Talenta Digital Pancasilais Aset Masa Depan Transformasi Digital
#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel
Berbicara generasi muda maka kita akan membicarakan masa kini, masa lalu sekaligus masa mendatang. Para tokoh di berbagai level baik lokal, nasional bahkan internasional saat ini, mereka adalah generasi muda pada masanya. Berandai kembali ke masa lalu saat Indonesia berada dalam kekuasaan penjajah, lihatlah bagaimana peran kaum muda sangat menentukan perjalanan bangsa ini. Luar biasa membayangkan sekumpulan pemuda dari berbagai latar belakang dan dari berbagai daerah yang tersebar di nusantara saat itu, memiliki mimpi dan cita-cita yang sama yaitu kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa yaitu Indonesia. Hingga sumpah itu abadi diikrarkan dan menjadi sebuah momen sejarah penting bangsa ini yaitu Sumpah Pemuda. Kenanglah juga kembali bagaimana para golongan muda dengan jiwa mudanya yang berani mengambil risiko dan tantangan, meminta golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Belum lagi semangat heroik pemuda Surabaya yang tak gentar menghadapi tentara sekutu, berjuang mempertahankan ruh kemerdekaan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat.
Di masa sebelum kemerdekaan hingga saat masa kemerdekaan dan pasca kemerdekaan, kita bisa melihat bagaimana sosok pemuda bangsa pada zaman tersebut. Bukan hanya di Indonesia, bahkan setiap peradaban manusia, baik di Barat maupun di Timur tidak bisa dilepaskan dari peran generasi mudanya. Semangat, cerdas dan inisiatif serta berani adalah bagian dari karakter generasi muda yang dimiliki oleh setiap bangsa di dunia ini. Generasi muda dapat menjadi agen perubahan, baik bagi dirinya sendiri bahkan bagi lingkup yang lebih besar, lokal hingga global.
Mempersiapkan generasi muda Indonesia yang dapat menjadi agen perubahan ke arah yang lebih baik merupakan harapan kita semua sebagai bangsa Indonesia. Terlebih Indonesia memiliki visi Indonesia Emas 2045 pada saat usia kemerdekaan Indonesia genap 100 tahun, salah satu visi Indonesia Emas 2045 adalah pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai upaya tentunya dilakukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 tersebut dan target utama adalah generasi muda sebagai salah satu modal terpenting bangsa yaitu sumber daya manusia yang berkualitas. Lalu setiap bagian bangsa ini tentunya memiliki peran dan tanggung jawab bersama untuk mewujudkan generasi muda yang berkualitas. Berikut penulis mencoba menjelaskan peran dan tanggung jawab dari lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkup tersebut sangat menentukan dalam mewujudkan generasi muda Indonesia yang berkualitas.
Keluarga

Keluarga merupakan lingkaran terkecil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap individu mendapatkan berbagai konsep kehidupan pertama dan utama umumnya dari keluarga. Maka peran keluarga bisa dikatakan sebagai sentral tumbuh kembangnya anak sebagai generasi penerus bangsa kelak. Keluarga menjadi wahana pemenuhan kebutuhan anak baik kebutuhan fisik seperti makanan yang bergizi dan pakaian yang layak, serta kebutuhan psikis seperti kasih sayang dan pendidikan.
Di dunia Barat ada istilah home sweet home dan di kalangan kaum muslimin juga ada istilah baiti jannati, kedua istilah tersebut bisa diartikan bahwa rumah adalah tempat ternyaman seperti surga. Maka rumah sudah semestinya menjadi tempat ternyaman bagi setiap anggota keluarga, terutama anak. Peran keluarga sangat besar dalam mendukung terbentuknya generasi mendatang yang berkualitas. Keluarga terutama orang tua, mengarahkan anak-anaknya untuk mengembangkan minat dan bakatnya sesuai dengan perkembangan usia mereka. Orang tua juga menjadi role model bagi anak-anaknya, selayaknya jika anak-anaknya ingin tumbuh menjadi generasi muda yang berkualitas maka sudah sepatutnya orang tua memberikan teladan yang baik dan membanggakan.
Tentunya tidak ada keluarga yang sempurna, namun setiap keluarga tentunya berusaha melakukan yang terbaik. Berusaha terbaik untuk pendidikan anak-anak mereka, pergaulan anak-anak mereka dan juga harapan masa depan anak-anak mereka. Generasi muda yang berkualitas bukan berarti harus lahir dari keluarga kaya dan terpandang, karena semua keluarga dengan berbagai latar belakang berhak sekaligus berkewajiban untuk mempersiapkan anak-anak mereka menjadi generasi muda berkualitas versi terbaik dari masing-masing keluarga.
Sekolah

Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan juga menjadi tempat yang paling menentukan bagi pembentukan karakter dan kompetensi generasi muda. Sekolah bukanlah pabrik ijazah, sekolah sejatinya tempat generasi muda mengembangkan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Berbicara kompetensi tentunya bukan hanya tentang kompetensi pada bidang akademik semata. Jadi, sekolah adalah ruang bagi generasi muda—dalam hal ini siswa—mengekspresikan minat dan bakatnya.
Sekolah adalah miniatur kehidupan bagi generasi muda, sebelum nantinya mereka akan menghadapi langsung “dunia nyata” di luar sekolah. Di sekolah, mereka belajar bukan hanya persoalan akademik namun juga bagaimana bersosialisasi dan bersikap terhadap semua warga sekolah baik kepada guru, kepala sekolah, teman, kakak kelas, adik kelas, hingga pegawai sekolah lainnya seperti bagian tata usaha, petugas keamanan sekolah, petugas kebersihan sekolah bahkan kepada tamu atau pihak luar yang berkunjung ke sekolah.
Saat ini sudah mulai diimplementasikan kurikulum merdeka di berbagai sekolah di seluruh wilayah Indonesia, begitu pun dengan konsep kampus merdeka di level perguruan tinggi. Konsep merdeka belajar yang saat ini digaungkan merupakan salah satu ikhtiar untuk meningkatkan kompetensi sekaligus karakter generasi muda Indonesia melalui lembaga pendidikan seperti kampus dan sekolah. Harapannya agar lembaga pendidikan seperti sekolah menjadi salah satu lahan yang tepat dan terbaik untuk menyemai benih generasi muda agar tumbuh dan berkembang adaptif terhadap berbagai tantangan zaman saat ini dan di masa depan.
Masyarakat

Masyarakat bisa diartikan sebagai bagian yang ikut serta atau berpartisipasi, kaidah ini arti dari asal kata masyarakat dalam Bahasa Arab yaitu syaraka. Maka, masyarakat juga turut memengaruhi pembentukan generasi mudanya. Masyarakat adalah kumpulan dari keluarga, jika keluarga-keluarga yang berada di sebuah masyarakat peduli dan mengambil peran besar dalam membentuk generasi mudanya, anak-anak mereka dengan berbagai bekal persiapan menghadapi masa depannya. Maka dalam masyarakat tersebut akan terbentuk sebuah sistem yang sangat mendukung (support system) bagi sebuah bangsa dalam melahirkan generasi-generasi harapan terbaik di masa mendatang.
Keluarga, sekolah dan masyarakat seperti segitiga yang saling mendukung dan menunjang satu sama lainnya dalam pembentukan generasi muda yang berkualitas. Memang tidak ada keluarga, sekolah dan masyarakat yang sempurna, masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Maka yang terpenting adalah bagaimana ketiga pilar tersebut dapat berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan kesamaan visi yaitu membentuk generasi muda yang berkualitas. Hal tersebut sebagai modal dasar bagi bangsa dan negara ini yang telah dikarunia sumber daya alam yang berlimpah dan tentunya membutuhkan sumber daya manusia yang bukan hanya banyak secara kuantitas namun juga mumpuni secara kualitas.
Referensi:
https://old.bappenas.go.id/files/Visi%20Indonesia%202045/Ringkasan%20Eksekutif%20Visi%20Indonesia%202045_Final.pdf
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/09/01150061/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli