian

Cerita Japar Kembangkan Usaha Kue Pukis Jadul Menjadi Kekinian

Penampilan Pukis Baraya di Jawa Barat | Dok. Jafar

#JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SobatHebatIndonesiaBaik 

Pukis merupakan makanan khas Jawa yang memiliki cita rasa manis dan memiliki tekstur yang lembut. Kue pukis merupakan hasil modifikasi dari kue wafel. makanan ini terbuat dari tepung terigu, pasir, ragi, dan santan yang diolah dengan cara dipanggang dengan alat khusus, yaitu cetakan berbahan alumunium (bukan oven) yang berbentuk menyerupai bulan (setengah bulan).

Ditemui di tempat usahanya, Japar, pembuat kue pukis baraya yang berlokasi di Kampung Cihideung, menuturkan bahwa dia mulai merintis usahanya beberapa bulan yang lalu. Bisnisnya ini dilakukannya karena pekerjaan sebelumnya berhenti akibat pandemi COVID-19 yang menghantam di usahanya terdahulu.

Meski begitu, dirinya mulai merasa prospek usaha pukisnya tersebut mulai mendapatkan angin segar. Pasalnya, masyarakat dan pengguna jalan kini sudah mulai mengenal dan mengetahui keberadaan tokonya.

"Para pembeli biasanya dari kalangan para supir angkot yang sengaja berhenti di tokonya. Selain itu dari masyarakat yang melintas dan ada juga yang memesan kue untuk suatu acara atau kegiatan masyarakat, seperti, acara maulidan, acara keluarga, dan lain sebagainya," kata Japar di sela-sela aktivitasnya.

usaha kue pukis jadul
Tampilan Pukis Baraya Cihideung | Sumber : Dok. Jafar

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, saat ini ia berkolaborasi dengan pemilik pertama, yaitu Mulyadi atau yang biasa disapa Kang Yayak. Japar ingin membuka outlet baru yang berlokasi di Jl. Cihideung, Kp. Cihideung, Desa Cipelang, Cijeruk, Bogor.

Mulyadi adalah Ketua Karang Taruna Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong. Beliau merupakan pemilik usaha dengan brand "Pukis Baraya" yang berlokasi di Kampung Cibadak, Cijeruk, Bogor.

Menurut Japar, Mulyadi selalu menyeimbangkan antara usaha dan sosial. Ia juga berjuang gigih untuk membantu membukakan usaha bagi teman yang ingin berbisnis atau bekerja secara mandiri. Jadi, nantinya mereka diarahkan untuk belajar hingga kemudian bisa berinovasi mengembangkan usahanya sendiri.

"Saya merasa terbantu, karena dalam keadaan sebelumnya, saya belum memiliki pekerjaan yang tetap. Akan tetapi, dengan dikenalkannya oleh seorang teman kepada Kang Mulyadi, saya kini memiliki usaha dan belajar untuk membangun mentalitas usaha. Dari mulai proses pembuatan dan pemasaran dibimbingnya sampai bisa dilepas untuk berjualan dan membesarkan usahanya sendiri," Sebut Japar.

Menurut pebisnis kuliner jadul tersebut, kue hasil olahannya dijual seharga seribu rupiah saja. Hal ini tentu sangat terjangkau untuk kalangan masyarakat.

"Bisa sebagai cemilan hangat untuk menemani secangkir kopi dan dapat juga dipesan untuk acara besar keluarga," tambahnya lagi.

"Kalau soal rasa dan produk, kue hasil olahan kami memiliki tekstur empuk, manis, dan hangat. Sangat pas jika disajikan dan disantap di waktu penghujan seperti sekarang ini. Sementara produk olahan lainnya, toko ini menjual kue pancong, samir, lemper, onde, dan aneka kue basah dan kue kering lainnya. Produk yang diunggulkan yaitu kue pukis dengan harga satuan hanya seribu rupiah," terang Jafar saat menerangkan produk UMKM miliknya.

"Bagi yang ingin mencicipi 'Kue Pukis Baraya', silahkan datang ke outlet-nya, di Kampung Cihideung, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor. Kami berada di dekat Warso Farm Cihideung. Kami siap menerima berbagai pesanan untuk melengkapi berbagai aktivitas dan kegiatan," tutup Japar.