Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah

Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah

Suasana di masjid | Sumber: Unsplash (V)

Sebagai negara dengan populasi muslim yang sangat besar, kedatangan bulan Ramadan tentu memberikan kesan tersendiri bagi orang Indonesia. Namun uniknya, di berbagai wilayah di Tanah Air rupanya juga memiliki beberapa tradisi menarik dalam menyambut bulan suci ini. Ada yang makan-makan, berziarah ke kuburan keluarga, hingga melakukan bersih-bersih diri. Simak keseruannya dalam artikel ini, ya!

Nyadran

Tradisi nyadran berasal dari masyarakat di Jawa Tengah yang biasanya dilakukan di bulan Sya’ban. Di ‘upacara’ ini, mereka memiliki serangkaian kegiatan untuk dilakukan, yakni membersihkan makam setempat, menabur bunga, dan ditutup dengan makan bersama. Para warga juga melakukan tahlilan atau doa bersama untuk para leluhur terdahulu.

Steve Jobs Mendapat Penghargaan Tertinggi AS, Ini 5 Fakta Uniknya!

Nah, dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa beberapa pengunjung biasanya akan meninggalkan bungkusan berupa makanan hasil bumi dan uang untuk biaya pengelolaan makam. Namun, di masa kini, ada yang masih tetap melestarikan nyadran ini tanpa makan-makan alias hanya membersihkan makam sanak keluarga dan mendoakannya.

Gebyar Ki Aji Tunggal

Bila kamu berkunjung ke Jepara menjelang bulan puasa, mampirlah ke Desa Karangaji di Kecamatan Kedung. Di sana, biasanya masyarakat setempat akan mengadakan arak-arakan Gebyar Ki Aji Tunggal. Tradisi ini dilakukan sebagai wujud kekompakan dan kedamaian antarwarga di desa tersebut.

Di sisi lain, karnaval tersebut difungsikan untuk syiar agama Islam dan ungkapan rasa syukur atas jasa Ki Aji Tunggal (leluhurnya) yang telah memberikan nilai kehidupan.

Megibung Karangasem

Kebiasaan unik yang satu ini berasal dari Bali, lo! Megibung Karangasm adalah kebiasaan menjelang Ramadan di mana warga muslim di sana akan makan bersama (4ー6 orang) dalam satu porsi besar. Menu yang disantap berupa nasi, daging-dagingan, dan sayur-sayuran khas Bali yang diletakkan di atas daun pisang yang lebar.

Meugang

Meugang adalah tradisi unik menjelang bulan puasa lainnya yang asalnya dari Aceh. Kebiasaan tersebut mempunyai banyak nama sebenarnya, seperti Haghi Mamagang, Uroe Keuneukoh, atau Makmeugang. Ketika itu, orang-orang Aceh akan berbondong-bondong menuju pasar untuk berburu daging sapi lokal untuk dimasak dan dimakan bersama-sama.

Momen ini juga dikatakan penting karena seluruh keluarga lazimnya akan berkumpul bersama, meskipun yang sudah merantau sekalipun. Btw, meugang tidak hanya dilakukan ketika menjelang puasa saja, tetapi juga di perayaan lainnya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Wah, kira-kira harga sapi melambung tinggi nggak ya, saat itu?

Tips Berkomunikasi yang Menyenangkan, Nggak Hanya Sekadar Pintar Berbicara, lo!

Malamang

Tradisi ini berasal dari Minangkabau. Menurut sejarah, malamang tak jauh-jauh dari pengaruh Syekh Burhanuddin, seorang penyebar Islam, ketika bertandang ke sana. Kala itu, ketika disajikan makanan oleh masyarakat, Syekh banyak menemui keraguan pada kudapan yang diberikan kepadanya.

Karena itulah, ia meminta tolong kepada warga setempat untuk mengambilkan bambu, mengisinya dengan beras ketan putih dan santan, kemudian dipanggang di atas tungku kayu bakar. Makanan inilah yang kemudian disebut dengan malamang dan sering dihidangkan ketika menunggu bulan puasa tiba atau acara tertentu.

Jalur Pacu

Budaya menunggu bulan suci yang satu ini sangatlah berbeda dari kebanyakan! Di Riau, cara menyambut Ramadan-nya adalah dengan mengadakan perlombaan dayung di sungai. Jalur Pacu namanya. Lokasi yang paling populer digunakan untuk melakukan ajang tersebut adalah Sungai Batang Kuantan, yang sudah biasa dipakai sebagai jalur pelayaran sejak abad ke-17.

Nantinya, Jalur Pacu ini akan ditutup dengan Balimau Kasai, artinya adalah bersuci menjelang matahari tenggelam sampai malam tiba. 

Nyorog

Kalau di Betawi, ada sebuah kebiasaan dalam menyambut bulan Ramadan yang bernama Nyorog. Tradisi ini dilakukan dengan membagi-bagikan bingkisan berupa sembako dan makanan khas Betawi kepada saudara-saudaranya. Biasanya, mereka yang masih muda akan memulai kunjungan terlebih dahulu ke famili yang lebih tua dan dituakan di kampungnya.

Menu andalan yang sering disajikan antara lain adalah sayur gabus pucung, ikan bandeng, dan masakan daging kerbau yang dimasukkan ke dalam rantang susun. Enak banget, nih!

Transportasi Mudik Lebaran 2023, Kamu Naik Apa?

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di siniSalam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)