5 Tips Mudah Berkebun Anti Bosan bagi Pemula

5 Tips Mudah Berkebun Anti Bosan bagi Pemula

Berkebun menjadi kegiatan menyenangkan | Sumber: Pexels (Photo by Gustavo Fring)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Siapa sih, yang tidak suka melihat indahnya pemadangan hijau dan warna-warni bunga di kebun hasil keringat sendiri? Tentu saja itu adalah sebuah perasaan yang mampu memberikan efek yang positif, seperti bangga, senang, dan nyaman tiada tara. Rasa rileks begitu melihat dedaunan berwarna hijau ketika berkebun dan bercocok tanam mampu mengurangi stress dan tekanan.

Namun, kegiatan produktif yang satu ini kerap dianggap membosankan dan sering ditinggalkan begitu saja meskipun di awal sudah sangat bersemangat. Akhirnya, tanaman-tanaman menjadi layu dan terbengkalai karena berhenti dirawat.

tips berkebun bagi pemula
Kehidupan tanaman ketika tidak terawat, hidup segan mati tak mau | Sumber: Pexels (Photo by Valeriia Miller)

Nah, untuk menghindari hal itu, di bawah ini akan dijelaskan 5 tips mudah untuk berkebun bagi pemula yang anti bosan. Haparannya, semoga kegiatan tersebut tidak lagi menjemukan dan berubah menjadi menyenangkan dan bersemangat terus. Wah, apa saja, ya?

1. Media Tanam

media tanam untuk berkebun

Media tanam bisa berupa lahan kosong, polybag, pot dll | Sumber: Pexels (Photo by Binyamin Mellish)

Untuk memulai berkebun, tentunya dibutuhkan tempat untuk melakukan kegiatan itu sendiri, yaitu media tanam. SohIB bisa memanfaatkan lahan kosong, polybag, dinding, ataupun pagar untuk ditanami.

Ketika memanfaatkan lahan atau pekarangan kosong yang ditaburi kompos sebagai sumber unsur hara, pastikan sinar matahari bisa masuk ke lahan tersebut. Sebab, cahaya matahari sangat dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan, yaitu fotosintesis.

Ketika menggunakan polybag, media tanam bisa berupa tanah, arang sekam, cocopeat, dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1:1. Beberapa bahan ini akan membuat media tanam sangat subur dan tinggi akan unsur hara.

media tanam untuk berkebun
Gunakan pot, polybag, dan planter bag untuk menghemat tempat | Sumber: Pexels (Photo by Tima Miroshnichenko)

Kemudian, ketika ingin memanfaatkan lahan dinding atau pagar, kamu bisa menggunakan planter wall atau pot gantung dan kemudian diisi media tanam. Sebuah pilihan yang bijak bagi seseorang yang memiliki keterbatasan tempat untuk tetap bisa berkebun.

2. Air dan Sinar Matahari yang Cukup

Kehidupan tanaman sangat bergantung terhadap sinar matahari dan air. Layaknya manusia membutuhkan makanan, tanaman membutuhkan cahaya matahari sebagai sumber energi dan makanan.

Pastiin tanaman mendapat air yang cukup ya, seperti penyiraman 2 kali sehari pagi dan sore. Ketersediaan sinar matahari juga harus memadai, minimal selama 6 jam sehingga tanaman mampu tumbuh dan berkembang dengan baik.

menyirami tanaman
Selain manusia, mandi juga menjadi sebuah kebutuhan bagi tanaman | Sumber: Pexels (Photo by Sarah Dietz)

Anggaplah menyiram tanaman seperti layaknya manusia mandi. Mandi pagi akan memberikan kesegaran sebelum beraktivitas dan mandi sore akan melepas penat setelah beraktivitas seharian atau yaitu berfotosintesis.

3. Pemilihan Jenis Tanaman yang Tepat

Ini penting banget ni, biasanya banyak yang berhenti karena keburu bosan, alasannya biasanya karena nggak tumbuh-tumbuh, berbuahnya lama, dan lain sebagainya. Pemilihan jenis tanaman memang terkadang mempengaruhi kita terhadap kejenuhan dalam memulai berkebun.

Disarankan untuk SohIB pemula menanam jenis tanaman yang memiliki masa panennya cepat agar tidak lekas jenuh. Sayur-sayuran seperti bayam memiliki usia panen berkisar 3-4 minggu, kangkung 25-30 hari, selada 40-45 hari setelah semai, dan banyak lainnya.

Adanya tanaman yang usia panen cepat akan mengurangi perasaan bosan karena circle semai-perawatan-panen tidak pernah berhenti. Kamu juga bisa menanam sayuran buah seperti tomat dan terong yang usianya 2,5 bulan hingga 3 bulan.

masa panen tomat
Masa panen tomat hanya 3 bulan, lo... |Sumber: Pexel (Photo by Pixabay)

Bagi pecinta keindahan, bunga-bungaan dapat kamu pilih sebagai opsi. SohIB bisa menanam bunga untuk menambah estetika di kebun kecilmu. Tanamlah yang mudah dirawat seperti bunga matahari, bunga Zinnia (kenikir) dan apapun kamu suka.

Bunga di Kebun
Menambah estetika kebun dengan bunga-bungaan | Sumber: Pexel (Photo by Pixabay)

4. Pengendalian Hama dan Gulma

Ada sebuah pepatah, ‘ketika menanam padi, maka rumput pun akan ikut tumbuh. Tetapi bila menanam rumput, tidak mungkin padi tumbuh’. Jadi, tidak bisa dipungkiri, ketika kita menanam tanaman, rumput dan gulma pasti akan ikut tumbuh.

Sebenarnya ada hal baik dari tumbuhnya gulma di tanaman kita, yaitu sebagai pertanda bahwa media tanam kita subur dan layak untuk dijadikan tempat bertahan hidup.

Terus mencegahnya gimana, dong? SohIB bisa memanfaatkan mulsa dari plastik atau mulsa organik. Direkomendasikan memilih mulsa organik seperti sekam atau sabut kelapa. Sebab, selain lebih ramah lingkungan, keduanya mampu menyeimbangkan kadar air berlebih ketika musim hujan, mudah didapat, dan murah.

Salah satu hama yang paling nyebelin, belalang | Sumber: Pexels (Photo by Pixabay)

Seperti manusia yang suka melihat warna hijau-hijau segar, halma pun juga demikian. Sudah menjadi naluri mereka untuk datang ke tampat yang memiliki makanan yang segar, yaitu tanaman kita.

Untuk mencegahnya, kamu bisa membeli pestisida di toko-toko pertanian. Akan tetapi, lebih baik untuk menggunakan pestisida nabati, misalnya rendaman daun bawang, serai, kunyit, daun papaya, dan minyak nimba.

Aroma dari rempah tersebut mampu mencegah hama untuk datang dan yang paling penting tidak akan merusak atau menimbulkan efek buruk bagi lingkungan atau tanaman kita.

5. Nutrisi untuk Tanaman

Terakhir dan terpenting adalah pemberian nutrisi bagi tanaman. Bukan hanya manusia yang butuh nutrisi untuk tumbuh, tanaman juga membutuhkannya. Berikanlah nutrisi sesuai kebutuhan waktu tumbuhnya.

Contohnya pada masa vegetatif yang membutuhkan unsur Nitrogen tinggi, fokus kepada nutrisi batang dan daun. Lalu pada masa generatif, fokus ke pertumbuhan bunga dan buah dengan memperbanyak unsur Kalium (K), Phospor (P), dan Magnesium (Mg)

pupuk untuk tanaman
Pemberian Pupuk untuk Menunjang Pertumbuhan Tanaman | Sumber: Pexels (Photo by Antony Trivet)

Pemberian nutrisi bisa dilakukan dengan membeli pupuk kimia di toko pertanian atau membuat pupuk kompos sendiri yang lebih ramah lingkungan. Sesuaikanlah kebutuhannya untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman kita. Nutrisi yang baik akan memberi imun kepada tanaman agar tidak musah terserang jamur atau penyakit lainnya.

Itulah tadi 5 tips mudah berkebun anti bosan bagi pemula. Pertama kali mungkin akan terasa begitu sulit. Layaknya memahami manusia, memahami tumbuhan juga diperlukan sebuah pengertian. Sebagai contoh, ketika layu, artinya tanaman sedang bersedih karena kekurangan air atau ada luka di dirinya.

Oleh sebab itu, mencintai alam dan lingkungan ada seninya. Semakin tinggi jam terbang, semakin banyak pengalaman yang akan didapat. Selamat berkebun!