7 Tanda Orang Bermental Miskin, Salah Satunya Suka Gratisan!

7 Tanda Orang Bermental Miskin, Salah Satunya Suka Gratisan!

Ilustrasi seseorang dengan ekspresi kesakitan memegang kepala | Sumber: Unsplash (Sander Sammy)

Adakah di antara SohIB yang memiliki keluarga atau teman yang senang gratisan? Yup, sebenarnya merasa bahagia karena mendapatkan barang yang diberikan secara cuma-cuma itu normal, tidak peduli kita termasuk kaya atau miskin. Jangankan free, diberi potongan harga saja rasanya masih rela mengeluarkan kocek tertentu. Nggak ada yang salah dengan itu semua. Namun, apa jadinya apabila senang gratisan ini kebablasan, menjadi kebiasaan, dan terbentuk mental miskin sebagai kepribadian kita?

Dalam pengertiannya, miskin itu kondisi di mana kita tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup, seperti sandang, papan, dan pangan. Bedanya dengan mental miskin adalah sebuah mindset yang tertanam dalam hati seseorang karena merasa nggak punya, nggak bisa, dan nggak mampu. Waduh, kok terdengar kompleks banget, ya?

Memiliki mental miskin bisa memberikan pengaruh yang buruk, lo! Selain membuatmu sulit bersyukur dengan keadaan, mindset tersebut mempengaruhi kita menjadi sosok yang penuh negatif, sulit berpikir maju, malas berusaha, stres, bahkan jadi benalu untuk orang lain. Ayo, cek 7 tanda ini, apakah kamu adalah orang yang bermental miskin? Semoga nggak, deh!

Bahasa Paling Mudah di Dunia Untuk Dipelajari

1. Suka Gratisan atau Tukang Minta-minta

Once again, ada perbedaan yang jelas antara senang mendapatkan hadiah dengan yang ‘keterusan senang’. Orang bermental miskin biasanya lebih memilih mengharapkan bantuan atau pemberian seseorang ketika menginginkan sesuatu, meskipun dirinya sebenarnya mampu.

Mula-mulanya mungkin tidak terlalu tampak perilaku ini. Namun, bila sudah dekat atau bisa dimanfaatkan olehnya, maka wataknya tersebut perlahan terlihat, kemudian secara gamblang berani ‘meminta sumbangan’. Risih dan mengganggu sekali, bukan? Duh, hati-hati, lo! Bila kamu yang punya sifat seperti ini, segera hilangkan atau SohIB akan kehilangan banyak teman.

2. Pelit Karena Merasa Terus Kekurangan

Orang dengan mental miskin akan sangat ‘loyal’ meminta sesuatu, tetapi terlalu pelit untuk mengeluarkan apa yang dimilikinya. Hal ini disebabkan karena ia akan terus merasa kekurangan, sehingga nggak perlu atau belum cukup layak memberikan pertolongan.

3. Tidak Ada Motivasi untuk Berubah

Seseorang nggak bisa memilih seperti apa kondisinya saat dilahirkan, tapi bisa memilih untuk berubah saat menjalani hidup | Sumber: Unsplash (kylie De Guia)

Kita memang tidak bisa memilih kondisi kita saat dilahirkan. Namun, manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik, sesuai dengan yang diimpikannya. Pada orang yang ‘selalu miskin hatinya’, mereka sangat cepat untuk menyerah dan malas keluar dari zona nyaman. Baginya, menggantungkan harapan pada seseorang akan jauh lebih cepat terlihat hasilnya daripada berusaha sendiri.

4. Iri dengan Orang Lain

Namanya juga penyakit hati, mindset ini merusak pikiran dan perasaan seseorang menjadi pribadi yang mudah iri. Jika melihat ada yang mendapatkan sesuatu yang lebih baik daripada dirinya, wah, rasanya hati terbakar dan muncul dorongan untuk menyaingi. Tentu saja, motivasi ingin punya yang lebih tersebut harus diupayakan bukan berasal dari dirinya, tetapi sumbangsih orang lain! Wah, kacau banget, sih!

5 Love Languages, Biar Relationship Semakin Understanding

5. Terlalu Perhitungan

Orang pelit otomatis selalu perhitungan dengan apapun, bahkan untuk kebutuhan dirinya sekalipun. Pernahkah kamu bertemu orang yang kayaknya tuh, punya uang lumayan, tetapi jajan nggak pernah di tempat yang proper sesekali? Hmm… bila bukan terlalu sederhana, bisa jadi dia memang memiliki mental miskin.

6. Apresiasi yang Rendah

Sejalan dengan poin di atas, mindset ini menjadikan kita sangat rendah menghargai diri sendiri dan orang lain. Misalnya, ketika kamu sedang menjamu tamu, karena tidak mau rugi mengeluarkan uang banyak, kalian pergi ke tempat makan yang kotor dan nggak layak untuk mengobrol lama.

Pun dengan diri sendiri, apabila situasi mengharuskan SohIB membeli barang sendiri, kamu mungkin prefer mendapatkan harga serendah mungkin, meski tahu bisa jadi mudah rusak. Sebaliknya, jika dibelikan orang lain, kamu akan mengambil barang yang bagus, biarpun berharga mahal.

7. Gengsian

Gengsian nggak bikin apa-apa selain tertekan, bener nggak? | Sumber: Unsplash (Arturo Rey)

Aneh tapi nyata! Mentalnya miskin, tetapi ingin tetap terlihat kaya. Hal ini bisa dengan mudah diketahui dari cara berpakaiannya, obrolannya, dengan bagaimana ia memperlakukan sekitarnya (memakai pakaian branded, tetapi tidak mau membayar segelas kopi yang diminumnya karena mengaku bokek). Waspadai apabila kamu punya sifat atau teman yang seperti ini. Selain sebenarnya tidak ada gunanya, SohIB akan merasa sangat lelah karena tidak menjadi diri sendiri.

Suka Mengalami Monday Blues? Ini Cara Mengatasinya!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.idya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca.

Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Semuanya gratis! Skuy, langsung gabung aja di sini! Salam Sobat Hebat Indonesia Baik! (AJ)