Dewasa ini, problematika anak millennial nggak melulu soal mencari uang saja, tetapi bagaimana cara mengaturnya dengan baik. Banyak lo, yang meskipun punya pemasukan yang besar, tetapi terjerumus ke gaya hidup yang bikin kita jadi makin boros. Mungkin, dalam hati kecil ingin sekali bisa mengelola uang dengan baik dan bijaksana. Namun, seringkali terjebak dalam pergaulan yang rasa-rasanya membuat kita mudah sekali ‘membakar cuan’. Belum tentu juga, hidup berfoya-foya seperti ini juga dapat benar-benar kita nikmati. Kebanyakan sih, karena terpaksa saja agar tidak ketinggalan zaman. Ada yang sama?
Namun, dengan mudahnya manusia menerima berbagai informasi saat ini membuat kita juga mengenal sebuah lifestyle baru bernama ‘minimalis’. Dari beberapa sumber menyatakan bahwa minimalis merujuk pada gaya hidup yang membuat seseorang lebih mengontrol keinginannya untuk memiliki sesuatu dan mengatur prioritas kita kembali untuk bisa meninggalkan sesuatu yang berlebihan dan tidak bernilai dalam hidup. Singkatnya, kamu akan belajar mengelola apa yang sudah kamu punyai maupun yang belum. Sehingga, berkurang rasa ingin membeli dan menimbun barang yang sebenarnya nggak kamu butuhkan.
Selain membuat mindset lebih sehat karena tidak dikontrol hawa nafsu, SohIB tentunya juga dapat mengalokasikan hartanya ke tujuan yang lebih bijaksana, misalnya menabung. Singkat kata, hidup minimalis bukan berarti terlalu hemat, melainkan arif dalam pengelolaan uang dan barangnya. Nah, diadaptasi gaya hidup orang Jepang yang lebih dahulu menerapkan minimalism, berikut adalah tips-nya yang dapat langsung kamu coba!
Baca juga: 5 Instrumen Investasi untuk Pemula, Pilih yang Mana?
1. Tentukan Apa yang Menjadi Prioritas
Pernah tidak, SohIB membeli barang bukan karena kebutuhannya, tetapi masih di tahap berusaha menumbuhkan niat untuk melakukan sesuatu dengan barang tersebut? Masih bingung? Perhatikan ilustrasi di bawah ini!
“Kak IBe merasa bosan karena setiap pagi tidak punya kegiatan sebelum berangkat kerja. Kemudian, muncul ide di kepalanya untuk memiliki peralatan olahraga dengan harapan dapat menjadi motivasinya untuk sehat. Namun, sebelum niat tersebut direncanakan dengan matang, ia sudah buru-buru membeli alat olahraga. Alhasil, baru beberapa hari aja, dirinya sudah malas dan peralatan tersebut teronggok begitu saja. Kak IBe juga tidak berpikir untuk menjualnya kembali karena barangkali akan dipergunakannya suatu saat nanti.”
Nah, apakah serpihan cerita di atas sangat akrab di kehidupan kamu? Bila iya, maka sudah saatnya SohIB mempertimbangkan untuk hidup minimalis. Tentukan apa yang memang benar-benar dibutuhkan. Prinsip utama menjadi minimalis adalah sederhana dan tahu prioritasnya. Jangan nekat membeli sesuatu sebelum kamu tahu perencanaanmu dalam menggunakan barang tersebut. Sudah rugi karena mengeluarkan uang, nantinya tidak terlalu berguna juga karena hanya akan menambah ‘rongsokan’ di rumah.
2. Pilah Barang
Minimalism tidak hanya mengontrol apa yang akan kita beli, tetapi juga apa yang sudah kita punyai. Coba perhatikan di sekeliling kamar atau rumahmu, apakah semua barang yang sudah ada tersebut perlu kita ‘pelihara’?
Biasanya, orang cenderung lebih sering menggunakan beberapa tumpuk pakaian paling atas atau yang langsung dilihatnya, sehingga pasti ada pakaian yang tidak pernah lagi tersentuh. Begitu juga dengan perabot, mungkin kamu memilikinya karena diberikan sebagai hadiah, sehingga bisa saja sebenarnya tidak butuh.
Banyak orang yang saat menerapkan gaya hidup sederhana pertama kali merasa terkejut karena ternyata begitu banyak perabotan yang benar-benar bisa ‘dibuang’ dan menyisakan sedikit saja untuk kita gunakan. Bagaimana menurut SohIB?
Baca juga: Berbisnis dengan Keluarga? Siapa Takut!
3. Pilih yang Multifungsi
Untuk yang tinggal sendiri atau sudah berumah tangga, barang-barang yang multifungsi sangat memudahkan kita untuk hidup sederhana. Selain tidak memakan banyak tempat, tentu saja kamu tidak perlu membeli sesuatu secara ganda. Memang sih, yang multifungsi biasanya perlu mengeluarkan kocek lebih dalam karena inovasinya. Namun, bila ditelisik kembali, manfaatnya jauh lebih besar untuk jangka waktu yang lama.
4. Jangan Tergiur dengan Promo
Yups, penyakit banget sih, ini! Karena tergiur dengan potongan diskon atau promosi menarik, lalu kita mengada-adakan budget untuk membelinya. Lebih murah pun apabila tidak dibutuhkan bukannya malah menjadi mahal? Bijaksanalah dalam hal ini ya, SohIB! Mengatur kembali yang kita akan beli tidak hanya berkutat seputar barang saja, tetapi juga makanan dan hiburan. Pikirkan kembali, apakah betul kita perlu membeli segelas kopi seharga dua puluh ribu jika sebenarnya tidak apa-apa dengan kopi sachet tiga ribuan? Jajan boleh, healing time perlu, tetapi jangan lupa prioritasmu!
5. Menabung
Menabung adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan oleh para ‘generasi minimalis’, atau setidaknya, sudah direncanakan. Tentu saja, karena dengan memiliki prinsip hidup yang lebih sederhana, pengeluaran pun secara otomatis dapat ditekan. Dengan demikian, saving money menjadi hal yang relatif tidak sulit bagi mereka. SohIB bagaimana?
Untuk memulai gaya hidup baru, butuh proses, tekad, dan konsistensi dalam menjalaninya. Apabila SohIB tertarik untuk memiliki lifestyle yang minimalis, cobalah poin-poin di atas secara perlahan (jika terlalu sulit). Pada akhirnya, sesuatu yang dikerjakan dengan sabar, akan berbuah manis dan bukan lagi menjadi sebuah paksaan.
Baca juga: 5 Tips Membeli Barang Bekas Online, Jangan Sampai Tertipu!
Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!
Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)
1