solusi penghijauan global melalui green economy dari pandangan anak filsafat secara sederhana

solusi penghijauan global melalui green economy dari pandangan anak filsafat secara sederhana

polusi kota jakarta | Foto sendiri

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

 

Kita sadari bahwa bumi kita semakin lama semakin berumur. Apa yang disediakan bumi untuk kita, tentu tak selamanya akan abadi. Hampir banyak dari kita tau akan hal ini, namun aktualisasi dari pengetahuan tersebut tidak menjamin perilaku manusia untuk mengarah kepada ekspetasi yang sesuai.

dengan dasar pengetahuan tadi, bahwa bumi kita tak abadi , alih-alih melestarikan nya agar ketersediaan sumber dayanya bisa di nikmati generasi selanjutnya. Justru, tak sedikit yang malah beranggapan bahwa lebih baik manusia sekarang, menghabiskan-habiskan apa yang bumi sudah sediakan untuk kita, selagi kita masih hidup dan selagi sumber daya bumi yang di sediakan untuk kita masih ada..

Akibat ke- fallacy – an / salah pola pikir akan hal tersebut, banyak akibat dan dampak yang sudah kita rasakan. Perubahan iklim yang melanda, bukan hanya Indonesia melainkan juga dunia, tentu bukan hal remeh yang bisa di anggap sepele. Masalah ini adalah hal yang urgent, terutama bagi Masyarakat Indonesia. Karna banyaknya warga Indonesia yang mata pencaharian nya bergantung pada situasi-situasi dan keadaan alam. Seperti, pertanian, marikultur, perikanan, dan lain sebagainya. Belum lagi dampak-dampak kehidupan sosial yang akan di alami oleh masyarakat Indonesia secara universal, lebih khusus masyarakat yang lebih terdampak dari sisi geografis nya, misal masyarakat yang hidup di tepi pantai. Dan tentu dampak-dampak partikular  yang di alami oleh masing-masing individu Tertentu.

hiruk pikuk kota metropolitan  | Foto sendiri

Untuk menghadapi masalah tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penerapan konsep ekonomi hijau. Tentu untuk bisa mendapatkan hasil dari solusi yang di sediakan dari masalah yang ada. perlu adanya implementasi secara optimal dan maksimal, yang melibatkan seluruh elemen yang terlibat di dalamnya.

Green Growth atau Pertumbuhan Ekonomi Hijau adalah pertumbuhan ekonomi yang kuat, namun juga ramah lingkungan, serta inklusif secara sosial[1].

Ekonomi Hijau ini dapat juga diartikan perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan , hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial[2].

Secara konsep, penerapan ekonomi hijau mencakup segala  solusi yang dibutuhkan untuk menanggapi masalah perubahan iklim yang ada. Jadi sudah cukup jelas kenapa, penerapan ekonomi hijau menjadi solusi yang di tawarkan untuk masalah ini. Di Indonesia sendiri penerapan ekonomi hijau sudah terkonsepsi dan terencana sebagaimana dalam siaran pers kementrian koordinator bidang perekonomian RI, pada tanggal 19 Oktober  2021.[3]

Banyak juga rencana- rencana dari pemangku kepentingan tentang penerapan ekonomi hijau dalam berbagai forum yang ada. Bahkan , sebagai salah satu bentuk penerapan ekonomi hijau,  Indonesia berambisi percepat pengembangan mobil listrik, sebagai upaya menurunkan emisi rumah kaca dan menjaga kenaikan temperatur global.[4]

ini merupakan salah satu langkah Indonesia untuk terus memperkuat perannya dalam penanganan perubahan iklim. Jokowi menyatakan sejumlah strategi yang akan diambil Indonesia, baik di sektor hutan dan lahan, serta energi dan transportasi.[5] Dari sejumlah strategi tersebut, salah satu yang mendapat penekanan dari Presiden Jokowi adalah pengembangan mobil listrik. “Di sektor energi, kami juga terus melangkah maju dengan pengembangan ekosistem mobil listrik, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Asia Tenggara, serta pemanfaatan energi baru terbarukan,” kata Jokowi seperti dikutip dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (2/11).

jalanan kota jakarta | Foto sendiri

upaya ini merupakan salah satu upaya dalam memberdayakan teknologi terkini salah satunya adalah  kendaraan listrik. teknologi berupa kendaraan listrik in pun bisa menjadi prioritas karena kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca (GRK) dan penyebab pencemaran udara.  

di lansir dari lembaga pendata kualitas udara, IQ air. Bahwa per Rabu kemarin (15/06/22) DKI Jakarta berada pada posisi pertama sebagai kota dengan kualitas terburuk sedunia. ini tentu hal yang tidak baik dan jangan sampai dibiarkan untuk terus begini.

Dengan kendaraan listrik—baik mobil maupun sepeda motor – diharapkan dapat menurunkan emisi sekaligus mengurangi polusi udara dari sektor transportasi. dengan teknologi terkini ini pula, bisa menjadi salah satu langkah penerapan ekonomi hijau dan terjalankannya proses penghijauan global terutama di Indonesia.

selain itu telah diresmikan nya pembangunan pabrik baterai, yang digadang-gadang terbesar se-asia tenggara. Hal ini tentunya akan mengintegrasikan produksi kendaraan listrik di Indonesia[6]

Polusi kota jakarta  | Foto sendiri

semua hal ini merupakan salah satu bentuk penerapan ekonomi hijau di Indonesia.

Semua upaya kemajuan ini dalam penerapan ekonomi hijau, tentu bukan sebuah hal yang kontradiktif dengan nilai islam. Menilai ini dari sisi agama pun seharusnya juga bukan hal yang tabu, selain karna masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam. Ini bukti bahwa Islam tidak abai terhadap perkembangan peradaban apalagi berkaitan dengan kepentingan Alam dan lingkungan yang dampaknya universal. Dikatakan dalam sebuah hadits,” didiklah anakmu sesuai zamannya” menerima dan memanfaatkan teknologi terkini sesuai dengan zaman, apalagi dengan niat dan tujuan yang mulia dan demi kenyamanan bersama, penghijauan global salah satunya, merupakan hal yang baik . Jadi jangan sampai karena agama kita menolak penerapan ekonomi hijau, misal menolak mobil listrik karena bid’ah, menolak teknologi canggih yang mengurangi emisi karbon di anggap terlalu moderat, dan lain sejenisnya.

Kesadaran akan masalah masalah seperti ini, merupakan tantangan dan hambatan yang paling mendasar. Karena Untuk bisa implementasikan solusi-solusi yang ada, diperlukan kontribusi dari seluruh pihak yang terkait. Akan sulit rasanya aktualisasi akan solusi-solusi yang ada jika tidak dilandasi kesadaran yang nyata. Perlu disadari bahwasanya, perubahan iklim ini merupakan masalah yang penting. Kenapa? Karena ini masalah yang bersifat universal. Secara logika, permasalahan partikular biasanya lebih mudah di selesaikan permasalahannya Dibanding permasalahan universal. Karena jika permasalahannya  sudah universal, maka dibutuhkan penyelesaian universal. Melibatkan bagian particular particular yang ada di dalamnya. Sulit atau tidak bisa, jika hanya mengandalkan sebagian particular dari yang universal. hal itu hanya akan membuat solusi yang ada menjadi tidak optimal dan tidak maksimal hasilnya. Oleh karenanya perlu adanya kesadaran masyarakat secara menyeluruh.

besar harapannya agar langkah-langkah solutif dalam pemanfaatan teknologi terknini bisa di dukung untuk mencapai hasilnya dalam penghijauan global yang efektif dan berkelanjutan demi kenyaman, kemajuan, dan kebaikan bersama.

 

[1] http://greengrowth.bappenas.go.id/faq-id/

[2] https://fia.ub.ac.id/lkp3/berita/diskusi-green-ekonomi-dalam-pembangunan-berkelanjutan.html

[3] https://ekon.go.id/publikasi/detail/3386/kelola-isu-perubahan-iklim-pemerintah-manfaatkan-strategi-transformasi-ekonomi-melalui-pembangunan-hijau

[4] https://katadata.co.id/jeany/analisisdata/619b57d0ef79b/ambisi-indonesia-percepat-pengembangan-mobil-listrik

[5] https://katadata.co.id/jeany/analisisdata/619b57d0ef79b/ambisi-indonesia-percepat-pengembangan-mobil-listrik

[6] https://jatengprov.go.id/publik/lg-buka-pabrik-baterai-di-batang-siap-serap-20-000-karyawan/